K E J U
Keberadaan keju dimulai ketika seorang penggembala sapi menemukan susu yang disimpannya dalam tas dari kulit kambing, membeku dan terfermentasi ketika tertinggal di gua. Seorang pria lapar memakan gumpalan susu tadi dan menyukai rasanya. Sejak itu susu sengaja difermentasi untuk menghasilkan makanan yang kemudian kita kenal sebagai keju.
Dahulu kala para petani menyimpan sisa susu dan membiarkannya menggumpal. Setelah itu, gumpalan keju dipukul-pukul menggunakan tangkai pohon, dibungkus, dan ditindih dengan batu sambil dibiarkan menjadi kering di terik matahari. Untuk memberi rasa, keju kemudian diperciki dengan garam.
Di abad 20, para industriawan mengubah cara tradisional itu dan memperkenalkan banyak jenis keju baru yang makin kaya rasanya dan creamy, sementara produksi tradisional yang digarap para peternak pun semakin berkurang. Keju termasuk protein yang tinggi nilai gizinya. Keju juga menghasilkan energi yang besar. Di dalamnya terkandung kalsium dan phosphorus, terutama keju-keju yang dimasak. Keju sangat baik untuk menggantikan susu terutama bagi mereka yang tidak menyukai susu.
CARA MEMBUAT KEJU
Susu diasamkan dan dibiarkan menggumpal. Kemudian cairan dan bagian menggumpal tadi dipisahkan. Bagian yang menggumpal harus dikeringkan dan dicetak dalam cetakan sampai betul-betul kering. Lama pengeringan sangat variatif, tergantung pada temperatur dan kelembapan udara. Itu makanya hasil keju sering berbeda-beda dari segi tekstur, warna, dan keharuman. Tetapi ini tentu hanya berlaku pada keju yang dibuat secara tradisional, bukan yang diolah di pabrik dengan peralatan modern.
Banyak sekali jenis keju yang terdapat di seluruh dunia. Ratusan jumlahnya. Sampai-sampai orang Perancis yang menyebut negaranya sebagai penghasil keju yang enak-enak, mengatakan, kita bisa makan keju berbeda setiap hari di Perancis selama setahun, tanpa pernah mengulang jenisnya.
Karena banyak jenisnya itu kita harus pandai-pandai memilihnya sesuai fungsinya. Dan tentu yang rasanya yang kita sukai pula. Karena tidak semua keju seharum keju cheddar atau keju lembaran. Kecuali kalau kita memang pencinta keju betapapun baunya.
Secara garis besar, keju dibagi tiga bagian.
Keju yang dimasak, Keju yang lembut (soft cheese), dan keju yang keras (hard cheese). Contoh keju yang lembut adalah brie, camembert, dan gaperon. Sementara jenis hard cheese adalah ementhal, edam, gouda, dan cheddar. Jenis keju juga terlihat dari kandungan lemak, warna, dan teksturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar