26 Agustus, 2009

Mencari Kepuasan

Mencari Kepuasan

Saat hari sedang panas terik dan kita selesai melakukan perjalanan jauh lalu berada dibawah pohon rindang dengan sapuan angin yang sepoi” … akan terasa seperti ada yang menggantung di pelupuk mata dan rasa kantuk akan menyerang karena oksigen diudara diserbu oleh dedaunan. Perlahan pada saat yang sama, terhidang es buah segar yang akan melapisi dinding tenggorokan memuaskan rasa dahaga yang pastinya menyerang akibat uap air dalam kulit yang menguap diserap sang surya. Ditambah hati yang sedang senang, gembira dan menyenangkan, segelas es buah akan memuaskan diri dan memberi nilai yang sangat besar. Rasa dahaga kita akan terpuaskan kembali menjadi segar … hanya dengan segelas es buah. Untuk beberapa hal harga segelas es buah itu seakan tiada artinya, dengan uang Rp. 3.500 kita sudah bisa merasakan jutaan kepuasan. Mungkin saja sebaskom es buah saat kita sedang berada dalam sebuah jamuan makan yang sangat lengkap menjadi tidak berarti dan bernilai murah.
Seperti itulah tolok ukur dalam mencari kepuasan, ada saat kita memerlukan dan tersedia saat kita membutuhkan, ada lagi … berharga murah saat dana dikantong sedang sangat terbatas ..he..he
Kepuasan masing” manusia akan berbeda satu sama lain, ada yang merasa puas dengan pendapatannya saat ini meski nilainya sama dengan UMR, ada yang masih terus mencari dan mengkoleksi mobil/kendaraan bermotor padahal garasi telah penuh dan kendaraan yang digunakan setiap hari hanya satu, ada yang belum puas dengan satu rumah sehingga di safe deposit box-nya berisi sertifikat rumah dan tanah yang ia sendiri lupa bahwa ia memilikinya. Kepuasan manusia akan terhenti manakala ia sudah jenuh dengan kepemilikannya. Saat dirinya sudah jenuh dengan harta, maka ia sudah merasa puas dan berhenti untuk menumpuk harta – saat dirinya sudah jenuh dengan pangkat-gelar-jabatan, maka ia akan berhenti mengejar karir, jabatan atau gelar. Nilai kejenuhan itu akan ada manakala semua rasa dalam diri berkonspirasi dan menyatakan kecukupan, semua elemen dalam tubuh menyatakan sudah cukup menerima dan merasakan, atau satu hal yang lebih jelas … manakala manusia sudah berhenti hidup
Mencari kepuasan akan melahirkan ambisi yang meledak”, orangnya memiliki sifat ambisius, efeknya sangat negative karena ia akan menghalalkan secala cara, ia akan merelakan apapun yang penting terpuaskan dalam jumlah sangat banyak. Tetapi manakala kepuasan itu datang dengan perlahan .. sedikit demi sedikit .. seluruh unsur dalam tubuh merasakan di setiap dinding sel-nya … alangkah terasa bahwa kepuasan itu nyata dan bukan selama tegukan teh.

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA