22 September, 2008

10 FAKTA MENGAGUMKAN TUBUH MANUSIA

Tangan Anda Bisa Memiliki Pikiran Sendiri



Ingatkah anda tokoh Devon Sawa pada film "IDLE HANDS" thn 1999, sebuah film komedi horror tentang seorang anak muda yang tangannya kerasukan dan melakukan pembunuhan?

Nampaknya film ini memiliki beberapa fakta yang benar. "idle hand"(tangan nganggur) yang disebut'Alien Hand Syndrome'adalah ganguan saraf yang tidak biasa dimana tangan yang terinfeksi seperti memiliki pikirannya sendiri. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian medial motor frontal dari otak dan seringkali muncul setelah operasi/ bedah otak,stroke atau infeksi pada otak.

Penderitanya tidak memiliki kendali pada pergerakan "alien hand" yang dideritanya.dan mereka tidak mengetahui apa yang akan dilakukan oleh tangannya sendiri.Orang yang menderita kondisi ini sering kali merasakan tidak terkoneksi dengan tangan mereka,dan merasakan seperti tangan tersebut bukan bagian dari diri mereka.

Ketika penderita lengah tangan alien (alien hand) ini dapat melakukan pergerakan kompleks seperti melepas kancing baju, menggunakan perkakas atau bahkan mengoyak-ngoyak pakaian. Belum ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan Alien Hand Syndrome ini,tetapi solusi terbaik untuk Aliend Hand ini adalah memberikannya obyek yang dapat menyibukannya sehingga ia teralihkan dan tidak melaukan hal yang membahayakan bagi penderitanya.

ANDA DAPAT MENGELUARKAN SEBAGIAN BESAR ORGAN DALAM TUBUH ANDA DAN TETAP HIDUP.

Ketika tubuh manusia terlihat rapuh, sebernarnya tubuh anda lebih kuat dari yang anda bayangkan. Memungkinkan bagi anda untuk bertahan hidup meskipun anda telah mengeluarkan limpa kecil, lambung,satu ginjal,satu paru2x, 75% dari hati,80% usus besar,dan hampir seluruh organ di area pinggul dan
paha anda.

KONTRAKSI YANG KUAT DARI JANTUNG ANDA MENGHASILKAN TEKANAN YANG CUKUP UNTUK MENYEMPROTKAN DARAH SEJAUH 30 KAKI.(SEKITAR 12 METER)



ANDA MASIH DAPAT EREKSI MESKIPUN TELAH MENINGGAL.
ini disebut "DEATH ERECTION", yang sering disebut dengan istilah :ANGEL LUST".ini adalah ereksi post-mortem yang timbul ketika seorang pria meninggal dengan posisi vertical atau posisi wajah dibawah dan selama tubuh berada dalam posisi ini,efeknya tidak akan hilang.

BAGAIMANA HAL INI DAPAT TERJADI??
ketika seseorang masih hidup,jantung memompakan darah secara terus menerus ke seluruh tubuh.ketika orang tersebut meninggal,mekanisme ini berhenti dan darah bergerak sesuai dengan grafitasi.
seperti pada massa/zat lain,darah akan diam di tempat paling rendah dari tubuh dan menyebabkan pembengkakan. Maka ketika seorang pria meniggal dalam posisi vertical maka darah akan berdiam dan terkumpul di bagian kaki.
Tekanan akan menyebabkan urat dan jaringan di kaki membengkak untuk menampung sebanyak mungkin darah. Setelah darah mengumpul maka akan memenuhi torso dan karena pengaruh gravitasi darah akan mencoba untuk bergerak ke bagian lebih rendah lagi yaitu Penis (kaki telah penuh oleh darah sekarang).darah tersebut menyebabkan penis yang terdiri dari jaringan ereksi untuk terisi penuh dan "mengembang".

SERANGAN JANTUNG BIASANYA TERJADI DI HARI SENIN

10-YEAR STUDY di skotlandia menemukan bahwa 20% orang yang meninggal karena penyakit jantung terjadi di hari senin dan bukan hari lainnya.Penelitian ini menunjukan bahwa "MONDAY PEAK" (kesibukan di hari senin) dapat menyebabkan banyak orang stress karena pekerjaannya dan banyak orang yang meminum minuman keras pada weekend sebelumnya.

TIGARATUS JUTA SEL DI DALAM TUBUH ANDA MATI SETIAP MENITNYA

Sepertinya banyak sekali sel yang mati di dalam tubuh kita setiap menitnya tapi sebenarnya jumlah ini hanya kurang dari 0.0001% dari jumlah sel yang digantikan di dalam tubuh anda setiap harinya. (sekitar 10-80-50 triliun sel digantikan setiap harinya di dalam tubuh anda).

BAYI MEMILIKI TULANG LEBIH BANYAK DARI ORANG DEWASA.

Ketika bayi lahir, mereka memiliki 300 tulang dalam tubuh mereka.ketika beranjak dewasa tulang mereka hanya tinggal 206 tulang.Hal ini disebabkan tulang yang lebih kecil bergabung menjadi satu untuk membentuk tulang baru yang lebih kuat.

RAMBUT ANDA NYARIS TAK DAPAT DIHANCURKAN.

Selain terbakar,rambut manusia rusak/membusuk dalam periode yang sangat lama sehingga akan sedikit mustahil untuk menghilangkannya.Ingatkah anda dokumentari mengenai mesir,piramid dan mumi di discovery channel? nah
mumi hampir tidak memiliki daging sama sekali,hanya tulang dan ya... RAMBUT. Mungkin rambut terlihat rentan tapi rambut tidak dapat dihancurkan oleh cuaca dingin, perubahan iklim, atau kekuatan alam lainnya dan rambut tahan terhadap beberapa zat asam dan bahan kimia korosif.

ANDA DAPAT BERTAHAN HIDUP TANPA MAKAN TETAPI TIDAK TANPA TIDUR.

Kita membutuhkan tidur sebanyak kita memerlukan makan.Banyak orang yang mengabaikan betapa pentingnya tidur yang cukup tanp mngetahui bahwa manusia sebenarnya bertahan hidup lebih lama tanpa makan daripada tanpa tidur. Dengan Air saja,rata-rata manusia dapat bertahan 1 atau 2 bulan tanpa makan(hal ini bervariasi dari lemak tubuh seseorang dan faktor lainnya).
Tetapi gangguan tidur beberapa hari saja akan menyebabkan seseorang akan mengalami personalitas radikal dan perubahan psikologi.Rekord terpanjang manusia tidak tidur adalah 264 jam (11 hari).Randy Gardner yang menjadi
subjek penelitian ini pada akhirnya tidak mengalami hal2 buruk dan tidak berhalusinasi tapi para ilmuan telah mengatakan bahwa tidak tidur lebih dari itu akan sangat berbahaya.

KITA MEMILIKI PHILTRUM

Lekukan di area tengah antara hidung dan bibir bagian atas anda disebut "PHILTRUM".Sementara para ilmuan belum bisa menentukan apa tujuan spesifik dari lekukan ini selain memungkinkan manusia untuk mengekspresikan lebih banyak gerakan bibir, orang yunani kuno menganggap bahwa lekukan/philtrum ini merupakan bagian paling misterius dari tubuh kita.

Sumber : MAN 3 - Malang

21 September, 2008

Charlie Chaplin







Saat datang ke Purwokerto, pertama kali dalam benakku … inilah tempatku mengabdi untuk memperluas ilmu … mengasah taji pemikiran … mempertajam pisau analisa … kawah candradimuka yang akan menggodogku menjadi seseorang yang berbeda saat aku meninggalkan rumah … menjadi seseorang yang berubah saat aku kembali lagi kerumah, tentunya perubahan yang semakin baik

Menjejak kaki dibangku kuliah … sensasi berbeda hadir dan menyapa nuraniku untuk bisa memberi sesuatu yang lebih pada komunitas disekelilingku … pada ekosistem ‘aquarium’ dunia kemahasiswaanku …

Perkenalanku pada dunia kemahasiswaan membawa alam pemikiranku pada sesuatu yang sangat tinggi … mungin setinggi menara gading pendidikan Indonesia …

Kuikuti seluruh fenomena dunia kemahasiswaan … kualami seluruh momentum yang menyapa dan mengajakku bergelut dalam debu” aktifitas

Mulai saat kuliah … praktikum … kegiatan kemahasiswaan yang seabreg menjejali sisaan waktu dalam ranah kehidupan mahasiswaku … romantisme darah muda yang pada masa awal berakhir dengan ketidak berhasilan ..he..he, baru pada masa injury time dunia kemahasiswaan … pecahlah kebuntuan akan hausnya gol keromantisan itu .. he..he.. lagi deh

Pergelutanku pada suatu gelar yang bernama mahasiswa … katanya “Agent of Change” ... katanya sekelompok manusia dengan pemikiran berbeda (nyeleneh juga kale) … membawaku pada sebuah pola berfikir yang sangat berkembang dibandingkan aku bersekolah dasar sampai menengah

Takukan” hikmah yang mejalar di seluruh pembuluh nadi masa perkuliahan melahirkan banyak fenomena ... mulai dari sebuah model pendidikan yang tidak mengharuskan menggunakan seragam, belajar dengan meja yang bersatu dengan kursi, model absensi yang membubuhkan tandatangan, tinggal dalam satu rumah orang lain yang katanya bernama kost”-an, perpustakaan yang besar dengan deretan buku” dalam rak besar … bertemu dengan pengajar yang bernama dosen, sampai dunia kegiatan kemahasiswaan (mulai kerohanian, pers mahasiswa, pecinta alam dan pengabdian masyarakat – aktifitas kesenian aku tak ikut serta)

Kegiatan mahasiswa yang melahirkan sebuah kumpulan dengan pola seperti dunia politik bangsa bernama Senat Mahasiswa … Badan Perwakilan Mahasiswa … Himpunan Mahasiswa Program Studi … kemudian berubah ladi menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa … Dewan Mahasiswa, kesemua bertujuan agar aku dan teman” menjadi pengunduh aktifitas yang akan memperkaya konsep berfikir dan analisa.

Kegiatan mahasiswa yang melahirkan banyak momentum … unjuk rasa – mimbar bebas – diplomasi – penandatanganan kesepakatan sampai hal” internal dalam mengurusi aktifitas mahasiswa … rapat – koordinasi – pemungutan suara – walk out – mosi tidak percaya … menjadi bumbu yang mewarnai sendi kehidupan di kampus

Sampai akhirnya … kehidupan sebagai mahasiswa berhenti saat ‘harus’ ikut acara geser bandul di topi, yang keseluruhan seragam dengan jubah hitam bernama toga, … acara wisuda. Saying, tak semua temanku bisa sampai ke finish … ada yang harus meninggalkan kampus dan pulang kerumah dengan predikat mahasiswa tak lulus ... dengan berbagai sebab : mulai dari ekonomi, terpaksa menikah, tak mampu ikut mengarit ilmu, bermasalah dengan dosen gara” tugas akhir yang tak kunjung selesai … sampai pada sebab diluar kuasa manusia

Berlomba”lah aku bersama teman”ku yang namanya sarjana … menawarkan diri untuk mengabdi sebagai karyawan, atau meneruskan usaha orang tua, atau berdiam dirumah sebagai sarjana yang diam saja, atau kembali ke kampus dan mengenakan seragam putih abu” sebagai dosen, atau kembali masuk kampus mengunduh ilmu yang lebih tinggi … atau membuka usaha sendiri … menjadi enterpreneur

Tahapan yang sangat indah … laluannya pun sangat beragam .. ada seperti jalur naik ke puncak Gunung Slamet melalui Bambangan … ada yang lebih terjal seperti jalur Baturraden atau Pemalang … ada yang cepat sampai puncak seperti naik ke Gunung Merapi … atau perlu beberapa waktu lebih panjang seperti ke Gunung Semeru … atau ada yang lurus halus seperti jalan tol … atau seperti jalan desa yang belum terkena proyek pengaspalan (makadam mania, licin, berbatu)

Kenangan mandi di kali Pelus, makan dage Rp 50 perak sepotong (makan 10 bilangnya cuma enam ..he..he.. ternyata korupsi sudah dimulai sejak masih kuliah ya) … terima tugas translate makalah buat kepentingan dosen yang menyusun tesis atau buat proposal penelitian biar dapet kum (aku cukup beruntung dengan tugas itu, bermodal kamus bisa dapet makan malam gratis) … kumpul dimuka kampus, berorasi – teriak”, sambil membawa spanduk atau keranda, - diplomasi dengan pihak kampus … ramai” cari kost”an temen yang pasang parabola … biar bisa lihat Piala Dunia atau Piala Eropa … nonton film layar lebar di bioskop yang ketinggalan dua bulan masa tayangnya dibandingkan dengan Bioskop 21 di kota”besar … kebingungan ke kekota selepas senja, karena gak ada angkot, menguangkan wesel dibagian tata usaha tiap awal bulan

Pernik kehidupan yang mengisi sepotong puzzle hidup kita …

19 September, 2008

Nutritional Disorders




sumber gambar : http://www.wcds.afns.ualberta.ca

ACIDOSIS

Acidosis is the most common nutritional disorder in the feedlot. A large amount of highly fermentable feeds, such as cereal grains, consumed in a short amount of time can result in the production of more lactic acid than can buffered by the rumen. This results in water from the circulatory system being drawn into the rumen (body becomes dehydrated) and pronounced changes in the blood Ph. Signs will usually be acute or sub-acute. Survivors of acute acidosis may have chronic problems such as fungal rumenitis, liver abscesses, bloat, and founder or laminitis.

Acute acidosis:
Animals that are not adapted to readily fermentable feeds are more susceptible to acidosis (sometimes called grain overload) than animals that have been carefully adjusted. However, even animals conditioned to full feed can be susceptible under some conditions such as feed changes and temporary restrictions in feed availability. Acutely affected animals will usually develop signs within 12-24 hours of overeating. They will be completely off feed, depressed and unwilling to move, weak, and dehydrated. They may appear blind, grind their teeth, grunt, and occasionally kick at their belly. Fullness and distension of the abdomen (rumen) may be observed. A foul smelling diarrhea may be observed unless the condition is so acute that the animal dies before it can develop
In severe cases animals will lie down, unable to rise. They generally lie quietly with their head tucked to the side. Body temperature may be subnormal and the pulse is weak. Death usually occurs within a few hours after the animals go down.
Animals that survive may suffer from damaged ruminal lining and destruction of rumen microflora leading to a fungal overgrowth of the rumen and death. Some deaths may occur as long as 3 weeks after a herd episode of overeating and acidosis. Less severe rumen lining damage may lead to liver abscesses and growth impairment. Laminitis, or founder, may follow acute acidosis, and evidence of subacute laminitis in the form of overgrown and deformed hooves may be present 30-60 days later.

Subacute acidosis:
Animals with less acute and severe signs may still eat but may not consume as much as normal or be off feed for only a short time. The only overt signs of subacute acidosis may be reduced gains and the presence of diarrhea in the form of flat gray stools. Because rumen lining damage may still occur in the absence of severe signs, these animals may develop chronic rumen damage and liver abscesses.
Weather conditions can cause fluctuations of intake of an otherwise acceptable ration. Storm conditions can cause cattle to consume a greater amount of feed before and after the storm. Muddy conditions which can alter feed intake. A drop in barometric pressure can indicate oncoming storm conditions. Conditions that promote intake of the regular ration in a shorter amount of time can cause acidosis. Hot, humid weather will cause cattle to eat a greater proportion of their feed at night, rather than during the day.
Improper mixing of feed can cause acidosis. As previously discussed improper bunk management can be a cause of acidosis. Only occasional cleaning of water troughs will also affect intake. Inclusion of an ionophore may help reduce intake fluctuations.

Treatment-Acute Acidosis:
If cattle are noticed soon after consuming large amounts of grain and before they drink water, problems may be avoided by keeping them away from water for up to 24 hours (Baker et al., 1983). Some common treatments are oral administration of mineral oil and/or sodium bicarbonate along with activated charcoal, anti-endotoxin therapy, and surgical emptying of the rumen in some cases.

Bloat






BLOAT

Bloat occur when rumen gas production exceeds the rate of gas elimination. Gas then accumulates causing distention of the rumen. The skin on the left side of the animal behind the last rib may appear distended.
Although bloat is often classified as being either pasture or feedlot bloat, it is probably more accurate to identify it as being either free-gas bloat or frothy bloat. Frothy bloat is1234 more common in cattle eating legumes or lush grass than in feedlot cattle. Free-gas bloat is more common in feedlot cattle.

Frothy Bloat:
In situations of foamy or frothy bloat, gas production is not greatly increased but the gases are trapped in the foam. Frothy bloat in feedlots usually develops slowly over several weeks and often become chronic. Poloxalene is an effective "deformer" for frothy bloat.

Free-Gas Bloat:
Many of the same factors causing acidosis are associated with free-gas bloat. Therefore proper bunk management and other preventative measures should be practiced for prevention of bloat.

Treatment:
Free-gas bloat can usually be relieved by inserting a 3/4" rubber hose into the rumen via the esophagus. If "hosing" does not give immediate relief, a defoaming agent (poloxalene) should be administered through the hose to break the surface tension of the ingesta. A pint of mineral oil is also a defoamer. Drenching should be avoided because of the danger of inhalation by the bloated animal which can cause immediate death or lead to pneumonia. A trocar should be used as a last resort. Chronic bloaters should be shipped for slaughter.

09 September, 2008

Lentera Jiwa




LENTERA JIWA

source: http://www.kickandy .com//

Banyak yang bertanya mengapa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin redaksi Metro TV. Memang sulit bagi saya untuk meyakinkan setiap orang yang bertanya bahwa saya keluar bukan karena pecah kongsi dengan Surya Paloh, bukan karena sedang marah atau bukan dalam situasi yang tidak menyenangkan. Mungkin terasa aneh pada posisi yang tinggi, dengan power yang luar biasa sebagai pimpinan sebuah stasiun televisi berita, tiba-tiba saya mengundurkan diri.

Dalam perjalanan hidup dan karir, dua kali saya mengambil keputusan sulit. Pertama, ketika saya tamat STM. Saya tidak mengambil peluang beasiswa ke IKIP Padang. Saya lebih memilih untuk melanjutkan ke Sekolah Tinggi Publisistik di Jakarta walau harus menanggung sendiri beban uang kuliah. Kedua, ya itu tadi, ketika saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Metro TV.

Dalam satu seminar, Rhenald Khasali, penulis buku Change yang saya kagumi, sembari bergurau di depan ratusan hadirin mencoba menganalisa mengapa saya keluar dari Metro TV. Andy ibarat ikan di dalam kolam. Ikannya terus membesar sehingga kolamnya menjadi kekecilan. Ikan tersebut terpaksa harus mencari kolam yang lebih besar.

Saya tidak tahu apakah pandangan Rhenald benar. Tapi, jujur saja, sejak lama saya memang sudah ingin mengundurkan diri dari Metro TV. Persisnya ketika saya membaca sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese.Bagi Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci. Mereka hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan habis. Karena itu, dia selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain.
Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun persediaan keju tidak akan pernah habis.

Singkat cerita, suatu hari keju habis. Kurcaci pertama mengajak sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempat lain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya dipindahkan oleh seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak dibandingkan di tempat lama.
Pesan moral buku sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah, dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.

Setelah membaca buku itu, entah mengapa ada dorongan luar biasa yang menghentak-hentak di dalam dada. Ada gairah yang luar biasa yang mendorong saya untuk keluar dari Metro TV. Keluar dari labirin yang selama ini membuat saya sangat nyaman karena setiap hari keju itu sudah tersedia di depan mata. Saya juga ingin mengikuti lentera jiwa saya.
Memilih arah sesuai panggilan hati. Saya ingin berdiri sendiri.
Maka ketika mendengar sebuah lagu berjudul Lentera Hati yang dinyanyikan Nugie, hati saya melonjak-lonjak. Selain syair dan pesan yang ingin disampaikan Nugie dalam lagunya itu sesuai dengan kata hati saya, sudah sejak lama saya ingin membagi kerisauan saya kepada banyak orang. Dalam perjalanan hidup saya, banyak saya jumpai orang-orang yang merasa tidak bahagia dengan pekerjaan mereka. Bahkan seorang kenalan saya, yang sudah menduduki posisi puncak di suatu perusahaan asuransi asing, mengaku tidak bahagia dengan pekerjaannya. Uang dan jabatan ternyata tidak membuatnya bahagia. Dia merasa lentera jiwanya ada di ajang pertunjukkan musik. Tetapi dia takut untuk melompat. Takut untuk memulai dari bawah. Dia merasa tidak siap jika kehidupan ekonominya yang sudah mapan berantakan. Maka dia menjalani sisa hidupnya dalam dilema itu. Dia tidak bahagia.

Ketika diminta untuk menjadi pembicara dikampus-kampus, saya juga menemukan banyak mahasiswa yang tidak happy dengan jurusan yang mereka tekuni sekarang. Ada yang mengaku waktu itu belum tahu ingin menjadi apa, ada yang jujur bilang ikut-ikutan pacar (yang belakangan ternyata putus juga) atau ada yang karena solider pada teman. Tetapi yang paling banyak mengaku jurusan yang mereka tekuni sekarang -- dan membuat mereka tidak bahagia -- adalah karena mengikuti keinginan orangtua.

Dalam episode Lentera Jiwa (tayang Jumat 29 dan Minggu 31 Agustus 2008), kita dapat melihat orang-orang yang berani mengambil keputusan besar dalam hidup mereka. Ada Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastis untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak memasak. Dia memilih menjadi koki. Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya sebagai salah satu pemandu acara masak-memasak ditelevisi dan kini memiliki restoran sendiri. Saya sangat bahagia dengan apa yang saya kerjakan saat ini, ujarnya. Padahal, orangtuanya menghendaki Bara mengikuti jejak sang ayah sebagai dpilomat.
Juga ada Wahyu Aditya yang sangat bahagia dengan pilihan hatinya untuk menggeluti bidang animasi. Bidang yang menghantarkannya mendapat beasiswa dari British Council. Kini Adit bahkan membuka sekolah animasi. Padahal, ayah dan ibunya lebih menghendaki anak tercinta mereka mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter.Simak juga bagaimana Gde Prama memutuskan meninggalkan posisi puncak sebuah perusahaan jamu dan jabatan komisaris di beberapa perusahaan. Konsultan manajemen dan penulis buku ini memilih tinggal di Bali dan bekerja untuk dirinya sendiri sebagai public speaker.

Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu gembira dalam menikmati hidup. Bagi saya, bekerja itu seperti rekreasi.
Gembira terus. Nggak ada capeknya, ujar Yon Koeswoyo, salah satu personal Koes Plus, saat bertemu saya di kantor majalah Rolling Stone.
Dalam usianya menjelang 68 tahun, Yon tampak penuh enerji. Dinamis. Tak heran jika malam itu, saat pementasan Earthfest2008, Yon mampu melantunkan sepuluh lagu tanpa henti. Sungguh luar biasa. Semua karena saya mencintai pekerjaan saya. Musik adalah dunia saya. Cinta saya. Hidup saya, katanya.
Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya.
Berbahagialah mereka yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi.
Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka.

Andy F. Noya


Wartawan menjadi cita-cita Andy Flores Noya sejak ia masih terbilang kecil. Tak heran, meskipun lulusan sekolah teknik, Andy ngotot melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik (STP). Ia mengaku tak tertarik pada teknik. Bungsu dari lima bersaudara keluarga Ade Wilhelmus Flores Noya dan Nelly Mady Ivonne Klaarwater ini lebih menyukai sastra.

Ketika mendaftar di STP, Andy terbentur persyaratan administratif. Lulusan teknik tak boleh masuk sekolah publisistik. Ia lantas membujuk ibunya menemui rektor. Sang ibu pun memohon kepada rector STP agar putranya diperbolehkan menjadi mahasiswa. Pimpinan sekolah tinggi itu menyarankan agar mereka datang ke Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti). Akhirnya, pihak Dikti luluh dan kemudian memberinya rekomendasi. Kalau tidak, dunia pers kita tidak akan menemui seorang Andy F. Noya.

Semasa kuliah, lelaki berambut kribo itu mencoba terjun menjadi wartawan. Sentuhan pertamanya dengan dunia jurnalistik boleh dibilang tanpa sengaja. Waktu itu, sekitar pengujung Oktober 1985, ia mengantar seorang temannya melamar kerja di majalah Tempo -- dan ia tertarik mengikuti tes. Andy pun diterima dan ditempatkan sebagai reporter buku Apa & Siapa Sejumlah OrangIndonesia yang diterbitkan oleh majalah berita mingguan itu. Di sanalah ia berkenalan dengan Rahman Tolleng, pemimpin penerbitan yang kemudian diakuinya sebagai guru jurnalistiknya yang pertama.

Tempo adalah tonggak pertama dalam perjalanan karir Andy, yang dilakukan sembari kuliah. Tapi pada 1986, karena kesulitan membagi waktu, ia memutuskan berhenti kuliah dan berkarir penuh sebagai wartawan. Dua tahun bergabung dengan Tempo, ia sempat diusulkan direkrut penuh majalah pimpinan Gunawan Mohamad itu. Tapi, ia kemudian memilih pergi.

Pada 1987, ketika harin Bisnis Indonesia terbit, Andy ditawari Lukman Setiawan (salah seorang pendirinya) untuk bergabung. Ia pun tergoda. Katanya, harian lebih dinamis. Selain itu, Tempo memiliki nama besar yang membuat Andy kurang nyaman dan merasa kehilangan jati diri.

Andy termasuk 19 reporter pertama yang direkrut harian ekonomi tersebut. Peminpin redaksi saat itu, Amir Daud, diakui Andy sebagai gurunya yang kedua. Toh, Andy cuma betah sekitar dua tahun di sana. Pada 1988, lelaki humoris itu hengkang. Ia kemudian melompat ke Matra, majalah khusus lelaki. Suatu waktu, Matra hendak membuat liputan tentang prostitusi yang melibatkan para selebriti Indonesia. Andy “turun ke lapangan” dengan menyamar, lalu membayar kaki tangan seorang mucikari untuk menceritakan ihwal bisnis mereka. Sang mucikari ternyata pengusaha kayu. Setelah akrab dengan sumbernya, ia memberanikan diri mengorek seputar “bisnis syahwat” tersebut. Hasilnya, ia mendapat lebih dari cukup. Ia bahkan memperoleh daftar nama sejumlah selebriti perempuan, lengkap dengan alamat, nomor telepon, radio panggil, berikut tarifnya segala.

Setelah majalah pimpinan Fikri Jufri itu memuat liputan esek-esek itu, akibatnya cukup menghebohkan. Andy bahkan diancam sang pengusaha, yang takut berdampak buruk atas bisnis perkayuannya. Lagi pula, karena dalam tulisannya Andy juga menyebutkan bahwa si mucikari itu alumnus salah satu universitas negeri pada 1973, giliran alumni perguruan tinggi itu mengajukan protes keras. Merasa tercemar nama baiknya, mereka menggugat “Majalah Trend Pria” tersebut.

Pengalaman berkesan lain selama menjadi wartawan Matra adalah ketika mengikuti ekspedisi kapal Dewa Ruci. Sekitar sebulan, Andy ikut kapal latih milik Angkatan Laut RI itu yang melakukan pelayaran ke Thailand, Brunei, dan beberapa negara lainnya. Banyak pengalaman yang didapatnya, termasuk mabuk laut sampai berkali-kali ia termuntah-muntah. Ia menamainya “muntah kuning”.

Sekitar awal 1992, Andy kembali gelisah. Naluri kutu loncatnya kambuh lagi. Apalagi ketika laporan peledakan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, tak bisa diturunkan. Lelaki berkaca mata minus itu kemudian loncat ke koran Media Indonesia (MI). Hari pertama di harian itu membawa perubahan drastis dalam jam tidurnya. Ia merasa seperti dikejar-kejar setan. Ketika di Matra, Sabtu dan Minggu libur, dan pukul enam sore tiap hari kerja ia sudah bisa pulang ke rumah. Di MI ia terpaksa pulang tengah malam, dan pukul delapan pagi sudah berada di kantor lagi.

Ketika stasiun televisi swasta marak bermunculan, Andy tergoda. Dalam benaknya terbersit, “Mungkin hidupku yang sejati ada di televisi”. Suatu siang pada 1998, saat semobil dengan bos MI, Surya Paloh, ia mengutarakan rencananya untuk pindah ke RCTI. Paloh bukannya mengizinkannya, ia malah menawarinya membikin televisi baru. “Kalau mau, kamu magang saja di RCTI, sambil kita pikirkan bikin televisi. Kamu tetap di Media saja,” kata Paloh kepada Andy waktu itu.

Setahun berselang, rencana Paloh dan Andy pun terwujud. Pada 1999, berdirilah Metro TV. Stasiun televisi itu dibangun dengan konsep dan format CNN, televisi berita 24 jam nonstop milik Time Warner Inc. Konsep tersebut kemudian diracik kembali agar lebih membumi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Di televisi berita pertama di Indonesia itu, Andy diberi kepercayaan penuh sebagai pemimpin redaksi.

Hari-hari Andy di Metro TV boleh dibilang supersibuk. Ia terkadang baru pulang larut malam, bahkan pagi hari. Kendati demikian, hubungannya dengan keluarganya tetap hangat. Istrinya, Retno Palupi, yang dinikahinya pada 1987 menyebut bahwa hidup bersama Andy Noya itu penuh dinamika. Mereka dikarunia tiga anak lelaki.

“Pagi-pagi anak-anak sudah dibangunkan dengan musik,” kisah Palupi. Lalu, di malam hari, menjelang terlelap, mereka berbagi cerita. Kadang-kadang salah seorang terpaksa mengingatkan yang lain agar tidur, karena besok keduanya harus bangun pagi untuk berangkat ke kantor. Palupi juga sering mengirim cerita-cerita lucu melalui internet. Andy menyebut istrinya “pendongeng”.

Hari Minggu adalah hari keluarga. Andy bersama istri dan anak-anaknya seringkali pergi jalan-jalan. “Yang jelas, kalau Sabtu malam Minggu adalah waktu kami berdua untuk pacaran. Aku dan Andy jalan tanpa anak-anak,” ujar Palupi yang dulu juga pegawai Tempo.. Mereka berkenalan di sini.

Andy F Noya





Nama :
Andy F. Noya
Lahir :
Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960
Agama :
Katolik
Pendidikan :
1. SD Sang Timur, Malang (1973)
2. ST Negeri Jayapura (1976)
3. STM Negeri 6, Jakarta (1980)
4. Diploma 3 (D-3) Sekolah Tinggi Publisistik (STP), Jakarta (1985)


Karir :
1. Reporter Apa & Siapa majalah Tempo (1985-1986)
2. Reporter majalah Swa Sembada (1986-1987)
3. Reporter harian Bisnis Indonesia (1987-1988)
4. Asisten redaktur harian Bisnis Indonesia (1987-1988)
5. Koordinator reportase harian Bisnis Indonesia (1987-1988)
6. Redaktur harian Bisnis Indonesia (1987-1988)
7. Redaktur majalah Matra, (1988-1989)
8. Koordinator reportase majalah Matra (1989-1990)
9. Redaktur relaksana majalah Matra (1990-1992)
10. Asisten redaktur eksekutif Media Indonesia (1992-1993)
11. Redaktur ekonomi/Ketua Tim Breku Media Indonesia (1993-1994)
12. Ketua Tim Berita Keuangan Media Indonesia (1994)
13. Penjab edisi minggu Media Indonesia(1997)
14. Ketua Tim Breku/Penjab halaman 1&20 Media Indonesia (1997)
15. Pejabat sementara Redaktur Bidang Umum Media Indonesia (1997)
16. Redaktur edisi minggu Media Indonesia (1997-1998)
17. Pejabat sementara Asisten Redaktur Media Indonesia (1998-2000)
18. Pemimpin redaksi Metro TV (2000-sekarang).

Keluarga :
Ayah: Ade Wilhelmus Flores Noya Ibu: Nelly Mady Ivonne Klaarwater Istri : Retno Palupi Anak : 1. Mario Randy Lamas Noya 2. Marco Randy Parama Noya 3. Marlo Randy Ernesto Noya
Alamat Rumah :
Jalan Anggrek Bulan III, Blok D.53, Kompleks Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Tengerang, Banten Tlp. 5736378; HP: 0816955128

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA