berbicara tentang persusuan nasional, ada beberapa stake holder yang terkait dan saling berhubungan satu sama lain.
Peternak,
sebenarnya merupakan pelaku utama yang ada dibagian teknis dan bagian ujung tombak produksi air susu. mereka adalah pelaksana pemeliharaan ternak, penjaga kesehatan dan reproduksi ternak, pemberi pakan dan menjamin kelangsungan produksi ternak. kehidupan mereka selalu tergantung pada tiap tetes air susu yang berhasil mereka kumpulkan dan mereka jual
Jaring Tataniaga,
seharusnya merupakan satu tatanan jalur distribusi air susu dari peternak menuju konsumen, di jalur inilah biasanya air susu mengalami pembolakbalikan fakta, ada yang secara jujur disalurkan ke Industri Pengolahan Susu atau konsumen, ada juga yang 'menggoreng' air susu sehingga menjadi tidak HAUS (Halal, Asli, Utuh dan Segar) demi menambah nilai jual air susu
Birokrat Persusuan,
merupakan kumpulan pembuat kebijakan tentang air susu yang menentukan arah kebijakan pengembangan persusuan tanah air. ditangan beliau-beliau (yang kebanyakan tidak punya sapi perah) justru persusuan nasional ditentukan, sehingga kadang ada kebijakan yang terbolak balik sehingga bukannya mendukung perkembangan persusuan nasional, malah mamtikan persusuan nasional
konsumsi air susu perkapita masyarakat Indonesia saat ini mencapai 11,7 liter (masih lebih rendah dari Malaysia, 30 liter dan Vietnam 12 liter), artinya kebutuhan air susu masih sangat banyak dan harusnya perkembangan persusuan nasional masih dapat dikembangkan secara maksimal
cacatan kecil tentang pembangunan persusuan nasional adalah :
Peternak adalah Subjek
jadikan peternak sebagai subjek yang akan mengembangkan persusuan nasional. berilah ruang bagi para peternak untuk berkreasi dan selalu dapat meningkatkan produktifitas dan pupulasi ternak dengan baik. hal-hal yang dapat dilakukan : penambahan populasi, pendampingan dan pembinaan, jaminan ketersediaan bahan pakan, pendampingan dalam peningkatan kualitas reproduksi ternak, jaminan tataniaga yang sehat dan menguntungkan serta kemudahan-kemudahan berusaha sesuai dengan tingkatan profesionalisme
Perbaikan Tataniaga
sudah menjadi rahasia umum bahwa urusan tataniaga adalah sumber bencana bagi pembangunan pertanian Indonesia. perbaikan tataniaga adalah perbaikan yang sangat fundamental dan paling penting, tataniagalah yang akan membuat peternak meningkatkan produktifitasnya dan berkreasi semaksimal mungkin. saat ini harga susu ditentukan oleh para "tengkulak" baik yang berdasi, maupun yang menggunakan sarung. peternak hanya 'melongo' dan tidak bisa berbuat banyak. perbaiki tata niaga, pangkas pembuat 'ekonomi biaya tinggi' dan pastikan bahwa peternak mendapatkan porsi harga terbanyak, karena selama ini penyalurnya adalah bagian terbesarnya
Kelembagaan
selalu yang namanya pelembaga persusuan Indonesia hanya bisa berbicara diatas kertas, implementasi dilapangan selalu berhenti dengan permainan kepentingan sesaat dan itu kembali membuat peternak hanya bisa terkapar. bila ingin kualitas air susu peternak meningkat, lakukanlah pembinaan dan pendampingan, beri peternak sebuah kelembagaan yang mampu menjamin ketersediaan bahan baku pakan yang berkualitas dan terjangkau serta kontinyu; beri peternak pelatihan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas air susu; beri peternak stimulus-stimulus untuk semakin mengembangkan diri. maaf, jangan tunggangi peternak untuk kepentingan sendiri dan menambah kocek pribadi. pihak akademisipun kebanyakan hanya berhenti sampai di dataran laboratorium, jarang pihak akademisi mampu memberikan masukan dan statemen tentang pembangunan persusuan nasional. kasus bakteri E. sakazaki pada beberapa susu formula di tanah air, adalah bentuk belenggu yang mencengkeram independensi akademisi dan betapa pihak akademisi dapat 'dibeli'
Persusuan Nasional ini milik siapa?
peternak sapi perah? para tengkulak? pengusaha industri air susu? pejabat pemerintah? kaum akademisi?
Hari Susu Nasional 1 Juni 2011 yang puncak acaranya dilakukan tanggal 4 Juni 2011 di Tarubudaya Ungaran - Jawa Tengah, kembali hanya menyampaikan sisi seremonial belaka, tanpa roh, tanpa jiwa, tanpa keinginan menggebu untuk mengedepankan sisi-sisi kemajuan persusuan nasional
Banyak kegiatan lain yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Susu Nusantara (HSN). Di antaranya adalah workshop/seminar sistem jaminan mutu keamanan pangan produk susu (tanggal 26-28 Mei 2011), workshop pengembangan jaringan pemasaran susu (tanggal 2-3 Juni 2011), dan seminar upaya peningkatan produksi dan pemasaran susu segar untuk membangun SDM yang berkualitas (tanggal 2-3 Juni 2011).
semoga ada media yang memberi kabar tentang kegiatan itu semua, atau ... semuanya bermuara pada kapitalisme ... dan itu bukan untuk peternak
kasihan deh peternak sapi perah nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar