Akhirnya Aussie menghentikan ekspor sapinya ke Indonesia dan di dalam negeri kebijakan impor akhirnya bergeser dari Kementan ke Kemendag
Coba kita flash back kebelakang, saat Kementan mensyaratkan ternak bakalan dengan spek, BB < 350kg .. Jelas hal ini akan membuat slaughter cattle (ternak siap potong) sangat banyak dan melebihi kuota yang bisa ditoleransi. Akhirnya Aussie melakukan pemotongan ternak dan menyimpannya dalam bentuk beku, kemudian mereka sibuk mencari pasar daging bekunya. Saat stok menjadi sangat berlimpah, maka mereka akan sangat bingung dan pikiran" mereka mulai jalan, akhirnya mereka membidik pasar Indonesia yang pada tahun 2011 ini memasang target : impor ternak sapi maks 500.000 ekor dan impor daging+jerohan beku 70.000ton (direvisi menjadi 90.000ton). Akhirnya ketemulah cara ini, mereka akan menghentikan ekspor bakalan, tetapi tetap melakukan ekspor daging+jerohan beku.
Indonesia sendiri dengan 'jumawa'nya menyatakan, siap dan tidak takut dengan penghentian ini, jelas tidak takut, wong pembuat keputusan bukan peternak, hanya oknum penyelenggara negara yang digaji buat bikin ruwet urusan persapian nasional.
Akhirnya keluarlah keputusan bahwa Kementan 'dianggap' tidak becus menangani masalah ini, lalu diambil alih oleh Kemendag, jelas kita tahu bahwa urusan impor oleh Kemendag adalah daging+jerohan beku, so .. Aussie seneng deh, ternak" siap slaughter-nya bakal berkurang.
Saya sudah sampaikan, ini sebuah konspirasi dan kita sebagai negara berdaulat harusnya siap dan siap mengantisipasi hal ini, nyatanya .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar