17 Januari, 2009

GOD BLESS




GOD BLESS DI KICK ANDY

Dunia ini … panggung sandiwara
Ceritanya … selalu berubah
Ada peran wajar
Ada peran berpura-pura
Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara


Sepotongan lagu Panggung Sandiwara, mengingatkan kita pada sebuah grup musik yang cukup memberi warna perkembangan musik keras di tanah air … GOD BLESS

35 tahun mereka berkiprah … sejak tahun 1973 sampai saat ini mereka masih memberikan konstribusi bagi perkembangan musik rock tanah air.

Kick Andy semalam kembali menayangkan sebuah acara yang luar biasa … kehadiran GOD BLESS distudio Metro TV menyuguhkan sebuah cerita yang cukup menarik … meski saya harus berganti” channel karena ada acara menarik juga di TNOne “Satu untuk Palestina” … paling tidak ke’gaek’an mereka yang terus berkarya, mengundang decak kagum

Ian Antono –gitaris (59 tahun), Ahmad Albar –vokalis (62 tahun), Abadi Soesman –keyboard (58 tahun), Donny Fatah –bass (58 tahun) dan Yaya Moektio –drum (52 tahun) adalah personel GOD BLESS yang seperti tidak lekang dimakan jaman. Yocky Soeyoprayogo sempat mengisi formasi keyboard pada tahun 1979 … dan GONG 2000 pada tahun 90-an

Hanya enam buah album yang berhasil mereka gelontorkan selama 35 tahun mereka berkarya … sebuah pencapaian yang sangat miskin untuk masa berkarya, pergantian personel dan kevakuman berkarya, serta sempat membentuk GONG 2000 pada masa lalu adalah alasan yang meluncur saat menjawab. God Bless (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), dan Apa Khabar?(1997), dan sebuah album yang diaransemen ulang, The Story of God Bless (1990).

Aliran cerita yang melingkupi GOD BLESS mengalir dalam tayangan ini ,,, mulai dari penghargaan The Immortal dari Majalah Rolling Stone Indonesia, prestasi mereka sebagai band pembuka saat Deep Purple dan Sussi Quatro manggung di Indonesia

Rekaman pertama mereka sejak tahun 1973 mereka berdiri baru dimulai tanggal 12 April 1976 di Studio Triangkasa, sementara pentas pertama mereka dimulai pada tanggal 5 Mei 1973 dan gelontoran penghargaan dari Majalah Queen dan Tempo pun tak pelak mereka dapatkan

Lagu Zakia, boleh jadi merupakan perpaduan antara rock dan dangdut … sekaligus membantah aliran mereka yang konon dicap sebagai Anti Dangdut

Tidak selamanya perjalanan mereka mulus, nasib malang sempat mampir ke vokalis mereka. Iyek, sapaan akrab Ahmad Albar sempat merasakan dinginnya lantai penjara selama delapan bulan karena terbukti ditemukan extacy dikamar apartemen miliknya

Paling tidak, sebuah kejutan dari Ucok “AKA” Harahap yang datang jauh dari Surabaya membuay sebuah penyegaran ingatan pada sebuah kelompok yang dibentuknya dengan Iyek … Dua Kribo. Lagu Neraka Jahanam meluncur dari duet mereka

Panggung Sandiwara … sebuah lagu yang melegenda, buah karya Taufik Ismail yang syairnya dibesut Ian Antono, ikur menyemarakkan deretan koleksi lagu” GOD BLESS

Penayangan potongan” klip pementasan mereka cukup mengembalikan ingatan tentang kebesaran grup cadas ini

Dibuka dengan lagu Musisi … berlanjut dengan Syair Kehidupan (ciptaan Areng Widodo) dan diakhiri dengan Semut Hitam membuar seluruh penonton distudio malam itu menghentak, bergoyang, melambaikan tangan dan … pastinya bernyanyi

Semut hitam ..
Semut hitam ..
Maju jalan .. kiri kanan ..


http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.gopess.com/wp-content/uploads/2008/08/god-bless.jpg&imgrefurl=http://www.gopess.com/2008/08/08/god-bless/&usg=__6nazR1zBwUAPsGH9A9Y5pll94Dw=&h=241&w=180&sz=13&hl=id&start=20&tbnid=AFBhzzfaxJKT1M:&tbnh=110&tbnw=82&prev=/images%3Fq%3Dgod%2Bbless%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG

God Bless adalah grup musik rock yang telah menjadi legenda di Indonesia. Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka. Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975). Berdirinya God Bless berawal kembalinya Iyek kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius. Bersama Ludwig Le Mans, gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu mengajak Fuad Hassan (drums), Donny Fattah (bass) dan Jockie Surjoprajogo (keyboard) untuk membentuk band. Tahun 1972, formasi pertama ini melakukan konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki)lalu mengikuti pentas musik “Summer ‘28″, semacam pentas ‘Woodstock’ ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang diikuti berbagai grup band dari Indonesia, Malaysia dan Filipina. Dengan posisi keyboard yang sudah digantikan oleh Deddy Dores,

Jockie Surjoprajogo sendiri sibuk dengan program musik lain-lainnya seperti LCCR Prambors dan sebagainya.

Tahun 1970-an, God Bless bisa dibilang sebagai raja panggung musik Indonesia. Di antara beberapa band rock yang hadir di masa itu, seperti Giant Step dan The Rollies, God Bless bisa dibilang hampir tak tertandingi. Kendati kerap mengusung reportoar asing milik Deep Purple, ELP hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill masing-masing personelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Tetapi karena keseringan menyanyikan lagu asing, gaya musik para personel God Bless sedikit banyak terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam garapan musik album perdana mereka, Huma di Atas Bukit yang cukup banyak terpengaruh sound Genesis. Selain tidak memiliki gaya bermusik yang solid, nampaknya keanggotaan God Bless juga bisa dibilang kurang solid. Karena dalam perjalananya grup ini terhitung sangat sering gonta ganti personil.

Pada bulan Juni 1974, penggebuk drum berbakat Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. God Bless pun melalui masa berkabung. Untuk mengenang mereka, God Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati diatas panggung.

Sempat vakum cukup lama, bahkan vokalisnya Ahmad Albar yang lebih sering bersolo karir sempat ngetop dengan rocker asal surabaya Ucok “Aka” Harahap yang merupakan voklias dari kelompok Rock Aka dari Surabaya, dengan duet Duo Kribo. Selain itu personil lain, seperti Ian Antono, juga lebih asyik dengan kegiata solo karir.
Era 80-an

Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Di album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit dan membutuhkan skill tinggi dalam memainkannya. Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri.

Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangkan God Bless dari “tidaur panjangnya” dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu “wajib” juga personilnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock, El Pamas, sampai Slank.

Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album come back Semut Hitam yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan. Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal. Setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjachranie. Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karir solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
Era 90-an
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun 1997, para personel God Bless, termasuk Eet dan Ian Antono kembali berkumpul. ‘Workshop’ yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah album berjudul Apa Kabar. Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri, Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.

Walau tidak banyak merilis album, God Bless, dianggap merupakan legenda grup musik rock Indonesia karena dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi. Sepanjang perjalanannya, grup ini mengalami 15 kali lebih pergantian personil yang disebut sebagai ‘formasi’, dan saat ini tinggal Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (guitar), dan Donny Fattah Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai personil aktif grup.
Diskografi:

1975 - God Bless

1. “Huma di Atas Bukit” (Donny Fattah / Sjuman Djaya) (Film Laela Majenun)
2. “Rock di Udara” (Donny Fattah)
3. “Sesat” (Donny Fattah / SJuman Djaya) (Film Laela Majenun)
4. “Eleanor Rigby” (John Lennon / Paul McCartney)
5. “Gadis Binal” (Ian Antono)
6. “Friday On My Mind”
7. “Setan Tertawa” (Donny Fattah) (Film Semalam di Malaysia)
8. “She Passed Away” (Donny Fattah)

1980 - Cermin

1. “Cermin” (Donny Fattah)
2. “Selamat Pagi Indonesia” (Ian Antono)
3. “Musisi” (Donny Fattah)
4. “Balada Sejuta Wajah” (Ian Antono)
5. “Sodom & Gomorah” (Ian Antono)
6. “Anak Adam” (Benny / Donny F)
7. “Insan Sesat” (Abadi Soesman)
8. “Ingat” (Donny Fattah)
9. “Tuan Tanah” (Ian Antono)

1988 - Semut HItam

1. “Kehidupan” (Jockie Surjoprajogo)
2. “Rumah Kita” (Ian Antono)
3. “Semut Hitam” (Donny F / Jockie S)
4. “Damai Yang Hilang” (Jockie S / Iwan Fals)
5. “Orang Dalam Kaca” (Jockie S / Iwan Fals)
6. “Ogut Suping” (Ian Antono / Remy Sylado)
7. “Suara Kita” (Jockie Suryoprayogo)
8. “Badut-Badut Jakarta” (Donny F / Ian Antono / Jockie S)
9. “Trauma” (Teddy S / Iwan Fals)
10. “Bla… Bla… Bla…” (Ian Antono / Remy Silado)

1989 - Raksasa

1. Maret 1989 (Donny Fattah/Jockie Suryoprayogo)
2. Menjilat Matahari (Jockie Suryoprayogo)
3. Misteri (Jockie Suryoprayogo)
4. Emosi (Eet Syahranie/Achmad Albar)
5. Cendawan Kuning (Jockie Suryoprayogo)
6. 2002 (Jockie Suryoprayogo)
7. Pemburu Ilusi (Donny Fattah)
8. Sang Jagoan Jockie Suryoprayogo/Sawung Jabo)
9. Anak Kehidupan(Jockie Suryoprayogo/Sawung Jabo)
10. Raksasa (Teddy Sujaya/Rudy Gagola/Jockie Suryoprayogo)

1997 - Apa Kabar

1. “Apa Kabar” (lagu : Teddy Sujaya, Jockie Surjoprajogo,Ian Antono ; Lirik : Sawung Jabo)
2. “Anakku” (Lagu : Jockie Surjoprajogo ; Lirik : Jockie Surjoprajogo)
3. “Srigala Jalanan” (lagu : Teddy Sujaya, Eet Sjahranie, Donny Fattah ; Lirik : Sawung Jabo)
4. “Asasi” (Lagu : Ian Antono ; Lirik : Ali Akbar)
5. “Diskriminasi” (lagu : Eet Sjahranie, Ian Antono ; Lirik : Ali Akbar)
6. “Roda Kehidupan” (Lagu : Ian Antono ; Lirik : Fajar Budiman, Ian Antono, Ali Akbar)
7. “Pengamen Kecil” (Lagu : Jockie Surjoprajogo ; Lirik : Sawung Jabo)
8. “Balada Si Toha” (Lagu : Jockie Surjoprajogo ; Lirik : Jockie Surjoprajogo)
9. “Nurani” (Lagu : Ian Antono ; Lirik : Ali Akbar, Ian Ant

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA