Sepasang Elang sedang membangun sebuah sarang. Dan tak lama kemudian si elang betina bertelur. Sebuah telur jatuh dari sarangnya dan ditemukan oleh seorang peternak ayam. Telur elang itu dipungutnya dan ditempatkannya bersama telur ayam yang sedang dierami induknya. Setelah menetas bersama telur ayam yang lainnya, si elang hidup dan berperilaku seperti anak-anak ayam yang lainnya. Ia diasuh oleh induk ayam sampai dewasa.
Si elang selalu mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga, bahkan ia berkotek dan berkokok seperti ayam. Kadang-kadang ia mengepak-nepakkan sayapnya lalu terbang beberapa meter saja seperti terbangnya ayaam-ayaam yang lainnya.
Suatu hari, si elang yang berperilaku seperti layaknya ayam melihat seekor elang yang dengan gagahnya terbang mengarungi angkasa luas. Si elang yang telah menjadi ayam itu berteriak : Wow hebat sekali !! Siapa dia? katanya penuh takjub
Itulah elang, si raja diraja dari segala burung! Sahut ayam yang lain. Kalau saja kita bisa , pasti luar biasa ya ... kata elang. Ah jangan mimpi!! Dia itu makhluk angkasa sedang kita makhluk bumi. Ingat kita hanyalah seekor ayam !! Kata ayam yg lain
Sampai akhir hayatnya elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya.
Cerita ini menunjukkan bahwa siapapun kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita. Dan nasib kita sangat ditentukan oleh kualitas persepsi terhadap diri kita sendiri. Mau jadi ayam atau elang pilihannya terserah anda ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar