Aldo dan Hujan
Aku selalu senang saat hujan, semua galau, sedih, carut. marutku hilang saat hujan. Setiap tetes yang menimpaku selalu kurasakan luar biasa. Basahnya melumuri seluruh tubuh, melunturkan debu dan menyegarkan. Tapi, ada yang selalu kuingat saat hujan, Aldo Maldorado.
***
Selamat pagi Mama, Papa, Wina”, sapa hangat Aldo dimeja makan pagi itu. “Selamat pagi
nak, ini Mama sudah buatkan sandwich hangat buatmu”, jawaban penuh keibuan meluncur dari bibir tipis itu. “Selamat pagi jagoan, besok jangan lupa ya, tantangan Papa”, susul sang ayah sambil memasukkan isi gula bit kedalam kopi susunya. “Pagi kak, hari ini aku pinjem kamera ya, ada trip ke Lembang”, sambut Wina sambil menyelesaikan babana cheese with mocca cream.
Pagi itu ceria kembali menyapa keluarga yang harmonis, hampir dikeseharian hanya ada gembira dan motivasi seakan keseharian adalah buku kehidupan yang penuh warna.
Aldo Maldorado, seorang mahasiswa peternakan jurusan produksi ternak semester delapan, asisten dosen beberapa laboratorium, aktifis mahasiswa dan seorang hafidz 15juz. Kepintarannya selalu melahirkan inovasi peternakan yang luar biasa, banyak hasil penelitian mininya yang mampu menembus perusahaan besar untuk dibuat produk massal, dan seperti biasa Aldo selalu memberi pesan sponsor untuk tidak mengkomersilkan produk, tapi digunakan sebagai sarana meningkatkan kapasitas peternak dan hasil ternak untuk peningkatan kualitas kehidupan peternak. Memang jiwa sosial Aldo sangat kental.
Sampai saat ini Aldo memilih untuk jomblo, bukan karena tidak laku, tapi kharisma luar biasa yang mampu meluluh lantakkan pertahanan hati wanita itu membuatnya memilih untuk menggunakannya saat akan menikah nanti. Pembawaan diri yang baik membuatnya memiliki ribuan teman di jaringan social media, sebut saja facebook yang sudah berteman dengan ribuan sahabat, atau keaktifannya sebagai salah satu pionir #SRUDUKFOLLOW, membuatnya disuka, karena selalu menfollow kembali semua followernya, instagram, Path dan banyak jaringan pertemanan lainnya. Blackberrynya saja berisi 900 buah kontak!
****
siang itu dia sedang membersihkan taman belakang, cangkul, linggis, cetok dan sabit sudah dalam kondisi terpakai. Kaos bergambar sapinya sudah basah kuyup, terbayang six pack-nya ditambah bulu-bulu halus didada dan perutnya, macho! Sampai akhirnya, dia melihatku, memandangku dengan senyum termanis dan perlahan tangannya menyambutku dengan lembut. “wow, indah sekali, cantik dan membuat aku terpikat”, suara Aldo jelas terngiang, amboyyy. Tepat setelah Aldo mengatakan itu, hujan turun dengan deras, membasahi taman dan Aldo masih menggenggamku, kami berdua basah dibawah linangan hujan itu, diusapnya diriku penjh kasih dan …….. diciumnya aku, aaaaaaaahhh melayang. Lalu perlahan dilepaskan aku dari kain yang melilitku dan dibimbing aku menuju pot baru dengan media tanam yang baru. “nha anyelir, aku taruh disini ya, biar aku bisa memandangmu dan biar hujan selalu meyegarkanmu”, guman Aldo
‘dddiiin’ suara klakson itu kagetkanku dan sekaligus menggembirakan, Aldo datang dengan motor 350cc-nya dan berbasah-basah. Hmm, pasti dia akan menemuiku dan memberiku senyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar