26 Mei, 2010

Ngutik Perjalanan Solo – Purwokerto

Perjalanan dibuka saat mulai meninggalkan kota Solo, lepas pertigaan Kartasura menuju Selatan, melewati Markas Kopassus – Kandang Menjangan, kita akan menemui sebuah fenomena yang biasanya terjadi di seputaran Jawa Tengah, sepeda motor yang masuk ke jalur cepat (padahal sudah disediakan jalur lambat) dan sepeda motor yang menggunakan jalur kanan dan melaju dalam keadaan yang membahayakan ada juga yang menggunakan handphone saat mengemudi. Ada beberapa traffic light sampai menuju kota Klaten dan kadang ada bus umum yang melaju dengan cepat dan ugal-ugalan, jalur sebaliknya biasanya juga dipenuhi oleh truk pasir yang melaju sangat lambat dan kadang tidak selalu berada di satu jalur (kadang ada yang di kanan dan kiri secara bersamaan).
Kondisi monoton sejak Solo sampai Klaten akan segera berubah saat mulai memasuki wilayah perbatasan dengan DI Yogyakarta, lajur jalan sudah sangat lebar dengan empat lajur jalan yang mulus sehingga berkendara menjadi lebih nyaman. Bagi pengendara yang tidak ingin melewati ramainya lalulintas kota Yogya, dapat mengakses dua jalur lingkar luar yang sangat besar dan mulus. Peningkatan kualitas jalan, masih dapat kita temui saat akan meninggalkan propinsi DI Yogyakarta, seperti kita temui di Kabupaten Kulon Progo yang sedang diperlebar dan diperbaiki jalannya. Boleh dibilang, kondisi jalan di DI Yogyakarta sangat menyenangkan.
Lepas perbatasan DI Yogyakarta, kita akan memasuki Kabupaten Purworejo, dan pemandangan jalan yang bergelombang dan ada yang berlubang dibeberapa titik membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman, apalagi saat melewati jalan lingkar luar Purworejo, jalan bergelombang dan berlubang kecil segera menghadang. Kembali memasuki Kabupaten Kebumen setelah melewati juga Kutoarjo, perjalanan masih menemui kondisi jalan yang biasa-biasa saja dan begelombang. Saat melewati jalan lingkar luar Kebumen, setelah melewati kali Lukulo, ada perbaikan jalan yang sangat signifikan, mulus dan lebar.
Setelah melewati Karanganyar, perjalanan dilanjurkan menuju Kabupaten Banyumas, ada beberapa titik yang sudah mulai melakukan perbaikan dan perluasan jalan, seperti di wilayah Tambak dan Sumpiuh, meski beberapa titik jalan bergelombang masih ditemui. Selepas Buntu, secara psikologis, bagi yang sering melewati jalur ini, akan merasakan sebuah tekanan berkendara yang sangat, mengapa tidak, dua jalur hiperbola akan ditemui dalam kondisi jalan yang sebagian besar bergelombang. Kelegaan pertama terselesaikan setelah jalur Krumput mulai diperbaiki, lalu setelah lepas kota Banyumas jalur bergelombang kembali kita temui sampai menuju Sokaraja. Sokaraja sampai kota Purwokerto, hamparan lajur kendaraan yang mulus kembali kita temui dan jalan di kota Purwokerto yang biasa-biasa saja mengakhir perjalanan kita.
Jalan ... transportasi ... kemajuan daerah

Jalan merupakan penghubung, penghantar, pembawa, messenger antara satu titik dengan titik yang lain untuk membawa produk pertanian, produk consumers goods, bahan bangunan, bahan pakaian, makanan, manusia, jasa dan seluruh komponen yang dapat dipertukarkan sehingga peran jalan adalah sangat berarti dan penting. Sungguh suatu hal yang sangat nista bila pembangunan dan pengembangan jalan sebagai sarana penghubung ini diabaikan. Peran jalan yang lebar, mulus dan aman sangat penting bagi banyak hal, antara lain :
1. Akses pemersatu wilayah

Antar wilayah akan terhubung dengan mudah dan membuat keterbukaan wilayah semakin kentara
2. Biaya Murah

Akses jalan yang lebar, mulus dan aman akan menjadi penyumbang komponen yang efektif dan efisien karena akan membuat biaya perawatan kendaraan menjadi murah yang disebabkan karena putaran mesin stabil, ban menjadi lebih awet, rem dan perawatan yang pastinya lebih murah. Efisiensi inilah yang akan mengakumulasi biaya trenasportasi menjadi lebih murah. Tetapi bila banyak lubang, kesemrawutan dan kondisi jalan yang bergelombang, maka biaya perawatan akan semakin besar dan biaya pergantian sparepart akan sangat intensif apalagi bila sampai terjadi kecelakaan
3. Psikologis

Pengendara akan merasa nyaman dan aman bila situasi lalu lintas lapang, teratur dan tidak semrawut. Kondisi psikologis ini akan terjaga secara maksimal dan membuat kita semakin senang bila akan menuju ke wilayah lain
Tampaknya hal ini sudah menjadi perhatian bagi seluruh pimpinan wilayah, sehingga Dinas Pekerjaan Umum/Prasarana Wilayah menjadi dinas yang wajib ada dan tender konstruksi jalan menjadi program wajib setiap tahun diseluruh Indonesia.
Menilik kondisi ini, alangka berbahagianya apabila seluruh pimpinan wilayah melakukan program wajib di setiap awal pemerintahannya dengan melakukan peningkatan kualitas jalan, baik luas maupun kualitasnya, tengok Malaysia, sepanjang Semenanjung dibangun jalan tol (Lebuh Raya –kata mereka) dengan kualitas yang sangat prima, jarak 600 km (Jakarta – Solo) hanya ditempuh dalam waktu 4,5 jam dengan menggunakan mobil (sudah termasuk istirahat), sungguh jarak tempuh yang sangat singkat dan tentunya sangat produktif, sementara di Jawa saja untuk itu ditempuh dengan waktu paling cepat 10 jam, itupun dengan tingkat kualitas mengemudi yang cenderung ugal-ugalan. Di China dengan penduduk lebih dari 1 milyar, infrastuktur jalan sangat diperhatikan dan dirawat dengan baik, hal ini kembali untuk mengurangi biaya ekonomi tinggi. Setiap hari raya ‘Idul Fitri, misalnya, seluruh komponen lalulintas akan selalu dan selalu disibukkan dengan kepadatan lalu lintas dan kemacetan dimana” ... pasar tumpah ... volume kendaraan bertambah dan kualitas jalan yang tidak pernah bertambah (kalaupun bertambah, tidak sebanding dengan pertambahan kendaraan). Apabila pemerintah dengan segala kekuatan yang ada, berniat untuk melakukan peningkatan kualitas jalan (menambah lebar lajur dan meningkatkan kualitas jalan serta menegakkan disiplin berlalu lintas) maka penghematan akan dapat dirasakan, mulai dari penghematan waktu tempuh, penghematan bahan bakar (penanggulangan krisis energi), efek psikologis yang mungkin timbul dari pengguna maupun penduduk yang dilintasi. Saat ini mulai dilakukan pembangunan beberapa ruas tol di beberapa titik yang kadang kala dihambat dengan adanya spekulan” tanah yang masuk dalam jalur pembangunan jalan atau keberatan masyarakat yang menimbulkan ‘chaos’ . Penegakan Aturan dan ketegasan pemerintah seharusnya dilaksanakan demi kepentingan yang lebih besar dan lebih luas.
Semoga infrastruktur kita semakin baik, karena saat ini saya akan menyungging senyum saat memasuki wilayah DI Yogyakarta dan selalu bersabar saat melintasi daerah diluar DI Yogyakarta, terimakasih Sri Sultan HB X dan jajaran bupati yang telah memperhatikan infrastruktur jalan

20 Mei, 2010

Hari Kebangkitan Nasional

Hari ini ... Nusantara meracau dengan gagah
Hari ini ... Zamrud Khatulistiwa gegap gempita
Hari ini ... Ibu Pertiwi beranjak dari peraduannya
Hari ini ... Upacara bendera serentak di seluruh penjuru tanah air

Hari ini ... Seperti hari lain
Hari ini ... Sama seperti hari kedepan
Hari ini ... Tak ada apapun
Hari ini ... Ada apa ya?

Hari ini ... Lebih seabad yang lalu
Lebih seabad yang lalu ... Para pendahulu sangat menyadari potensi negeri
Lebih seabad yang lalu ... Tanah air terkesiap atas kemampuannya melakukan sebuah fenomena
Lebih seabad yang lalu ... Ibu Pertiwi membangunkan anak"nya untuk berlari
Lebih seabad yang lalu ... Nusantara melagukan laju

Sudahkah kita bangkit?
Sudahlan kita merasakan semangat menyala?
Sudahkan kita memberi dunia teriakan membahan?
Sudahkan kita menyarakan hati nurani?

Saatnya kita berjaya
Saatnya kita merasa
Saatnya kita berbuat
Saatnya kita mengharmonilkan dunia

Sawah ladang kita menanti kita
Ternak sapi kita menunggu kita
Ayam kita berhenti berkokok menatap kita
Kebun kita merindukan kita

Mereka menanti nurani bersih kita
Mereka menunggu aksi kita
Mereka menatap binar mata kita
Mereka merindukan kita melakukan sesuatu yang luar biasa

SWASEMBADA ... Beras, Daginghg - Susu, Karet, Minyak Kelapa, Telur ...

Ah, betapa indahnya

Kragilan, 20052010

19 Mei, 2010

Menggapai

sesaat segala sesuatunya berubah
sesaat kemudian mengganti gelap menjadi terang
sesaat terang menjadi berwarna

kugapai dengan jemari
menelusup asa membongkar tabir
menari inginku mendekati bentuk

menengadah rona melirik celah
meraup nilai membentuk hikmah
menyurutkan nurani ... menyeruput logika

asa, harap, mimpi dan nyata melanglang buana melalui jalan diri
diterangi isi hati
dituntun hati putih

Mengurai Carut Marut Persapian Indonesia



Tantangan Peternakan Indonesia

Persapian Indonesia sebenarnya tetap terkungkung pada permasalahan klasik yang sebenarnya selalu menjadi ‘pekerjaan rumah’ seluruh stake holder persapian Indonesia. Sayangnya, negara ini tidak serius dan tidak berkeinginan besar untuk menjadikan persapian Indonesia menjadi lebih baik.

Tataniaga
Permasalahan ini masih sangat menganggu dan terus menghantui perkembangan usaha peternakan sapi. Proses distribusi persapian Indonesia menunjukkan betapa lemahnya tataniaga daging dan susu di bumi nusantara ini. Nilai permintaan dan penawaran pada beberapa produk daging dan susu lebih mengarah pada sistem kartel dan monopoli sehingga banyak kepentingan yang terjadi dalam ranah perkembangan ternak sapi Indonesia. Harga daging yang saat ini tertekan akibat banjirnya daging impor dan aliran ternak impor, penerimaan susu oleh Industri Pengolahan Susu yang tidak berpihak pada peternakan rakyat memberi signal-signal yang jelas bagi perlemahan nilai-nilai peternakan sapi Indonesia

Egosektoral
Hampir kebanyakan stake holder di republik ini melakukan usaha dan kebijakan perkembangan persapian nasional hanya sebatas pada kepentingan golongan/kelompok semata. Keinginan menjadi yang terbaik dengan mengabaikan sebuah kolaborasi yang manis menjadikan kesatuan misi dan visi dalam merealisasikan kemandirian persapian nasional hanya sebuah utopia semata

Penegakan Aturan
Seluruh aktifitas perkembangan persapian nasional sampai saat ini masih diwarnai dengan berbagai pelanggaran dan hal ini menyebabkan terjadinya stagnasi atau hal yang lebih buruk lagi. Pemotongan ternak betina terjadi karena penegakan aturan hukum yang setengah-setengah, dilanggarnya konsep karantina hewan di Indonesia, protokol impor serta beberapa kegiatan ‘hanky panky’ dalam persapian Indonesia merupakan cermin betapa penegakan aturan masih sangat lemah dan penih pensiasatan

Ketidakjelasan Program Pemerintah
Pemerintah sebagai regulator perkembangan persapian Indonesia, kadang kala masih melakukan program-program yang tidak jelas arah dan tujuannya. Konsep pengembangan peternakan sapi potong dengan memberlakukan impor sapi Brahman Cross betina bunting sungguh sangat tidak bijak, karena evaluasi terhadap nilai kebuntingan kembali sangat rendah dan tidak pernah terlaporkan secara gamblang. Proses pengadaan ternak inipun sangat tidak masuk akal, seekor ternak betina produktif dengan harga pengadaan seperti ternak potong adalah sebuah hal yang menggelikan. Juga program kebijakan pendanaan bagi masyarakat peternakan Indonesia yang belum memberikan penyegaran. Aturan-aturan yang tidak jelas, pembatasan-pembatasan yang sangat kabur serta ketidakberanian pemerintah dalam menentukan keputusan merupakan pemicu ketidakberhasilan program pemerintah

Penyediaan pakan ternak
Tentunya sebagai salah satu hal penting dalam segitiga produksi, penyediaan pakan ternak merupakan hal yang patut menjadi perhatian. Penelitian-penelitian tentang pakan ternak ruminansia dari berbagai bahan hasil samping usaha dan agroindustri pertanian – perkebunan menunjukkan betapa potensi pakan ternak merupakan hal yang patut menjadi perhatian. Akhirnya, akhir-akhir ini banyak hasil samping usaha dan agroindustri pertanian – perkebunan diekspor keluar negeri sebagai pakan ternak, sementara di dalam negeri, ‘sapi makan sapi’ menjadi fenomena umum saat musim kemarau

Pendampingan dan bimbingan
Peternakan rakyat saat ini masih menjadi obyek persapian Indonesia. Mereka masih berada dibawah kendali tataniaga yang dikuasai oleh pemodal kuat dan perusahaan besar milik pebisnis sapi. Kebanyakan Koperasi Unit Desa sebagai pengayom mereka belum menunjukkan fungsi dan peran seperti yang diharapkan. Ketiadaan pendampingan dan pembimbingan kepada peternakan rakyat menjadikan kualitas reproduktif ternak sapi menurun, pemotongan ternak betina produktif, ketidakmampuan dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi air susu dan rendahnya nilai tawar peternakan rakyat adalah bukti konkret yang patut digarisbawahi

Solusi jitu peternakan sapi Indonesia

Pemetaan Ternak
Masing-masing wilayah melakukan pemetaan atas ternak sapi, mengenai jumlah, jenis kelamin, kondisi (kapita selekta) dan kebutuhan masing-masing wilayah
Perbaikan Tataniaga
Berdasarkan pemetaan yang ada, dapat ditentukan besaran kebutuhan ternak sapi, daging dan produk olahan ternak sapi sehingga harga penawaran yang diberikan peternak/penjual dapat bersanding ideal dengan harga permintaan dari konsumen, termasuk didalamnya proses rantai distribusi yang biasa terjadi agar dapat diatur sehingga tidak merugikan peternak sebagau hulu distribusi produk peternakan

Penegakan Aturan
Sudah saatnya kita kembali pada posisi yang mantap dalam menjalankan aturan. Aturan dan kebijakan peternakan merupakan rambu-rambu hukum dalam melakukan usaha ternak yang terarah, terencana dan tertata. Melalui penegakan aturan yang ketat, peternakan Indonesia akan menuju kearah yang lebih profesional, sehingga model perdagangan dengan negara lain juga dapat dilakukan secara berimbang dan saling menguntungkan

Program Pemerintah yang Mantap
Program pemerintah tentang perkembangan peternakan sapi harus ditetapkan dengan pertimbangan yang penuh, penguasaan kondisi lapangan yang menyeluruh serta aktifasi pihak ketiga yang idependen dalam mendampingi pelaksanaan program. Evaluasi program adalah salah satu hal yang harus dilakukan sebagai bukti bahwa program yang dilakukan harus mendapatkan penilaian untuk menjadi referensi shahih bagi program selanjutnya yang lebih baik. Bank permasalahan dan solusi dari masa ke masa kepemimpinan di pemerintahan hendaknya perlu dilakukan sehingga menjadi lebih baik dan lebih baik adalah tujuan utama yang diraih

Pertanian Terpadu
Pola integrasi antar komponen yang ada pada sebuah usaha peternakan sehingga menghasilkan produktifitas, efisiensi dan efektifitas tinggi dan memberi nilai ekonomis serta berorientasi ekologis merupakan satu keterpaduan yang akan memberi nilai kesejahteraan. Salah satu manfaat yang dapat diambil adalah ketersediaan pakan bagi ternak, pupuk organik, ketersediaan energi terbarukan, ramah lingkungan (meminimalkan limbah), bernilai edukasi – wisata dan inspiratif

Pendampingan dan Bimbingan
Pendampingan petani/peternak akan membuat organisasi petani/peternak menjadi kuat dan transfer informasi, teknologi tepat guna serta komunikasi dengan jalur distribusi akan semakin efektif dan nilai jual produk berbanding lurus dengan kualitasnya. Bimbingan bagi para pelaku dibidang pertanian/peternakan akan mendorong kemajuan dan memberi kenyamanan dalam mengembangkan usaha. Bimbingan yang terus menerus akan membuat pemberdayaan petani/peternak semakin besar dan kuat.

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA