EXPERIMENTAL FARMING FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
(mencari celah cerdik antara komersialitas dan fungsi penelitian)
Ingatan saya melayang saat dulu tertarik di bidang peternakan, sebetulnya saya pengen jadi pilot –ternyata kelas dua SD saya sudah berkacamata, so saya putar haluan bercita-cita terjun dibidang pertanian. Saat hampir lulus SMA, pilihan Perguruan Tinggi berkecamuk (yang jelas, saya tidak mau ke IPB –meski dekat dengan rumah- kakak kelas yang alumni IPB tidak ada yang saya temui bekerja di bidang pertanian, kebanyakan menjadi banker, capek deh), berangkat dari kesenangan saya saat berlibur ketanah kelahiran Ibunda di Pacitan – Jawa Timur, dimana saya senang menggembala sapi dan ayam milik nenek, lalu saya diberitahu ibunda tercinta kalau di Purwokerto ada Fakultas Peternakan yang bagus … akhirnya UMPTN menghantarkan saya kesana dan sampai saat ini setelah 12 tahun lepas dari kampus masih tetap bergelut dibidang peternakan dan dunia pertanian secara umum, termasuk pendalaman dibidang komunikasi publik.
Saat saya kuliah di Fakultas Peternakan Unsoed, namanya Ex-Farm hanya terdengar sayup-sayup … saat awal perkuliahan, saya menginjakkan kaki ke Ex-Farm hanya saat PMBMB saja. Tidak ada yang menarik di Ex-Farm saat itu, hanya ada beberapa ekor sapi perah. Ternak unggas hanya ada kalo sedang berlangsung penelitian, praktikum unggas pun dulu bukan di Ex-Farm tapi dilokasi belakang kampus MIPA. Kesan yang ekslusif dan tertutup di Ex-Farm saat itu membuat ketertarikan berlama-lama di sana sama sekali tiada. Saya datang hanya saat praktikum sapi perah dan sapi potong saja, selebihnya lebih senang ada di kampus, nongkrong disekre. Menjelang lulus, baru saya kembali ke Ex-Farm, itupun karena sebuah keinginan untuk tahu cara berternak ayam broiler lebih detail (dulu kami praktikum hanya kasih pakan dan nimbang saja, hasil panen ayam kami tidak pernah tahu). Bertemu Pak Winarto Hadi, lalu diperbolehkan memelihara ayam broiler selama dua periode bersama-sama Agustinus “gembus” Setiawan (sekarang menjadi GM sebuah Café dan Resort di Boja – Semarang), Sultoni (saat ini di PT Charoen Pokphand – menjadi Manajer Hatchery) (periode I), ditambah Novieandrie (sekarang jadi dosen di lab Sosek Fapet) dan Budi Prabowo (sekarang jadi pegawai Dinas Peternakan di Sambas) serta Wahyudi (anak PTUP dari Kalimantan) (periode II), lumayan tinggal disana selama hampir tiga bulan dengan banyak ilmu yang diraih serta tentunya hasil panen ayam (kebetulan, dulu belum ada yang concern sama kegiatan ini, jadi dana buat kami aman ..he..he). Setelah saya berkelana dikancah peternakan dan pertanian Indonesia serta terlibat pada beberapa pengalaman di farm … dan belum genap satu minggu lalu saya datang lagi ke Ex-Farm … otak ‘kotor’ saya bunyi ..he..he.. ini bisa diolah, jadi sebuah potensi yang menguntungkan secara komersial dan bisa menjadi sebuah experimental farm yang ideal sebagai lokasi edukasi dan penelitian.
Memang perlu sebuah kecerdikan yang mantap untuk menyeimbangkan antara nilai komersial dan nilai edukasi-penelitian di Ex-Farm. Saat ini Ex-Farm sudah jauh berubah, kandang banyak berisi aneka ternak (termasuk sebuah kandang ‘close house’ (meskipun mangkrak tidak digunakan, tapi minimal ada pengalaman tentang sebuah nilai modernisasi). Tapi, alangkah bagusnya bila ‘close house’ itu kembali berfungsi. Air susu yang selalu habis, pengunjung datang berduyun-duyun (termasuk anak TK) serta kondisi lahan yang sangat mendukung.
Otak saya muter, lalu saya kirim email pertama sehari setelah menjejakkan kaki diEx-Farm. Ternyata kepala ini terus berputar dan menggerakkan kembali hati buat mengguratkan sesuatu tentang Ex-Farm.
JUDUL :
MAKSIMALISASI POTENSI EXPERIMENTAL FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED SEBAGAI LOKASI PENDIDIKAN DAN KOMERSIALISASI UNTUK KESEJAHTERAAN
TUJUAN :
a. Mengurai dan melakukan pemetaan terhadap kondisi Ex-Farm
b. Mengurai potensi sumber daya pengelola dan objek yang dikelola di Ex-Farm
c. Menganalisa kemungkinan-kemungkinan pengembangan potensi Ex-Farm
d. Melakukan perimbangan antara sisi komersial dan sisi pendidikan-penelitian di Ex-Farm
e. Pengaturan keterlibatan mahasiswa sebagai subjek ajar yang menerima ilmu pengalaman di Ex-Farm
f. Pencatatan – pembahasan – pengambilan kesimpulan – sosialisasi pelaksanaan aktifitas Ex-Farm
g. Menjadikan aktifitas di Ex-Farm sebagai salah satu icon perkuliahan
KUPASAN :
a. Ex-Farm terletak dalam sebuah kawasan kampus yang terus berkembang (sejak kampus Fapet –keSelatan ada MIPA, Faperta, Fabio, depan Barat ada Pasca Sarjana dan kebun percobaan Faperta) dan disekitar Ex-Farm ada kompleks perumahan, GOR Susilo Soedarman dan GOR Satria yang menjadi pusat aktifitas fisik, Sunday market dan kuliner masyarakat Purwokerto.
b. Ex-Farm adalah satu-satunya peternakan dikawasan Purwokerto Barat dan pastinya menjadi rujukan ilmiah pelaku agribisnis peternakan diseputaran Banyumas
c. Pengelola Ex-Farm adalah kaum pakar dari bidang masing-masing, mulai genetic – pakan – manajemen – kesehatan – reproduksi – pengolahan pasca panen – pemasaran – hubungan social – spiritual
d. Aneka ternak yang ada di Ex-farm dapat mewakili kondisi peternakan yang ada di Indonesia
e. Daging – telur – susu serta produk olahannya dapat ditawarkan sebagai salah satu informasi pangan menyehatkan di Indonesia
f. Suasana Ex-Farm dapat ditawarkan sebagai sebuah wacana wisata keluarga maupun ilmiah yang inspiratif, bernilai edukasi, ekonomi, sosiologis, refreshing dan tentunya bernilai hasil-hasil penelitian
g. Pengaturan manajemen yang mumpuni untuk menjembatani pengelolaan Ex-Farm sebagai wadah edukasi-penelitian dan lokasi usaha bernilai ekonomi
h. Ex-Farm adalah lokasi bagi mahasiswa untuk mengetahui lebih detail tentang teknis peternakan. Aktifitas mereka di farm adalah cerminan aktifitas mereka saat mereka memasuki dunia kerja di bidang peternakan
i. Seluruh aktifitas Ex-Farm dicatat, dibahas serta diambil kesimpulan sebagai realita perwajahan Ex-Farm dan disosialisasikan sebagai informasi bagi pengelolaan sebuah usaha peternakan
j. Hasil komersial yang diperoleh dari usaha di Ex-Farm digunakan semata-mata untuk kepentingan Ex-Farm, Fakultas dan Civitas Academika yang terlibat dengan proporsi yang elegan dan transparan (Rektor UI saat ini mampu memberi tambahan dana bulanan untuk dosen dan karyawan antara 2 – 4 juta/orang/bulan karena mampu mengolah tempat parker dan kantin saat beliau menjadi Dekan FISIP UI)
k. Hasil penelitian ilmiah di Ex-Farm disosialisasikan sebagai jurnal ilmiah dan ilmu terapan. Ilmu inipun dapat bernilai ekonomis bila ada pelaku agribisnis yang tertarik menerapkannya
l. Ex-Farm nantinya dapat menjadi rujukan bagi bahan perkuliahan serta dapat dikerjasamakan dengan fakultas lain, universitas lain ataupun pihak ketiga
Konsep Penanganan :
1. Pemantapan struktur pengelola dan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan kegiatan di Ex-Farm
2. Penataan lokasi Ex-Farm sesuai jenis ternak – pola usaha yang akan dilakukan – koleksi ternak komersial dan ternak penelitian (misalnya sapi berfistula) – pengaturan ternak dan kandang untuk usaha komersial dan penelitian – lokasi koleksi hijauan pakan ternak – lokasi penerimaan tamu – lokasi pengolahan pasca panen – lokasi edukasi-wisata-kuliner bagi para pengunjung – lokasi konsultasi
3. Penataan lokasi Ex-Farm sebagai Miniatur Farm bagi para mahasiswa, sehingga mereka mendapat pengalaman aktifitas pada farm komersial (misalnya keteraturan, kerapihan, bio security)
4. Pengelolaan dengan tingkat transparansi tinggi, penuh komitmen, dedikasi dan keberlanjutan serta terus membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak lain
Jenis-jenis Kegiatan Teknis :
1. Usaha ternak sapi perah
2. Usaha ternak sapi potong
3. Usaha ternak kambing/domba
4. Usaha ternak unggas pedaging
5. Usaha ternak unggas petelur
6. Aneka ternak (kelinci, burung merpati)
7. Koleksi ternak
8. Ternak-ternak penelitian
9. Biogas dan composting atau pupuk cair
10. Pakan, alternatif pakan, bank hijauan pakan ternak
11. Penanganan reproduksi
12. Pemerahan secara manual dan mekanis
13. Close house ternak ayam
14. Perpustakaan
15. Laboratorium mini (pemeriksaan kesehatan, pengukuran kualitas air susu)
16. Lokasi penanganan pasca panen (susu segar, caramel, yoghurt, susu pasteurisasi, permen, kerupuk susu, tahu susu, susu UHT, dendeng, abon, fresh meat, nugget, sosis) lengkap dengan kafe atau kedai
17. Lokasi konsultasi
18. Taman
19. Penanganan yang intens terhadap lokasi Ex-Farm (kebersihan, kerapihan)
Kunci :
1. Memiliki dan menghayati misi dan visi
2. Kerjasama yang erat
3. Perbedaan adalah jalan menuju kemajuan
4. Professional
5. Saya/anda tidak lebih pintar dari kita semua
6. Keterbukaan
7. Menuju kesejahteraan dan kemuliaan
Sebuah model pemikiran ini hanya timbul sebagai sebuah letupan yang akan saya jaga, paling tidak kepedulian yang saya sampaikan bukan hanya sebatas mengkritisi pengelolaan Ex-Farm, tetapi sebuah wacana penanganan meskipun sangat dangkal telah saya gulirkan.
Impian akan melahirkan harapan. Harapan yang terus dipupuk dan diperkaya akan melahirkan sebuah keinginan. Keinginan yang dipelihara dan diejawantahkan akan menjadi kenyataan … teruslah bermimpi – berharap – ingin – nyata (ekabees)
1 komentar:
membaca seluruh blog, cukup bagus
Posting Komentar