04 November, 2008
Perubahan …. Bermula dari diri kita
Perubahan …. Bermula dari diri kita
Kondisi kehidupan yang saat ini kita lalui, tak terasa bertumbuh – berkembang – berkurang – menurun – bergeser, selalu dan selalu setiap saat. Pengamatan yang kita lalukan atas perubahan dalam kehidupan ini selalu kita lakukan pada perubahan diluar atau disekitar kita. Komentar – ulasan – analisa yang spontan ataupun terstruktur terlondar dari pikiran kita melalui lisan atau tulisan lebih pada nilai atau keadaan diluar, sehingga saat kita dihadapkan pada sebuah permintaan akan pemecahan suatu masalah, maka kita terkadang bingung dan sulit mengambil keputusan. Tetapi bila kita dituntut untuk dimintai pemecahan masalah dimana kita tersangkut didalamnya, baru kita sertakan perasaan kita didalamnya dan memaksa pikiran kita untuk menyampaikan dalam bahasa lisan atau tulisan.
Hati Nurani
Dalam setiap jiwa yang hidup, ada seonggok bagian dalam jiwa yang tidak terlihat, tapi bisa dirasakan – sering digunakan – diturutin – dibohongi dan juga dikhianati … HATI NURANI.
Dia adalah sesuatu yang murni, tulus, ikhlas, suci, beraura positif, bersih dan selalu akan mendorong kita untuk memberi penilaian baik – buruk, benar – salah, positif – negatif, ya – tidak … tidak ada “abu;abu” dalam penilaian hati nurani
Hanya emosi kita yang membuat pikiran kita mengeluarkan sesuatu yang sama – berbeda – “abu-abu” dengan kata hati nurani
Seseorang yang tersenyum dengan tulus, hati nurani-nya menggerakkan pikiran untuk memerintahkan hati supaya merangsang bibir memberikan senyuman yang tulus … sangat menyenangkan. Kadang pikiran –dengan ditumpangi nilai emosi- memerintahkan hati untuk mengerakkan bibir menyunggingkan senyum, walau terpaksa … jadilah senyuman yang dipaksakan
Demikian pula dengan marah – jengkel – gembira – sedih – gundah dan bahasa tubuh yang lain. Juga pekerjaan” yang kita lakukan … menulis, membaca, mencuri, menolong, korupsi, manipulasi, jalan, duduk, demonstrasi dan seabrek aktifitas lainnya
Memelihara nurani … adalah pekerjaan yang teramat sulit, meski bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Kuncinya adalah ikuti kata hati nurani, jangan bohongi atau dikhianati
Memulai dari diri sendiri
Sebuah komunitas terdiri atas kumpulan dari beberapa orang yang terdiri atas masing” diri pribadi. Setiap diri pribadi tentunya memiliki hati nurani sendiri” … setiap hati nurani yang bersih dan suci akan mendorong manusia berbuat kebaikan menjalankan kebajikan dan melaksanakan tugas” mulia.
Mensikapi kondisi kehidupan yang kadang membuat kita kecewa, merasa tidak terhargai dalam keseharian, merasa rendah diri, merasa tinggi hati, merasa sombong, merasa paling “ter-“, menjadi pembohong, menadi penghianat, menjadi penghasut, penjadi penjilat, menjadi orang yang setia kawan, menjadi manusia yang siap bekerja dengan team, menjadi manusia yang dipercaya … ada baiknya kita menginstrospeksi kedalam diri … membaca hati nurani, mengikuti kata hati dan melaksanakan suara hati.
Sangat sulit kita laksanakan, saya sendiripun masih belum bisa melaksanakan dengan konsisten, tetapi ada baiknya sebelum kita tidur .. kita merancang diri untuk membaca hati nurani tentang apa yang akan kita laksanakan esok hari … setelah rancangan selesai, lepaskan pikiran … biarkan mimpi indah merasuki taman mimpi
Esok hari saat bangun tidur … pola rang sudah kita rancang, kita jadikan sebagai sekretaris pribadi yang selalu mengingatkan kita akan jadual yang sudah tersusun. Niscaya hasil hari itu akan memberi nilai yang luar biasa untuk kita.
Satu hal yang tidak bisa kita lupakan, keluwesan … fleksibilitas sehingga saat jadual kita berbenturan dengan hal yang lain … maka pikiran kita harus memindai skala prioritas akan hal yang kita laksanakan. Sehingga benturan” yang mungin kita temui akan dapat diselesaikan dengan bijak …
Hati nurani-pun harus kita ikuti, apa kata hati nurani adalah cerminan pelaksanaan yang kita lakukan. Saat kita melihat batu dijalan yang akan mengganggu oranglain, hati nurani pasti akan berkata “bagusnya batu ini disingkirkan” … terkadang emosi membantah “biar sajalah, toh kita gak celaka karenanya” … ada dua pilihan akhirnya, PINDAHKAN BATU atau DIAMKAN SAJA … mana pilihan anda??
Disinilah diskusi internal berlangsung …. Boleh jadi kita pindahkan dan urusan selesai. Bila tidk kita pindahkan, bisa juga rekanan yang akan bertemu kita beberapa saat kemudian, melewati jalan itu, kemudian menginjak batu, terpeleset lalu mendapatkan halangan untuk bertemu kita …. Tertundalah peluang bisnis
Setelah kita berhasil mengikuti kata hati, lakukan dengan KONSISTEN … terus menerus dan PERSISTEN … harus tegas dalam melaksanakan. Kadang kemalasan atau keengganan menjadi raja yang memerintahkan kita tidak mau mengikuti hati nurani … DETERMINASI … kalahkan aura negatif itu, kawan …
Ingat Mas GM Utut Ardiyanto ??? … julukannya DETERMINATION MAN … pecatur yang memliki determinasi tinggi …
Jadi, jangan tunda lagi, mari kita bersama rapatkan barisan untuk melaksanakan masing” kata hati nurani … kita rangkum … sedikit demi sedikit … dan kita akan bersama merubah dunia … menjadi yang lebih baik …
Sukabumi, 4 November 2008, 12.15 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- ekabees
- keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar