26 Februari, 2013

MERAMAL NASIB PERDAGING SAPIAN INDONESIA



         Ternak sapi merupakan salah satu penyumbang protein hewani asal daging terbesar di Indonesia.  Dalam setahun saja kebutuhan daging sapi nasional sekitar 500.000.000kg!! jumlah yang sangat potensial untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil ternak sapi.  Tetapi karena cetak biru Kementerian Pertanian RI yang tidak sejalan dengan kebijakan kepentingan golongan/kelompok serta kepentingan komisi, menjadikan negara Indonesia sebagai negara Importir daging beku dan ternak sapi dari luar negeri.
Jumlah nilai mata uang yang menggiurkan rupanya lebih penting daripada kemandirian bangsa sehingga budaya ‘rebutan’ kuota Impor daging sapi menjadi hal yang jamak dengan korban yang sudah pasti : RAKYAT INDONESIA.
         Saat ini harga daging sudah bermain diseputaran angka Rp 90.000-an per kilogram dan kemungkinan harga ini akan bertahan sebagai harga beli daging di masyarakat. Kalaupun ada koreksi, tidak lebih dari proses ‘pencitraan’ kelompok.  Kartel persapi potongan Indonesia tidak mungkin mau melepas manisnya aroma daging sapi dan gurihnya komisi impor.Selain itu, petani rakyat sudah sulit melepas sapi dengan harga murah, mengingat mereka sudah membeli bakalan dengan harga cukup tinggi.  Saat ini supply ternak sapi siap potong dipasaran masih rendah dibandingkan pasokan ternak sapi dan ketersediaan bakalan.  Pemerintah sebagai regulator saat ini sudah mulai kebingungan dan kehilangan orientasi serta semakin stress akibat dampak ekonomis dan sosial dibidang peternakan sapi potong yang juga mulai diracuni khazanah politik.
         Ramalan ini akan mentah dengan catatan :

  1. Pemerintah melakukan stabilisasi dengan impor besar-besaran daging sapi
  2. Pemerintah memberangus kartel daging sapi dan kembali pada jalur yang ditentukan dengan mengkedepankan kemakmuran rakyat
  3. Pemerintah segera melakukan breeding nasional dengan memasukkan ternak bibit (bukan sapi heifer atau cow yang dibeli dengan harga sapi potong)

         Masih banyak pekerjaan rumah peternakan Indonesia, termasuk mafia air susu sapi yang menggila

24 Februari, 2013

Beterbangan Cita-cita Membahanakan Kelas Inspirasi SDN Kawatan

 

Sore itu aku sedang berada di Rumah Perubahan, sedang monitoring dan evaluasi pemeliharaan ternak sapi disana. Smartphone-ku memberi #kode, ada notifikasi FaceBook dari salah seorang teman. "Selamat ya Pak, terpilih di @KelasInspirasi". Aku jawab, "iyakah? Saya malah belum tahu". "Bapak bisa check di www.kelasinspirasi.org - saya belum terpilih", jawab sang teman. Malam hari itu aku browsing internet dan kutemukan namaku di @klsinspirasiSOC (akun twitter @KelasInspirasi kota Solo) beserta 97-an nama lainnya ... Alhamdulillah, akhirnya aku dapat #berbagi dengan menjadi seorang pendidik. Aku cetak semua lampiran itu dan aku simpan. 

Sejak itu Mas Yoga dari @SoloMengajar sebagai partner @IndonesiaMengajar yang juga fasilitator kelompok kami selalu berhubungan. Hari Selasa, 12 Februari, SMS dari Mas Yoga menghampiri alat komunikasiku, memberitahukan untuk survey ke SDN Kawatan, tempat aku dan kelompokku akan mengajar hari Rabu minggu depan. 


Kamis, 12 Februari 2013, kami bertemu di SDN Kawatan dan kami bertemu dengan pihak sekolah sambil berbincang tentang rencana pelaksanaan @KelasInspirasi ... Aku - Mas Yoga - Mbak Indri berkeliling sekolah, sambil berbincang" dengan pihak sekolah kami telusuri kelas demi kelas, menyelami wajah" polos nan lugu, menyapa mata mereka dengan tatapan hati kami dan mengisi jiwa mereka dengan niatan kami. Kami telusuri kelas I sampai kelas VI ... Kami amati lingkungan sekolah dan kami pahami bahwa intelektualitas, salah satunya dimulai dari tempat ini. Belum mulai acara, belum selesai @klsinspirasiSOC, pihak sekolah sudah menginginkan keberlanjutan program, karena selama ini mereka ingin berhubungan dengan para profesional, tetapi mereka khawatir dengan kendala administratif. 


Hari Sabtu ... 16 Februari 2013, bertempat di Aula Gedung A FKIP Universitas Sebelas Maret, seluruh relawan yang berjumlah 98 menghadiri workshop. Bu Evy dari @IndonesiaMengajar dan Bu Karina dari Jakarta yang dulu mengikuti @KelasInspirasi Pertama berbagi pengalaman tentang kiat" mengajar dan berbagi pengalaman dengan para relawan. Penjelasan yang renyah dan jawaban atas pertanyaan yang manstaf membuat kami tidak ragu untuk berbuat lebih baik dan berkelanjutan di @KelasInspirasi Kedua. Acara yang diakhiri dengan briefing antar kelompok ditingkahi dengan air hujan deras seakan menyampaikan keberkahan Illahi atas niat yang akan kami lakukan. H-3 sampai H-1, kami terus melakukan komunikasi intens dan menyapa inspirator kelompok dan fasilitator ... 


Serasa aroma silaturahmi yang hangat, menyenangkan dan inspiratif. Diskusi kecil tentang materi, balon dan plakat mewarnai perjalanan obrolan via teknologi seluler. "Materi sudah oke, siap berbagi", "waduh, nervous nih", "besok cerita apa ya", "mari semangat dan siap untuk esok" menjadi pesan" yang mampir ke gadget menjelang pelaksanaan. 

Mas Danni bergerak dari Ngawi, Pak Sulardi dari Malang, Mbak Indri dari Sukoharjo, Mbak Tutik, Mas Hafidz, Mas Andika dari Solo, Pak Prabang dari Sawahan, saya dari Colomadu, ditambah Mas Yoga dari Solo Baru, Anita dari Solo dan Mas Fajar 'Jajak' Moh, Noor dari Karangasem menjadi the A Team yang siap mengawal anak" SDN Kawatan seharian ini. Pak Lardi malah sudah menginap di Pose Inn Hotel (tempat Mbak Tuti berdinas -silaturahmi memang memudahkan) sejak Selasa malam. Mas Danni menyusul kemudian, saya 'menangkap' keduanya di Hotel, Mbak Tuti menyusul kemudian dan alhamdulillah, cinderamata berupa meja duduk dari Pose Inn Hotel menjadi penghias perjalanan waktu kami. Tepat pukul 06.30 kami bergerak dari Pose Inn Hotel menuju SDN Kawatan. 



Setibanya disana sudah 'landing' Pak Prabang dengan station wagon yang di kaca belakangnya ada alamat blog beliau : www.prabang.multiply.com. Kemudian hampir bersamaan kami tiba masing-masing. Setelah bertemu dengan Bapak Suprapto sebagai Kepala Sekolah SDN Kawatan, kami lanjutkan dengan meeting kecil yang dibakar dengan do'a yang dipimpin Pak Lardi .... Inspirating Show Time!! 

Saya masuk kelas 1 .... Bisa dibayangin dunk hebohnya thu kelas .... Langsung ramai, sangat ramai. "Coboy Junior, Pak" .... Ramailah mereka, sangat ramai. Hampir semuanya maju kedepan dan berkerumun. Very nice. acara pertama, menyanyi ... Dan lagunya adalah : #eeaa dari Coboy Junior lanjut dengan Cakra Khan, Rumors dengan Butiran Debunya ... Ini karena lagu-lagu anak sedang tiarap, jadi lagu-lagu cinta menjadi trend, sepertinya. Saya coba tetap kendalikan suasana, tetap membuat pandangan mereka tertuju pada saya dan dengan segala upaya saya. Gambar-gambar di tablet menjadi bahan dialog dengan mereka, ditambah dengan candaan" dan membiarkan mereka menaburkan keceriaan tanpa halangan. Mengajari mereka tentang petuah dalam canda serta keinginan untuk bermain bersama mereka Serba serbi mengajar sampai siang sangat mengharubiru dan membuat nilai" luar biasa. Ternyata menjadi guru itu sangat berat .. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, bukan isapan jempol. 



Saya saat ini sedang berada di rumah petani, memprovokasi mereka menjadi petani yang mampu melaksanakan kegiatan pertanian terpadu. Dari dalam rumah, terdengar lagu "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" ciptaan Sartono. 
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru 
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku 
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku 
Sebagai prasasti terima kasihku 
Tuk pengabdianmu 
Engkau sabagai pelita dalam kegelapan 
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan 
Engkau patriot pahlawan bangsa 
Tanpa tanda jasa 




teriring salam inspirasi untuk team Kawatan : 
Mas Gentur Yoga Jati 
Pak Sulardi 
Pak Prabang 
Pak Yosef Danni Kurniawan 
Mas Andika Betha 
Mas Hafidz 
Mbak Indri 
Mbak Tuty 
Mbak Anita 
Mas Jajak 
Jajaran Guru SDN Kawatan 
Murid-murid tercinta SDN Kawatan

www.kelasinspirasi.org

15 Februari, 2013

DINAS TATARUANG KOTA, ayo bangun!!!

semakin lama jumlah penduduk semakin banyak dan terus bertambah, hal ini tidak mungkin dipungkiri. Tentunya dengan semakin banyaknya jumlah penduduk, kebutuhan sandang, pangan dan papan akan semakin meningkat dan penting untuk perlu dipersiapkan sejak dini. Masalah sandang boleh jadi belum berpotensi untuk menjadi,masalah, tapi untuk pangan dan papan boleh jadi sebuah ini sebuah hambatan yang sangat besar. Tentang pangan, kita perlu #kedaulatanpangan dan #ketahananpangan dan ini terkait dengan pemetaan lahan tempat tumbuh bahan pangan atau lahan untuk pemeliharaan sumber pangan. Tentang papan, kita perlu lokasi untuk perumahan yang layak huni dan mampu memberikan kenyamanan, keamanan dan keberlanjutan kehidupan sebagai hak rakyat yang juga merupakan Hak Asasi Manusia. Kedua hal ini tentunya tidak terlepas dari peran Dinas Tataruang Kota yang mengatur dan memetakan wilayah-wilayah sesuai peruntukan. Tetapi sepertinya Dinas Tataruang Kota masih tidur, perannya dalam memetakan wilayah masih jauh dari harapan. Masih banyak lahan yang seharusnya untuk penanaman tanaman pangan yang dirubah peruntukannya menjadi perumahan atau lokasi usaha. Kesan ini dapat menunjukkan ketiadaan koordinasi antara dinas yang menangani masalah pangan dengan dinas yang menangani perumahan rakyat dan usaha serta dinas yang menangani Tataruang Kota. Saat inj berdiri badan perijinan satu atap yang tugasnya mengatur perijinan, menentukan lokasi yang sesuai dengan peruntukan dan hal-hal lain yang bersifat strategis. Tapi, sepertinya itu semua masih jauh, karena seharusnya maket pembangunan wilayah sudah dipersiapkan sejak lama dan bukan menjadi berubah-ubah sesuai rejim yang berkuasa. Patokan maket inilah yang juga akan menuntun pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Seharusnya Dinas Tataruang Kota segera melakukan pematokan wilayah dan melakukan sosialisasi sehingga kemungkinan melakukan 'kongkalikong' antar oknum dapat dihindari, selain semakin berkonsentrasinya pemerintah dalam membangun wilayah. Kejelasan Tataruang juga akan mempersempit gerak spekulan-spekulan tanah yang meresahkan masyarakat. Dengan tataruang yang tertata, dapat dilakukan penjelasan tentang pembangunan infrastruktur pendukung kehidupan rakyat. Misalnya jalan raya, dengan tataruang yang baik antara luas pemukiman dan prakiraan penduduk, akan mudah ditentukan berapa panjang dan lebar jalan, sehingga bukan seperti sekarang, dimana penjualan kendaraan terus bertambah menurut deret ukur, sementara pertambahan jalan hanya menurut deret hitung. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan tataruang yang tertata dan terencana Ayo bangun dinas Tataruang Kota, ayo kerja kerja kerja!!!!!

07 Februari, 2013

MENAKAR KESERIUSAN PEMERINTAH cq KEMENTAN RI


MENAKAR KESERIUSAN PEMERINTAH cq KEMENTAN RI

 

Akhir-akhir ini kita kembali disuguhkan dengan sebuah keterbukaan tentang impor salah satu bahan balku pangan nasional, daging sapi yang boleh jadi sarat dengan #kongkalikong bin #konspirasi yang berujung #komisi, seharusnya pemerintah berani menampilkan deretan angka-angka importasi ternak sapi dan daging beku serta prakiraan potensi #komisi yang dihasilkan oleh sebuah mafia bernama MAFIA DAGING SAPI.  Boleh jadi kalau alasan pemerintah melakukan impor daging beku atau ternak sapi ke Indonesia bukan melulu karena alasan kekurangan stok daging, hmm .... ternyata ada yang lebih menggiurkan, #komisi berlipat ganda dengan seluruh keuntungan pribadi diatas kebutuhan rakyat Indonesia.  Tentunya Program Swasembada Daging Sapi 2014 yang digadang-gadangkan oleh Kementerian Pertanian Indonesia cq Direktorat Jenderal Peternakan hanya sebuah label untuk mengamankan terjadinya arus impor ternak dan produk peternakan??? Kalau itu sampai terjadi, naudzubillah ... segitu teganya mereka “merampok” negara atas nama kebutuhan pangan rakyat.  Atau hal ini pula yang membuat turn over Direktur Jenderal Peternakan – Kementerian Pertanian RI sebegitu cepat, tidak kurang empat nama Dirjen Peternakan menghiasi kepemimpinan dua Menteri di era Kabinet Indonesia Bersatu jilid I dan II, wallahu ‘alam.

Terlepas dari masalah politik dan kepentingan secara ekonomi, seharusnya kita segera bangkit dan bersatu untuk mengatasi semua permasalahan ini.  Mafia daging yang sudah ada, mari diberangus dan pelakunya diminta secara sukarela untuk menghukum diri.  Oknum birokrat yang selama ini mengakali peraturan untuk mendapatkan dana suap atau pelicin atau apapun namanya segera turun dan melepaskan atribut Pegawai Negeri Sipil yang terkenal dengan hastag #pengabdian pada bangsa dan negara, karena oknum PNS seperti ini sudah termasuk kategori “Penghianat Bangsa” atau bisa juga di cap sebagai “Teroris Pangan Nasional”.

#kedaulatanpangan dan #ketahananpangan harus ditegakkan.  Bagaimana Pak Dahlan Iskan dengan inisiatif yang luar biasa mengembangkan ternak di belahan Timur Nusantara, bagaimana PTPN VI Jambi mengembangan integrasi Ternak Sapi – Sawit dan banyak pelaku agribisnis yang  mengabdikan keilmuan, waktu, tenaga dan biaya demi terpenuhinya hajat dasar rakyat Indonesia, Swasembada Pangan.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah KETERBUKAAN.  Mari pihak-pihak yang  berkenaan dengan permasalahan ternak sapi ini semua berkumpul, jangan sampai Bapak Menteri Pertanian seperti dikutip dari www.kompas.com menyatakan tidak mengetahui teknis impor daging sapi atau pihak kementerian perdagangan yang “baru” akan memperbaiki perijinan impor setelah semuanya ketahuan (kalau tidak ketahuan, mungkinkah ada perbaikan??).  Keterbukaan ini juga terkait dengan capaian yang sudah dilaksanakan seperti yang disajikan data sensus ternak sapi tahun 2011 dengan biaya mencapai 200 milyar dan berhasil mengantarkan Kepala BPS, Bapak Rusman Heriawan sebagai Wakil Menteri Pertanian RI.  Keterbukaan ini juga terkait dengan regulasi pengembangan ternak sapi nasional serta keinginan menjadikan ternak sapi Indonesia menjadi tuan rumah dinegeri sendiri

Hal berikutnya dalah PEMETAAN. Pada hasil awal sensus disebutkan bahwa populasi ternak sapi potong berjumlah 14.805.053 ekor dengan prosentase ternak jantan 31,85% dan ternak betina 68,15%.  Dari data ini kita sementara dapat menyimpulkan bahwa potensi negara ini dalam melakukan #pembibitanternak sangat  besar dan layak menjadi pusat pembibitan ternak sapi.  Tetapi, kembali keseriusan pemerintah dalam melaksanakan hal ini sangat rendah.  Hampir setiap Dinas Peternakan propinsi dan kabupaten memiliki Village Breeding Centre (VBC), tetapi berapa banyak VBC yang beroperasi dengan baik dan menghasilkan bakalan?? Kebanyakan mangkrak atau disewakan kepada peternak rakyat atau kapitalis peternakan dan tidak untuk tujuan pembibitan ternak sapi.  Pemetaan ternak sapi melalui sensus dilakukan di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota, 6699 kecamatan, serta tersebar di 77.548 desa, dan melibatkan 105 ribu petugas.tersebut merupakan satu langkah penting dalam mewujudkan Program Swasembada Daging Sapi.  Pemetaan Potensi juga akan menghasilkan Pemetaan Kebutuhan Supply daging sapi

Setelah pemetaan dilakukan, selanjutnya PENENTUAN wilayah #pembibitanternak dan #penggemukanternak sehingga penyediaan ternak sesuai peruntukannya menjadi lebih efisien dan efektif.  Misalnya : dilakukan #pembibitanternak di wilayah perkebunan kelapa sawit yang di Sumatera, maka wilayah #penggemukanternak dilakukan di Lampung yang natinya akan mudah dalam distribusi produk peternakan ke Jawa.

TATANIAGA dan DISTRIBUSI merupakan salah satu momok yang mengganjal perkembangan peternakan Indonesia.  Pak Menteri menyatakan bahwa harga ternak sapi yang mahal akan menguntungkan petani.  Padahal kalau beliau bersedia masuk kepedesaan,  petani mendapatkan imbas kenaikan harga tidak sebanding dengan hilangnya potensi keuntungan akibat tataniaga yang rusak akibat mata rantai penjualan yang tidak sehat.  Kebanyakan tengkulak atau pedagang sapilah yang mendapatkan keuntungan lebih banyak.  Distribusi juga menjadi permasalahan yang pelik, kualitas infrastruktur yang parah, misalnya : jalan raya juga menentukan keberhasilan Swasembada Daging Sapi Nasional.  Perjalanan dari Jawa Tengah ke Jakarta yang biasanya dapat ditempuh 12 – 14 jam, saat ini harus ditempuh hampir 20 jam, terkadang lebih.  Permasalahannya klasik, #perbaikanjalan yang terjadi disepanjang jalur akibat ketidakjujuran dalam melakukan pembangunan jalan.

Peternak Rakyat yang selama kini digadang-gadang dengan menyebut mereka sebagai pejuangan pangan, ternyata hanya retorika yang sama sekali tidak memiliki kebenaran disana.  Peternakan Rakyat dengan segala strategi yang disusun, dikerdilkan dan dibiarkan bodoh sehingga sulit untuk dapat mengatur strategi usaha ternak sapi.  Pendampingan, pembinaan dan peningkatan kapasitas peternak rakyat seharusnya sudah dilaksanakan sejak dahulu dan membuat petani sebagai pengusaha, Petani Berjiwa Enterpreneur.  Untuk ini diperlukan KELEMBAGAAN peternak rakyat yang tangguh, misalnya koperasi.

Semua kendali hal tersebut diatas seharusnya berada di tangan kementerian yang terkait dan menjadi sebuah cetak biru pengembangan Swasembada Daging Nasional.  Road Map Swasembada Daging Sapi Nasional yang sudah disusun oleh Kementerian Pertanian RI melalui Permentan nomor 19/Permentan/OT.140/2/2010 dengan rencana pembiayaan Rp 17,39 triliun dengan pola kegiatan yang ideal dan masif.  Pengawalan program yang tinggal 23 bulan ini seharusnya mendapatkan porsi yang tinggi karena terkait dengan kemandirian bangsa untuk #kedaulatanpangan dan #ketahananpangan.

Tidak ada kata terlambat, tetapi tidak ada kata menunggu untuk kembali kepada kecintaan kepada bangsa dan negara ini.

 Negara yang kaya dengan ternak tidak akan pemah miskin, dan negara yang miskin dengan ternak tidak akan pernah kaya (Campbell dan Lasley, 1985)
 
Reference and related articles :


 

 

 

 

05 Februari, 2013

ALDO dan HUJAN

Aldo dan Hujan

Aku selalu senang saat hujan, semua galau, sedih, carut. marutku hilang saat hujan. Setiap tetes yang menimpaku selalu kurasakan luar biasa. Basahnya melumuri seluruh tubuh, melunturkan debu dan menyegarkan. Tapi, ada yang selalu kuingat saat hujan, Aldo Maldorado.

***

Selamat pagi Mama, Papa, Wina”, sapa hangat Aldo dimeja makan pagi itu. “Selamat pagi
nak, ini Mama sudah buatkan sandwich hangat buatmu”, jawaban penuh keibuan meluncur dari bibir tipis itu. “Selamat pagi jagoan, besok jangan lupa ya, tantangan Papa”, susul sang ayah sambil memasukkan isi gula bit kedalam kopi susunya. “Pagi kak, hari ini aku pinjem kamera ya, ada trip ke Lembang”, sambut Wina sambil menyelesaikan babana cheese with mocca cream. Pagi itu ceria kembali menyapa keluarga yang harmonis, hampir dikeseharian hanya ada gembira dan motivasi seakan keseharian adalah buku kehidupan yang penuh warna.

Aldo Maldorado, seorang mahasiswa peternakan jurusan produksi ternak semester delapan, asisten dosen beberapa laboratorium, aktifis mahasiswa dan seorang hafidz 15juz. Kepintarannya selalu melahirkan inovasi peternakan yang luar biasa, banyak hasil penelitian mininya yang mampu menembus perusahaan besar untuk dibuat produk massal, dan seperti biasa Aldo selalu memberi pesan sponsor untuk tidak mengkomersilkan produk, tapi digunakan sebagai sarana meningkatkan kapasitas peternak dan hasil ternak untuk peningkatan kualitas kehidupan peternak. Memang jiwa sosial Aldo sangat kental.

Sampai saat ini Aldo memilih untuk jomblo, bukan karena tidak laku, tapi kharisma luar biasa yang mampu meluluh lantakkan pertahanan hati wanita itu membuatnya memilih untuk menggunakannya saat akan menikah nanti. Pembawaan diri yang baik membuatnya memiliki ribuan teman di jaringan social media, sebut saja facebook yang sudah berteman dengan ribuan sahabat, atau keaktifannya sebagai salah satu pionir #SRUDUKFOLLOW, membuatnya disuka, karena selalu menfollow kembali semua followernya, instagram, Path dan banyak jaringan pertemanan lainnya. Blackberrynya saja berisi 900 buah kontak!

****

siang itu dia sedang membersihkan taman belakang, cangkul, linggis, cetok dan sabit sudah dalam kondisi terpakai. Kaos bergambar sapinya sudah basah kuyup, terbayang six pack-nya ditambah bulu-bulu halus didada dan perutnya, macho! Sampai akhirnya, dia melihatku, memandangku dengan senyum termanis dan perlahan tangannya menyambutku dengan lembut. “wow, indah sekali, cantik dan membuat aku terpikat”, suara Aldo jelas terngiang, amboyyy. Tepat setelah Aldo mengatakan itu, hujan turun dengan deras, membasahi taman dan Aldo masih menggenggamku, kami berdua basah dibawah linangan hujan itu, diusapnya diriku penjh kasih dan …….. diciumnya aku, aaaaaaaahhh melayang. Lalu perlahan dilepaskan aku dari kain yang melilitku dan dibimbing aku menuju pot baru dengan media tanam yang baru. “nha anyelir, aku taruh disini ya, biar aku bisa memandangmu dan biar hujan selalu meyegarkanmu”, guman Aldo ‘dddiiin’ suara klakson itu kagetkanku dan sekaligus menggembirakan, Aldo datang dengan motor 350cc-nya dan berbasah-basah. Hmm, pasti dia akan menemuiku dan memberiku senyum

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA