30 April, 2009

DIRI KITA … TIMBUNAN NILAI TAK TERBATAS

DIRI KITA …
TIMBUNAN NILAI TAK TERBATAS



Renungan

Kita terlahir sebagai makhluk tersempurna diantara ciptaan Yang Kuasa ...
Kita tercipta sebagai sebuah maha karya terbaik
Kita berkarya dengan modal tercanggih
Kita bersuara dengan alunan termerdu
Kita melangkah didunia sebagai wakil Sang Maha Pencipta

Kita menjadi sedemikian ini karena kita adalah yang terunggul dari jutaan benih yang tertanam dalam rahim ibu
Kita menjadi sedemikian ini karena kita adalah pemenang dari jutaan pesaing kita ... pesaing yang memperebutkan tempat di dinding rahim ibu
Kita menjadi sedemikian ini karena kita mau dan mampu belajar ... berani gagal ... tidak takut salah ... menapak dari lahir, menangis, tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, berlari dan menikmati kehidupan dengan sarana terlengkap dalam diri

Anugrah yang kita terima tiada berbatas ...
Anugrah yang tak akan pernah habis ...
Anugrah yang hanya diberikan pada yang terpilih ...


“Apabila engkau mengenal dirimu ...
Maka engkau akan mengenal siapa Tuhanmu”
Al Hadits

Asset Diri

Seseorang bertanya pada Rasulullah SAW : “Wahai Rasullullah, dimanakah Allah, dibumi atau dilangit?”. Rasulullah menjawab : “Dalam qalbu hamba-Nya yang beriman”
Al Hadits

Saat kita dilahirkan ... suara-suara tentang ke-esa-an, keagungan, kebesaran, kekuatan, kasih, sayang dan berjuta nilai milik Yang Maha Memiliki mengalun ditelinga kanan dan kiri kita ... merasuk kalbu ... mengisi relung-relung hati ... mengema dalam kalbu kita

Sudah berapa kali mentari pagi menerpa wajah kita?
Sudah berapa liter oksigen mengisi ruang nafas kita?
Sudah berapa galon air mengaliri kerongkongan kita?
Sudah berapa barrel darah berputar dalam pembuluh darah di tubuh kita?
Pernahkan kita menghitung? ... serta, pernahkah kita mengkonversi dalam mata uang –bila kita diharuskan membayar-?
Mungkin pernah ... tetapi pasti hanya sangat sedikit ... sangat-sangat sedikit kita mencoba menilainya ... dan pastinya digit mata uang kita akan memenuhi kertas hitungan kita ...
Semua itu pastinya diberikan secara cuma-cuma untuk kita ... sebagai konsekuensi Maha Pencipta karena membuat kita hidup didunia ini ... tak ada pamrih ... tak ada nota ... tak ada konsekuensi kita ...
Cukup dengan tanggungjawab kita untuk menjadikan semua ini sebagai nilai ibadah ...

100.000.000 syarat penglihatan yang menempel di mata kita telah melihat banyak hal didunia ini ... entah baik, entah buruk, entah enak, entah tidak enak, entah suka, entah tidak suka, entah mau, entah tidak mau, entah memberi kebahagiaan, entah melahirkan kesedihan ....

24.000 serat pada indera pendengaran kita telah mendengarkan alunan ayat suci, umpatan yang menyakitkan hati, pujian yang membanggakan diri, makian yang melemahkan semangat, kata-kata yang memompa motivasi, hasutan yang mempengaruhi jiwa, kata-kata lembut yang melegakan kalbu, bentakan-bentakan yang meluluhlantakkan lulang belungan di tubuh kita ...
Kemampuan kita bercakap, menggelontorkan informasi –baik atau buruk, membuat kita dimengerti orang atau membuat fitnah pada orang lain, lidah yang menggulirkan pujian atau menghantarkan makian, kalimat-kalimat bijak atau untaian kata yang melemahkan semangat ...

Gerakan-gerakan dari 500 otot, 200 tulang dan 710,5 km urat syaraf yang mengantar kita menuju rumah ibadah, melangkahkan kaki masuk keruang maksiat, mengambil sesuatu yang halal atau menggenggam yang bathil, mengantar sesuatu yang menyehatkan atau membawa kita menjadi pesakitan ...

90.000 km panjang vena arteri dan pembuluh darah yang memompa 2.700.000 liter darah setiap tahun, membawa nutrisi yang baik atau nutrisi jahat, membuat kita dapat menikmati hidup atau menyesali hidup kita ...
Setiap lima liter darah, mengandung 22.000.000.000 sel, setiap sel terisi oleh jutaan molekul yang setiap molekul mengandung satu buah atom dengan jumlah osilasi 10.000.000 kali setiap detik. Setiap detik ... 2.000.000 sel darah mati diganti dengan jumlah yang persis sama

Dalam otak kita yang beratnya 3 pounds, terdapat 2.000.000.000 sel syaraf, jumlahnya sekitar tiga kali dari jumlah manusia yang pernah hidup dibumi ini. Kita memiliki 1.000.000.000 sel protein yang siap dipanggil untuk melakukan tugas membawa kita menjalani kehidupan ini

Indera perasa kita ... dengan 4.000.000 sel syaraf perasa nyeri, 200.000 detektor sentuhan dan lebih dari 200.000 detektor suhu.

Kesemua itu adalah sebagian dari apa yang kita miliki ... kelebihan yang lain adalah pola kerjasama yang sangat serasi ... kerjasama yang sangat sinergi ... kerjasama yang saling menguntungkan ... kerjasama yang memberi sebuah nilai terbaik diantara mahluk yang diciptakan Sang Maha Pencipta. Bayangkan bila salah satu diantara komponen ini memboikot aktifitasnya ....

Yang Maha Besar menciptakan manusia dengan tiga alasan :
1. manusia memerlukan Dia
2. manusia bukan salah satu dari kawanan yang menuju kehancuran dalam kumpulan yang bermutu rendah yang kelabu
3. manusia adalah kelangkaan yang berharga

Aku adalah harta terpendam,
Aku ingin diketahui, oleh karena itu
Aku menciptakan makhluk

Al Hadits

Diantara 7.000.000.000 manusia yang pernah dan sedang hidup dimuka bumi ini tidak ada yang tepat dan persis mirip seperti diri kita ...

Lebih dari 400.000.000 sel sperma dari ayah kita menyeruak masuk, menyerbu untuk memperebutkan satu sel telur milik ibu kita ... kita adalah gabungan dua sel yang bersatu penuh mukzijat dengan kandungan masing-masing 23 kromosom yang terdiri atas ratusan gen pembawa sifat manusia ...


Karena inikah kita palingkan diri kita?
Karena inikah kita jauhkan diri kita?
Karena inikah kita tinggikan diri kita?
Karena inikah kita tidak bersyukur?
Karena inikah kita menjadi pemberontak atas anugrah-Nya .... yang notabene hanya seonggok kita?

Yang Menciptakan kita memiliki semua yang kita punya ... semua mahluk yang ada di jagat semesta ... hidup atau mati ... yang mengatur semua ini sehingga kita masih dapat melihat matahari, kita masih dapat tersenyum karena nyamannya sinar matahari terbenam, kita yang merasa hangat karena rayuan bulan purnama, kita yang bertelekan tangan mampu menghitung bintang, kita yang merasa segar karena hembusan angin gunung, kita yang merasa tersanjung tersapu pasir dipantai, kita yang mengggigil ditengah hujan, kita yang berkeringat karena panasnya suhu lingkungan, kita yang bersendawa selepas makan, kita yang merasa nikmat karena makan saat lapar, kita yang memiliki kantuk ....

Yang Maha Memberi tidak meminta bayaran ... sekali lagi, gratis untuk kita ... hanya ada satu yang diminta ... rasa syukur



Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap penjuru dan didalam hati mereka sendiri

QS Fushshilat; 41 : 53


Menemukan Kebahagiaan

“Kebahagiaan adalah asset terbesarmu”

Kita akan merasa bahagia bila :
a. kita memiliki kamar yang berkasur empuk dan luas, lampu belajar yang terang benderang, lemari yang memuat pakaian bagus dan banyak, audio yang mengalun merdu atau kamar mandi yang nyaman
b. kita memiliki buku pelajaran lengkap
c. kita memiliki tas kuliah yang bagus
d. kita mendapat Kartu Hasil Studi yang bernilai ‘A’
e. kita mendapat hari libur kuliah yang banyak
f. kita memiliki rumah yang mewah dengan sarana lengkap
g. kita memiliki mobil yang mahal dan nyaman
h. kita memiliki pekerjaan yang mudah dengan hasil besar
i. kita memiliki istri cantik atau suami ganteng
j. kita memiliki anak-anak yang lucu, sehat dan pintar
k. kita memiliki jadual libur akhir pekan ketempat wisata yang menyenangkan

Tetapi, sebenarnya hakikat kebahagiaan adalah kemampuan kita dalam menyelaraskan kehidupan kita dengan alur kebahagiaan sesuai dengan parameter hati kita

Bila kita merasa bahwa hati kita dapat mengkondisikan kebahagiaan, maka seluruh komponen di alam semesta ini akan berkonspirasi melalui pancaran frekuensi yang unik untuk membuat atmosfer kehidupan ini dalam keadaan bahagia

“Kesabaran adalah usaha yang terus menerus”

Kendala yang timbul dalam mengalirkan rasa kebahagiaan adalah bila :
1. kebahagiaan yang kita rasakan .. yang kita miliki ... yang kita anggap ... hanya sekedar impian .. ilusi ... maya
2. kebahagiaan yang sudah kita rasakan .. yang sudah kita miliki ... kita bandingkan dengan nilai kebahagiaan milik orang lain
maka, semua kebahagiaan itu akan lenyap, larut dalam lautan ketidakbahagiaan

kunci Sederhana mendapatkan Kebahagiaan ... Pencarian Diri

dengan asset yang kita miliki ... yang kita dapat lakukan ... kerjakan semua aktifitas dengan fokus ... sampai tuntas ... dengan hasil terbaik ... sekuat tenaga terbaik kita

teriakkan kata-kata :
“Saya akan menjadi yang terbaik”
“Saya akan berguna bagi orang lain”
“Saya akan menguntungkan orang lain”
“Saya akan membuat orang lain berbahagia”
“Saya akan mampu memecahkan masalah orang lain”
“Saya akan .... “
”Saya akan .... “
Keluarkan energi-energi positif ...
Keluarkan semangat-semangat penuh ...
Tanamkan dalam hati ...
Endapkan dalam kalbu ...
Kristalkan dalam jiwa ...
Jadikan sebagai landasan berfikir kita dalam melangkah

Kita harus menyadari bahwa hidup tidak selamanya membahagiakan, akan ada kesedihan, ketidaknyamanan, ketidaksukaan, ketidakterimaan dalam hidup. Sadarilah ... bahwa, ketidakbahagiaan adalah jalan terbaik menuju kebahagiaan yang hakiki
“Jangan hanya menjadi hidup, berkembanglah bersama kehidupan”
“Begitu engkau telah menemukan misi kehidupanmu, jangan biarkan kegagalan menahan tujuanmu”

Bersyukur

Manusia akan terus mencari kebahagiaan ... akan terus menggali semua nilai-nilai yang ada didunia ini ... karena manusia memiliki parameter yang tidak terbatas ... membangun banyak persyaratan untuk mencapai kebahagiaan ... yang sebagian besar berparameter pada nilai-nilai materi – ketenaran – kesenangan sesaat ... yang kesemua itu pasti terbatas dan akan berubah ... pasti !!!

Therapy bersyukur adalah : Mengkosongkan Hati ... meraih segala sesuatu sesuai dengan kata kalbu ... sesuai dengan panggilan jiwa ... kesampingkan perbandingan dengan orang lain, karena itu akan membuat kita menjadi sombong atau kita semakin rendah diri

Manajemen diri ...

Nilai Intelejensi akan berperan dalam konsep aplikasi kita
Nilai emosional akan mempengaruhi mentalitas tindakan kita
Nilai spiritual akan memberi dorongan pada semua rencana tersusun kita

Ihsan ... kata kerjanya : berbuat/menegakkan sesuatu dengan kualitas terbaik

“kita melakukan tindakan seolah-olah kita melihat Sang Maha Pencipta ... bila kita tidak mampu melihat, maka kita sadari bahwa Sang Maha Pencipta melihat kita”
Al Hadits

Aplikasinya : kita akan melakukan yang terbaik
Mentalitasnya : kita akan melakukan dengan jujur dan bertanggungjawab
Spiritualnya : kita akan melakukan karena dorongan ibadah

Nilai Spiritualisme akan melahirkan lima hal :
1. Integrity atau Kejujuran
2. Energy atau Semangat
3. Inspiration atau ide dan inisiatif
4. Wisdom atau kebijaksanaan
5. Keberanian mengambil dan membuat keputusan

Contoh :
PT Matsushita Kotobuki Elektronik Indonesia, salah satu anak perusahaan Matsushita yang berpusat di Jepang.
Mereka membagi perusahaan cabang menjadi tiga kelas :
a. Kelas Ketiga, adalah perusahaan dengan karyawan yang bila membuang sampah, tidak ada yang memungut/membuang
b. Kelas Kedua, adalah perusahaan dengan karyawan yang bila membuang sampah, ada yang memungut/membuang
c. Kelas Pertama, adalah perusahaan dengan karyawan yang membuang sampah pada tempatnya

Pada PT Matsushita Indonesia, setiap grup yang telah selesai meeting, akan membersihkan ruangan meeting dan menata kursi masing-masing seperti sebelumnya, agar grup yang akan mengadakan meeting setelah mereka dapat menggunakan ruangan yang bersih dan menyenangkan
Pesan spiritualnya : setiap karyawan akan memikirkan orang lain dengan cara memberi dan menolong

Mengelola Emosi
“Jangan mengambil keputusan saat anda sedang emosi”

Mengalahkan diri sendiri adalah perang suci yang akan membawa keberkahan dimuka bumi ini ... mengatur diri, memprogram diri adalah implementasi mengalahkan diri sendiri. Mengalahkan diri sendiri bukan sebuah fenomena – kejadian – peristiwa ... tetapi sebuah kebiasaan yang membudaya karena terlahir atas kedisiplinan

Ada sebuah syair yang ditulis oleh penulis anonim, berjudul An Indian Prayer berbunyi demikian: ”I seek strength. Not to be greater than my brother, but to fight the greatest enemy, myself……”
Penyair ini telah menemukan rahasia terbesar kehidupan ini, yaitu pertempuran terus-menerus dengan dirinya sendiri.

Seseorang disebut ”kuat” ketika dia sudah menemukan cara untuk mengalahkan dan mengendalikan dirinya. Inilah hal yang kita sadari sangat kurang dalam diri kita. Mengalahkan dan mengendalikan diri, menurut JFC Fuller, seorang jenderal pada angkatan bersenjata Inggris, menunjukkan kebesaran karakter seseorang. Mengendalikan orang lain hanya menunjukkan sebagian kebaikan karakter kita. Jadi salah satu komponen yang penting dalam memperkaya kehidupan spiritual kita adalah pengendalian diri, yaitu mengalahkan musuh terbesar yaitu diri kita sendiri
Lao Tsu, filsuf Cina, pernah mengatakan, ”Menundukkan orang lain membutuhkan tenaga. Menundukkan diri kita sendiri membutuhkan kekuatan.”
Ternyata lebih mudah bagi kita untuk menundukkan orang lain daripada menundukkan diri sendiri. Seperti kita ketahui bahwa salah satu anugerah Sang Maha Kuasa kepada manusia adalah kesadaran diri (self awareness). Hal ini berarti kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri. Kesadaran diri membuat kita dapat sepenuhnya sadar terhadap seluruh perasaan dan emosi kita. Dengan senantiasa sadar akan keberadaan diri, kita dapat mengendalikan emosi dan perasaan kita
Namun seringkali kita ”lupa” diri, sehingga lepas kendali atas emosi, perasaan dan keberadaan diri kita. Oleh karena itu agar dapat mengendalikan dan menguasai diri, kita harus senantiasa membuka kesadaran diri kita melalui upaya memasuki alam bawah sadar (frekuensi gelombang otak yang rendah) maupun suprasadar melalui meditasi.

Dimensi Pengendalian Diri

Mengalahkan diri sendiri memiliki dua dimensi yaitu mengendalikan emosi dan disiplin. Mengendalikan emosi berarti kita mampu mengenali/memahami serta mengelola emosi kita, sedangkan kedisiplinan adalah melakukan hal-hal yang harus kita lakukan secara terus menerus dan teratur dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran kita

a. Mengendalikan Emosi
Kecerdasan emosi merupakan tahapan yang harus dilalui seseorang sebelum mencapai kecerdasan spiritual. Seseorang dengan Emotional Quotient (EQ) yang tinggi memiliki pondasi yang kuat untuk menjadi lebih cerdas secara spiritual. Seringkali kita menganggap bahwa emosi adalah hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita. Kita menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respons kita terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada kita.
Emosi yang tak terkendali hanya akan merugikan diri sendiri. Selain menyebabkan energi anda terkuras habis, anda akan dicap tidak kuat mental dan tidak dewasa. Makanya, jika anda digelayuti berbagai
masalah, cobalah jangan hanyut dalam emosi, kendalikan diri.

Menurut definisi Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak. Sedangkan Anthony Robbins (penulis Awaken the Giant Within) menunjuk emosi sebagai sinyal untuk melakukan suatu tindakan. Emosi bukan akibat atau sekedar respons tetapi justru sinyal untuk kita melakukan sesuatu. Jadi dalam hal ini ada unsur proaktif, yaitu kita melakukan tindakan atas dorongan emosi yang kita miliki. Bukannya kita bereaksi atau merasakan perasaan hati atau emosi karena kejadian yang terjadi pada kita.

b. Menguasai Diri dan Kedisiplinan
Kata ‘disiplin’ atau ‘self-control’ berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata yang berarti ”menggenggam” atau ”memegang erat”. Kata ini sesungguhnya menjelaskan orang yang bersedia menggenggam hidupnya dan mengendalikan seluruh bidang kehidupan yang membawanya kepada kesuksesan atau kegagalan. John Maxwell mendefinisikan ‘disiplin’ sebagai suatu pilihan dalam hidup untuk memperoleh apa
yang kita inginkan dengan melakukan apa yang tidak kita inginkan. Setelah melakukan hal yang tidak kita inginkan selama beberapa waktu (antara 30 – 90 dari), ‘disiplin’ akhirnya menjadi suatu pilihan dalam hidup untuk memperoleh apa yang kita inginkan dengan melakukan apa yang ingin kita lakukan sekarang!! Saya percaya kita bisa menjadi disiplin dan menikmatinya setelah beberapa tahun melakukannya.
Kutipan tulisan John Maxwell tentang disiplin diri yang merupakan syarat utama bagi seorang pemimpin:
All great leaders have understood that their number one responsibility was for their own discipline and personal growth. If they could not lead themselves, they could not lead others. Leaders can never take others farther than they have gone themselves, for no one can travel without until he or she has first travel within. A leader can only grow when the leader is willing to ‘pay the price’ for it.

Dalam buku Developing the Leader Within You, John Maxwell menyatakan ada dua hal yang sangat sukar dilakukan seseorang. Pertama, melakukan hal-hal berdasarkan urutan kepentingannya (menetapkan
prioritas). Kedua, secara terus-menerus melakukan hal-hal tersebut berdasarkan urutan kepentingan dengan disiplin.

Contoh tahapan dalam meningkatkan disiplin diri:
1. Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat
2. Buat urutan prioritas hal-hal yang ingin kita lakukan
3. Buat jadwal kegiatan secara tertulis
4. Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku. Jika perlu, kita dapat mengubah jadwal tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi.
5. Berusahalah untuk senantiasa disiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri. Sekali kita tidak disiplin atau menunda kegiatan tersebut, akan sulit bagi kita untuk kembali melakukannya.

Keseimbangan antara Emosi dan Rasio

Manusia tanpa emosi adalah benda, manusia tanpa rasio adalah hewan. Sekarang yang menjadi masalah adalah seberapa besar kadar komposisi dari emosi dan rasio yang ada dalam diri tiap manusia

Emosi adalah sifat yang kita miliki baik positif maupun negatif. Emosi positif seperti cinta, kasih sayang, rasa atau seni. Emosi negatif seperti marah, arogan, iri hati, benci dan atau dendam

Rasio adalah akal sehat yang memungkinkan manusia lebih dari mahluk hidup lainnya. Rasiopun dapat positif maupun negatif. Rasio positif bersifat membangun, sedangkan rasio negatif bersifat merusak, baik untuk diri sendiri ataupun kepada orang lain atau lingkungan

Sebagai manusia, maka komposisi manakah yang paling sesuai dengan diri kita?
1. Emosi > Rasio
Perlukah kita menuruti emosi secara berlebihan? Sekarang kalau kita selalu mengutamakan emosi daripada nalar, apa bedanya dengan hewan? Karena hewan lebih mengutamakan emosi / naluri / insting. Bisakah kita belajar bijaksana kalau emosi > rasio ?
2. Emosi = Rasio
Pada tingkat ini terjadi keseimbangan antara emosi dan rasio. Mungkin kita akan menjadi manusia yang lebih manusiawi. Tetapi disini mungkin pula akan terjadi konflik batin karena kadar emosi dan rasio sama besar, sehingga masing-masing memiliki kepentingan yang sama.

3. Emosi < Rasio
Inilah tingkat paling ideal bagi kita manusia. Pada tingkat ini kita dapat memegang kendali terhadap masalah yang timbul dari luar diri kita atau lingkungan. Disini kita akan banyak belajar untuk lebih matang, dewasa dan bijaksana.
Kendalikan Emosi Untuk Tenangkan Hati
Apakah Anda ingin memiliki hati yang damai, tenang, dan penuh dengan keindahan hidup? Cara yang termudah adalah kendalikan emosi kita sejak dini karena emosi merupakan kunci untuk menemukan diri kita yang sejati.

Kebanyakan masalah yang kita temui dalam hidup ini lebih disebabkan oleh faktor emosi. Meskipun emosi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, namun tidak semua orang mampu menerima dan mengelola emosi dengan baik. Padahal salah satu tanda kecerdasan emosional seseorang adalah kemampuan untuk memonitor apa yang kita rasakan dalam semua peristiwa hidup untuk memperoleh pengetahuan psikologis dan pemahaman akan diri sendiri.

Semua emosi yang kita rasakan berasal dari sembilan kelompok emosi dasar, yaitu putus asa, duka, takut, nafsu, marah, sombong, berani, menerima dan damai. Keenam emosi pertama (dari putus asa hingga sombong) berasal dari tiga motivasi dasar yang merupakan naluri alamiah manusia, yaitu keinginan untuk mengontrol, keinginan untuk disetujui, serta keinginan untuk merasa aman dan bertahan hidup. Keenam emosi dan ketiga motivasi tersebut bersifat terbatas dan membatasi manusia. Sedangkan keberanian, penerimaan, dan kedamaian bersifat tak terbatas dan membebaskan manusia. Rasa putus asa memiliki energi yang terendah dan diikuti oleh energi lainnya yang semakin besar pada emosi-emosi selanjutnya dan diakhiri dengan rasa damai yang memiliki energi terbesar

Semua emosi sebenarnya berguna bagi kita karena dapat memberikan informasi apa yang tengah kita hadapi dan menjadi alat sensor bagi jiwa untuk mengetahui apakah situasi berjalan dengan baik atau tidak. Namun, keenam emosi pertama umumnya tidak disukai karena membuat kita tak nyaman sehingga kita menamakannya sebagai energi atau emosi yang negatif

Cara yang baik dan sehat dalam mengelola emosi adalah dengan melepaskannya (releasing). Karena sifatnya yang dinamis, emosi sebagai energi harus dibiarkan mengalir dan bergerak melalui diri kita. Setiap kali kita melepaskan emosi, kita berangsur-angsur akan membebaskan energi negatif yang tertahan. Hingga pada akhirnya semua terlepas dan kita akan merasa bebas, lebih tenang, dan mampu berpikir lebih jernih

Sebagaimana pikiran harus dipikirkan, maka perasaanpun perlu untuk dirasakan. Untuk membebaskan perasaan, yang diperlukan hanyalah menerima dan menghadapi perasaan tersebut sepenuhnya. Energi atau emosi harus diterima di alam sadar tanpa penolakan. Hanya dengan menyadari dan mengijinkan emosi itu hadir dalam diri kita, maka energi tersebut akan netral dan kembali menjadi bagian dari diri kita sendiri

Sedangkan menolak untuk menerima diri dan perasaan sebagaimana adanya dapat menyumbat energi dalam diri seseorang. Perasaan yang diabaikan tidak akan menghilang, melainkan hanya tersembunyi di alam bawah sadar dan suatu saat akan muncul ke permukaan. Dengan releasing, kita akan menjadi makhluk yang untouchable atau tak tersentuh oleh masalah. Masalah memang akan tetap terjadi, tetapi kita akan menghadapinya dengan cara yang berbeda


Menggali dan Mengaplikasi Potensi Diri
“Tidak ada mimpi yang tak mungkin jika engkau berani untuk menjalaninya”


Kekayaan diri kita ... adalah modal kita untuk menorehkan sejarah, membangun prasasti dan menghidupkan imperium diri
Tak ada manusia didunia ini yang dilahirkan sebagai ‘sampah’
Tak ada manusia didunia ini yang dilahirkan sebagai ‘orang terbuang’
Tak ada manusia didunia ini yang dilahirkan sebagai ‘tarzan’
Tak ada manusia didunia ini yang dilahirkan sebagai ‘beban’
Semua manusia didunia ini adalah ‘kreator’
Semua manusia didunia ini adalah ‘seniman’
Semua manusia didunia ini adalah ‘salesman’
Semua manusia didunia ini adalah ‘perubah’
Semua manusia didunia ini adalah ‘berguna’
Semua manusia didunia ini adalah ‘wakil illahi’

Passwordnya adalah : keinginan untuk benar-benar memanifestasikan diri sebagai khalifah
“Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggungjawab terhadap kepemimpinan itu”
Al Hadits, HR Tirmidzi, Abu Dawud
Shahih Bukhari dan Muslim

“engkau harus menjadi arsitek yang tak putus-putusnya dari potensimu yang unik”

SONY Electronics, didirikan tahun 1947 oleh Akio Morita yang sangat menyenangi olahraga golf dan musik klasik. Salah satu komponis yang disukai adalah Bethoven, sehingga sering memasang loudspeaker dilapangan golf demi dapat mendengarkan alunan musik klasik tersebut. Akhirnya terciptalah walkman.
Produk pertama Sony Electronics adalah transistor, sehingga lahirlah televisi yang dilanjutkan dengan produk-produk elektronik lainnya. Sekitar 70% produk elektronik produksi Sony diekspor ke manca negara dan hanya 0,1% produk yang reject.
Kegiatan lain yang dilakukan Sony adalah menggelar lomba fisika dan matematika untuk melahirkan pemuda-pemuda berintelektual baik, khususnya di bidang fisika dan matematika yang secara tidak langsung akan menghasilkan pasokan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Akio Morita selalu menggunakan seragam yang sama seperti yang dikenakan oleh para pekerjanya.
Kunci sukses Morita sehingga mampu mengembangkan Sony Electronics adalah : Kreatif – Teguh – Kebersamaan – Berwawasan Luas – Mandiri – Semangat belajar yang tinggi – Tidak Meterialistis
Makoto Kibuchi, Direktur Pusat Penelitian Sony Electronics. Memiliki motto “Research Makes Differences” Pengakuan yang paling menghebohkan adalah perkataannya bahwa Computer “Apple” milik Amerika adalah produk komputer yang terbaik.
Kyoto Keramics, salah satu penghasil microchips dengan omzet USD 400.000.000 setiap tahun dengan net profit 12% setelah dipotong pajak. Perusahaan ini memiliki tujuh cabang di Amerika dan tiga cabang di Jepang. Pemiliknya adalah Inamori yang memiliki motto “sesuatu barang harus ada fungsinya”
Kunci sukses dari perusahaan Jepang tersebut adalah :
a. jujur
b. ingin dirinya bermanfaat
c. semangat mencipta
d. empati dan kerjasama
e. rendah hati
f. azas manfaat
g. berterimakasih
h. disiplin
i. suka memberi
j. mau mendengar
k. teliti
l. kebersamaan

Gay Hendrich dan Kate Luderman melakukan survey selama 25 tahun melakukan penelitian pada para pengusaha dan eksekutif dan menyimpulkan bahwa kesuksesan yang diraih oleh mereka, karena mereka menjaga etika dan mengembangkan nilai-nilai spiritual. Menurut mereka akan lebih mudah mendapatkan para sufi spiritual di perusahaan-perusahaan yang sukses daripada mendapatkan sufi spiritual di rumah ibadah (?)
Beberapa kunci yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut adalah :
a. kejujuran sejati
b. keadilan
c. menjaga diri sendiri
d. fokus pada kostribusi
e. spiritualisme non dogmatis
f. belajar efisien
g. membangkitkan hal terbaik pada diri sendiri dan orang lain
h. terbuka menerima perubahan
i. bercitarasa humor
j. visi jauh kedepan
k. disiplin diri
l. keseimbangan


Refleksi

Sadarkah kita akan asset diri kita …
Sadarkah kita akan kekayaan yang kita miliki …
Sadarkah kita akan kasih sayang dari Sang Maha Sayang yang cuma-cuma …
Sadarkah kita bahwa kita adalah sesuatu yang unik …
Sadarkah kita bahwa kita memiliki kelebihan yang tak ternilai …
Sadarkah kita bahwa kita selalu memiliki potensi yang luar biasa ..
Sadarkah kita bahwa kita harus dapat mengalahkan diri sendiri …
Sadarkah kita bahwa kita akan menjadi pemenang yang akan melestarikan nilai-nilai kehidupan yang indah dan membahagiakan …
Sadarkah kita bahwa kita sudah harus bersyukur pada Sang Klahiq …
Sadarkah kita bahwa kita sudah harus menjadikan diri kita berguna untuk orang lain …
Sadarkah kita bahwa kita sudah harus berbuat yang terbaik …
Sadarkah kita bahwa kita selalu menjadi pemenang …



REFERENSI – KUTIPAN – SADURAN



Agustian, Ary Ginanjar. 2006. ESQ Power. Cetakan X. CV Arga. Jakarta

Emoto, Masaru. 2006. The Secret Life of Water. Menguak Rahasia Mangapa Air Dapat Menyembuhkan. PT Gramedia. Jakarta

Ku Kok Hui. Emosi dan Rasio

Prijosaksono, Aribowo. 2003. Kuasai dan Kendalikan Dirimu. Sinar Harapan. Jakarta

Reaching For The Best. 2005. Pengolah Naskah : YDS. Agus Surono. Penyunting Naskah dan Bahasa : LR Supriyanto dan Yahya. PT Intisari Mediatama. Jakarta

Rubin, Ron. and Stuart Avery Gold. 2004. Wowisms. Kata-kata Bijak Bagi Pemimpi dan Pelaku. Bguana Ilmu Populer. Jakarta

Sinar Harapan, 23 Maret 2007. STOP Kekerasan dalam Sepak Bola!!!

Suharto. 2006. Ticket Menuju Kekayaan Hidup. LHM Media. Solo

24 April, 2009

THE ANT PHILOSOPHY
Pelajaran dari Semut



1st part philosophy
Bagian pertama

ANTS NEVER OUT:
Semut tidak pernah menyerah
If they’re headed somewhere and you try to stop them, they’ll look for another way. They’ll climb over, they’ll climb under, they’ll climb around. They keep looking for another way.

Jika mereka sedang menuju ke suatu tempat dan kamu mencoba menghentikannya, mereka akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat keatas, mencari celah lewat bawah atau memutar mengitarinya Mereka akan selalu mencari jalan yang lain.

LESSON: To never quit looking for a way to get where you’re supposed to go.
PELAJARANNYA : Jangan pernah menyerah mencari jalan untuk mencapai tujuanmu
2nd part philosophy
Bagian kedua

ANTS THINK WINTER ALL SUMMER:
Semut selalu memikirkan musim dingin disaat (selama) musim panas.

You can’t be so naïve as think summer will last forever. So ants are gathering their winter food in the middle of summer. You’ve got to think rocks as you enjoy sand and sun.

Kamu tidak akan sebegitu lugu-nya menganggap musim panas akan terjadi selamanya. Begitu juga semut yang selalu mengumpulkan makanannya selama musim panas untuk persediaan di musim dingin. Kamu harus memikirkan kerasnya batu karang saat kamu menikmati cerahnya matahari dan indahnya pasir dipantai.

LESSON: It is important to be realistic. Think ahead.
PELAJARANNYA : Sangat penting untuk menjadi realistic dan selalu berpikir kedepan.
3rd part philosophy

Bagian ketiga

ANTS THINK SUMMER ALL WINTER :
Selama musim dingin, Semut selalu memikirkan hangatnya musim panas

During the winter ,ants remind themselves, “This won’t last long; we’ll soon be out of here.” At the first warm day, the ants are out. If it turns cold again, they’ll dive back down, but then they come out the first warm day.

Selama musim dingin, semut selalu mengingatkan dirinya sendiri : “Musim dingin ini tidak akan lama, segera pasti akan berakhir” . Hari pertama cuaca terasa hangat, semut keluar sarangnya . Jika kemudian mereka merasa masih dingin, mereka akan balik ke sarangnya lagi. Tetapi mereka akan terus keluar pada setiap hari pertama cuaca terasa hangat

LESSON : Stay positive at all times.
PELAJARANNYA : Senantiasa bersikap positif setiap saat
4th part philosophy

Bagian keempat

ALL THAT YOU POSSIBLY CAN
Kerahkan semua kamampuanmu

How much will an ant gather during the summer to prepare for the winter ? All that he possibly can.

Berapa banyak seekor semut selama musim panas dapat mengumpulkan persediaan untuk keperluaan musim dingin ? Sebanyak yang mereka mampu

LESSON : Do all you can……….and more!
PELAJARANNYA : Lakukan semua yang kamu bisa……………… dan terus tingkatkan !


In a Nutshell…….
Kesimpulannya

Four part philosophy
4 buah pelajaran
Never give up
Jangan menyerah
Look ahead
Berpikirlah kedepan
Stay positive
Bersikap positif
Do all you can.
Kerjakan semua yang kamu bisa


“Don’t be encumbered by history, just go out and do something wonderfull” (Robert Noyce)
Jangan terbelenggu oleh masa lalu, keluarlah dan lakukan sesuatu yang menyenangkan.

22 April, 2009

NGULIK POLITIK




NGULIK-NGULIK POLITIK
(sebuah kenyataan ditengah harapan mengambang)

Sebuah pesta yang bernama demokrasi sedang dilakukan bangsa yang tengah berada dalam garis kebimbangan. Pesta yang menelan dana seratusan triliun lebih ini sangat sarat dengan kenistaan. Betapa tidak, limabelasan petaruh tidak berangkat menuju kursi empuk meski sebagian dari mereka telah menghabiskan uang tabungan, dan mungkin harus berhutang – menghabiskan waktu dengan menduakan muka serta bersenyum-senyum ria mengharap belaskasih orang lain agar mau memilih mereka, begitu gagal –sebagian dari mereka terganggu susunan syaraf pusatnya sehingga syaraf motorik bergoyang kesana kemari, antara otak kanan dan kiri semakin tidak kompak sehingga para psikiater dan psikolog laris manis menormalkan kembali sebagian anak bangsayang keblinger itu. Setelah berhasil, sebagian dari mereka memiliki tugas utama, mengembalikan modal dan tugas pokok menambah pundi-pundi harta untuk bertarung pada masa lima tahun kemuka, tugas sambilannya adalah berkumpul, interupsi, tepuk tangan diselingi tidur dan jalan-jalan lengkap dengan fasilitas yang luar biasa, tentunya gengsi yang semakin menanjak.
Itu skala pribadi, skala global lokalnya … terbentuknya kutub-kutub golongan yang katanya berseberangan dan kemudian menyempal, lalu beramai-ramai berbisik-bisik, bergendu-gendu rasa, menyalahkan event organizer, berkumpul dari hotel ke hotel, menulis-nulis diatas kertas tentang berbagai strategi memperebutkan kekuasaan, lengkap dengan pembagian kue sesuai dengan porsi sumbangan pemikiran dan dana, bila tidak masa saling ‘mutung’ dan persekongkolan itu jadi bubar. Sementara golongan yang sedang diatas angin tidak mau kuasanya diganggu, serta merta menyindir dan mengajak bertarung secara kesatria. Yang sedang kalah mengancam untuk tidak datang ke lokasi laga dengan alasan, aturan mainnya tidak jelas dan tahapan ke partai laga penuh dengan konspirasi.
Setelah semuanya terjadi, jutaan komentar (termasuk tulisan ini juga ..he..he) bergaung dimana-mana, layar kaca membuat program tentang demokrasi, mailing list, blog, opini diradio dan mediacetak serta obrolan ringan yang semakin berat di kafe sampai warung pinggir jalan bahkan sambil ronda bergulir mengisi kemeriahan pesta demokrasi itu.
Padahal, setelah semuanya selesai … situasi akan kembali normal .. golongan yang menang akan menguasai – sementara yang kalah akan menjadi oposan yang mencari kesalahan … penonton, warga kebanyakan kembali dan kembali seperti asalnya, tiada perubahan sedikitpun pada ranah kehidupan warga negara yang semakin baik mengikuti aturan dan semakin bijak karena bayar pajak. Rakyat dipaksa menjadi jajahan penguasa, menjadi sapi perahan yang harus mengikuti aturan main para pelaku demokrasi yang konon, cinta negara, bercita-cita memakmurkan negara, mempersatukan bangsa, ketahan pangan, iklim perekonomian yang kondusif … yah, kembali hanya beberapa penguasa saja yang berkomitment teguh, yang lainnya sama saja,memperkaya diri dan golongan.
Akhirnya, kemali sebuah kenyataan harus dierima Ibu Pertiwi untuk terus bermimpi dan berharap meski semuanya mengambang … terapung

Colomadu 22042009

16 April, 2009

Experimental Farm

EXPERIMENTAL FARMING FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
(mencari celah cerdik antara komersialitas dan fungsi penelitian)


Ingatan saya melayang saat dulu tertarik di bidang peternakan, sebetulnya saya pengen jadi pilot –ternyata kelas dua SD saya sudah berkacamata, so saya putar haluan bercita-cita terjun dibidang pertanian. Saat hampir lulus SMA, pilihan Perguruan Tinggi berkecamuk (yang jelas, saya tidak mau ke IPB –meski dekat dengan rumah- kakak kelas yang alumni IPB tidak ada yang saya temui bekerja di bidang pertanian, kebanyakan menjadi banker, capek deh), berangkat dari kesenangan saya saat berlibur ketanah kelahiran Ibunda di Pacitan – Jawa Timur, dimana saya senang menggembala sapi dan ayam milik nenek, lalu saya diberitahu ibunda tercinta kalau di Purwokerto ada Fakultas Peternakan yang bagus … akhirnya UMPTN menghantarkan saya kesana dan sampai saat ini setelah 12 tahun lepas dari kampus masih tetap bergelut dibidang peternakan dan dunia pertanian secara umum, termasuk pendalaman dibidang komunikasi publik.
Saat saya kuliah di Fakultas Peternakan Unsoed, namanya Ex-Farm hanya terdengar sayup-sayup … saat awal perkuliahan, saya menginjakkan kaki ke Ex-Farm hanya saat PMBMB saja. Tidak ada yang menarik di Ex-Farm saat itu, hanya ada beberapa ekor sapi perah. Ternak unggas hanya ada kalo sedang berlangsung penelitian, praktikum unggas pun dulu bukan di Ex-Farm tapi dilokasi belakang kampus MIPA. Kesan yang ekslusif dan tertutup di Ex-Farm saat itu membuat ketertarikan berlama-lama di sana sama sekali tiada. Saya datang hanya saat praktikum sapi perah dan sapi potong saja, selebihnya lebih senang ada di kampus, nongkrong disekre. Menjelang lulus, baru saya kembali ke Ex-Farm, itupun karena sebuah keinginan untuk tahu cara berternak ayam broiler lebih detail (dulu kami praktikum hanya kasih pakan dan nimbang saja, hasil panen ayam kami tidak pernah tahu). Bertemu Pak Winarto Hadi, lalu diperbolehkan memelihara ayam broiler selama dua periode bersama-sama Agustinus “gembus” Setiawan (sekarang menjadi GM sebuah Café dan Resort di Boja – Semarang), Sultoni (saat ini di PT Charoen Pokphand – menjadi Manajer Hatchery) (periode I), ditambah Novieandrie (sekarang jadi dosen di lab Sosek Fapet) dan Budi Prabowo (sekarang jadi pegawai Dinas Peternakan di Sambas) serta Wahyudi (anak PTUP dari Kalimantan) (periode II), lumayan tinggal disana selama hampir tiga bulan dengan banyak ilmu yang diraih serta tentunya hasil panen ayam (kebetulan, dulu belum ada yang concern sama kegiatan ini, jadi dana buat kami aman ..he..he). Setelah saya berkelana dikancah peternakan dan pertanian Indonesia serta terlibat pada beberapa pengalaman di farm … dan belum genap satu minggu lalu saya datang lagi ke Ex-Farm … otak ‘kotor’ saya bunyi ..he..he.. ini bisa diolah, jadi sebuah potensi yang menguntungkan secara komersial dan bisa menjadi sebuah experimental farm yang ideal sebagai lokasi edukasi dan penelitian.
Memang perlu sebuah kecerdikan yang mantap untuk menyeimbangkan antara nilai komersial dan nilai edukasi-penelitian di Ex-Farm. Saat ini Ex-Farm sudah jauh berubah, kandang banyak berisi aneka ternak (termasuk sebuah kandang ‘close house’ (meskipun mangkrak tidak digunakan, tapi minimal ada pengalaman tentang sebuah nilai modernisasi). Tapi, alangkah bagusnya bila ‘close house’ itu kembali berfungsi. Air susu yang selalu habis, pengunjung datang berduyun-duyun (termasuk anak TK) serta kondisi lahan yang sangat mendukung.
Otak saya muter, lalu saya kirim email pertama sehari setelah menjejakkan kaki diEx-Farm. Ternyata kepala ini terus berputar dan menggerakkan kembali hati buat mengguratkan sesuatu tentang Ex-Farm.

JUDUL :
MAKSIMALISASI POTENSI EXPERIMENTAL FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED SEBAGAI LOKASI PENDIDIKAN DAN KOMERSIALISASI UNTUK KESEJAHTERAAN

TUJUAN :
a. Mengurai dan melakukan pemetaan terhadap kondisi Ex-Farm
b. Mengurai potensi sumber daya pengelola dan objek yang dikelola di Ex-Farm
c. Menganalisa kemungkinan-kemungkinan pengembangan potensi Ex-Farm
d. Melakukan perimbangan antara sisi komersial dan sisi pendidikan-penelitian di Ex-Farm
e. Pengaturan keterlibatan mahasiswa sebagai subjek ajar yang menerima ilmu pengalaman di Ex-Farm
f. Pencatatan – pembahasan – pengambilan kesimpulan – sosialisasi pelaksanaan aktifitas Ex-Farm
g. Menjadikan aktifitas di Ex-Farm sebagai salah satu icon perkuliahan

KUPASAN :
a. Ex-Farm terletak dalam sebuah kawasan kampus yang terus berkembang (sejak kampus Fapet –keSelatan ada MIPA, Faperta, Fabio, depan Barat ada Pasca Sarjana dan kebun percobaan Faperta) dan disekitar Ex-Farm ada kompleks perumahan, GOR Susilo Soedarman dan GOR Satria yang menjadi pusat aktifitas fisik, Sunday market dan kuliner masyarakat Purwokerto.
b. Ex-Farm adalah satu-satunya peternakan dikawasan Purwokerto Barat dan pastinya menjadi rujukan ilmiah pelaku agribisnis peternakan diseputaran Banyumas
c. Pengelola Ex-Farm adalah kaum pakar dari bidang masing-masing, mulai genetic – pakan – manajemen – kesehatan – reproduksi – pengolahan pasca panen – pemasaran – hubungan social – spiritual
d. Aneka ternak yang ada di Ex-farm dapat mewakili kondisi peternakan yang ada di Indonesia
e. Daging – telur – susu serta produk olahannya dapat ditawarkan sebagai salah satu informasi pangan menyehatkan di Indonesia
f. Suasana Ex-Farm dapat ditawarkan sebagai sebuah wacana wisata keluarga maupun ilmiah yang inspiratif, bernilai edukasi, ekonomi, sosiologis, refreshing dan tentunya bernilai hasil-hasil penelitian
g. Pengaturan manajemen yang mumpuni untuk menjembatani pengelolaan Ex-Farm sebagai wadah edukasi-penelitian dan lokasi usaha bernilai ekonomi
h. Ex-Farm adalah lokasi bagi mahasiswa untuk mengetahui lebih detail tentang teknis peternakan. Aktifitas mereka di farm adalah cerminan aktifitas mereka saat mereka memasuki dunia kerja di bidang peternakan
i. Seluruh aktifitas Ex-Farm dicatat, dibahas serta diambil kesimpulan sebagai realita perwajahan Ex-Farm dan disosialisasikan sebagai informasi bagi pengelolaan sebuah usaha peternakan
j. Hasil komersial yang diperoleh dari usaha di Ex-Farm digunakan semata-mata untuk kepentingan Ex-Farm, Fakultas dan Civitas Academika yang terlibat dengan proporsi yang elegan dan transparan (Rektor UI saat ini mampu memberi tambahan dana bulanan untuk dosen dan karyawan antara 2 – 4 juta/orang/bulan karena mampu mengolah tempat parker dan kantin saat beliau menjadi Dekan FISIP UI)
k. Hasil penelitian ilmiah di Ex-Farm disosialisasikan sebagai jurnal ilmiah dan ilmu terapan. Ilmu inipun dapat bernilai ekonomis bila ada pelaku agribisnis yang tertarik menerapkannya
l. Ex-Farm nantinya dapat menjadi rujukan bagi bahan perkuliahan serta dapat dikerjasamakan dengan fakultas lain, universitas lain ataupun pihak ketiga


Konsep Penanganan :
1. Pemantapan struktur pengelola dan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan kegiatan di Ex-Farm
2. Penataan lokasi Ex-Farm sesuai jenis ternak – pola usaha yang akan dilakukan – koleksi ternak komersial dan ternak penelitian (misalnya sapi berfistula) – pengaturan ternak dan kandang untuk usaha komersial dan penelitian – lokasi koleksi hijauan pakan ternak – lokasi penerimaan tamu – lokasi pengolahan pasca panen – lokasi edukasi-wisata-kuliner bagi para pengunjung – lokasi konsultasi
3. Penataan lokasi Ex-Farm sebagai Miniatur Farm bagi para mahasiswa, sehingga mereka mendapat pengalaman aktifitas pada farm komersial (misalnya keteraturan, kerapihan, bio security)
4. Pengelolaan dengan tingkat transparansi tinggi, penuh komitmen, dedikasi dan keberlanjutan serta terus membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak lain

Jenis-jenis Kegiatan Teknis :
1. Usaha ternak sapi perah
2. Usaha ternak sapi potong
3. Usaha ternak kambing/domba
4. Usaha ternak unggas pedaging
5. Usaha ternak unggas petelur
6. Aneka ternak (kelinci, burung merpati)
7. Koleksi ternak
8. Ternak-ternak penelitian
9. Biogas dan composting atau pupuk cair
10. Pakan, alternatif pakan, bank hijauan pakan ternak
11. Penanganan reproduksi
12. Pemerahan secara manual dan mekanis
13. Close house ternak ayam
14. Perpustakaan
15. Laboratorium mini (pemeriksaan kesehatan, pengukuran kualitas air susu)
16. Lokasi penanganan pasca panen (susu segar, caramel, yoghurt, susu pasteurisasi, permen, kerupuk susu, tahu susu, susu UHT, dendeng, abon, fresh meat, nugget, sosis) lengkap dengan kafe atau kedai
17. Lokasi konsultasi
18. Taman
19. Penanganan yang intens terhadap lokasi Ex-Farm (kebersihan, kerapihan)

Kunci :
1. Memiliki dan menghayati misi dan visi
2. Kerjasama yang erat
3. Perbedaan adalah jalan menuju kemajuan
4. Professional
5. Saya/anda tidak lebih pintar dari kita semua
6. Keterbukaan
7. Menuju kesejahteraan dan kemuliaan

Sebuah model pemikiran ini hanya timbul sebagai sebuah letupan yang akan saya jaga, paling tidak kepedulian yang saya sampaikan bukan hanya sebatas mengkritisi pengelolaan Ex-Farm, tetapi sebuah wacana penanganan meskipun sangat dangkal telah saya gulirkan.

Impian akan melahirkan harapan. Harapan yang terus dipupuk dan diperkaya akan melahirkan sebuah keinginan. Keinginan yang dipelihara dan diejawantahkan akan menjadi kenyataan … teruslah bermimpi – berharap – ingin – nyata (ekabees)

13 April, 2009

Experimental Farm

PROFESIONALITAS FARM FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN




Long Weekend kemarin (tanggal 11 dan 12 April 2009) kemarin saya mengunjungi Experimental Farm Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, tempat saya dulu menimba ilmu praktis dan ilmu komersial (karena sempat mengawali pemeliharaan ayam broiler disana dan mengecap kenikmatan nilai penjualan hasil panenannya). Suasana Ex-Farm sudah jauh lebih ramai dari masa saya dulu. Aneka ternak dipelihara di Ex-Farm, mulai dari Sapi Perah, Sapi Potong, Domba, Kambing, Ayam Broiler dan Itik. Saya juga sempat melakukan konfirmasi kepada seorang dosen, ternyata memang ada perubahan kondisi Ex-Farm dan nilai pengelolaan yang sudah lebih baik … alhamdulillah.
Model pengelolaan yang dilaksanakan di Ex-Farm .. menyala lampu dikepala saya untuk menuliskan sebuah ungkapan perasaan saat berada di Ex-Farm … bagaimanapun juga tempat ini telah membuat saya menjadi seperti yang ada saat ini.







Profesionalitas
Ex-Farm adalah lokasi mahasiswa Fakultas Peternakan menimba ilmu praktis yang merupakan aplikasi ilmu teori yang mereka terima … alangkah luar biasanya andaikan mereka dikondisikan dengan sebuah pola penanganan farm yang professional. Penanganan yang professional akan membuat mereka terbiasa untuk melakukan aktifitas yang baik dan ideal selama berada di farm. Saya melihat mahasiswa ada di farm dengan pakaian bebas, entah mereka sudah berganti pakaian atau belum, entah mereka sudah suci hama atau belum … yang jelas, pakaian mereka harusnya adalah pakaian lapangan. Ingat kasus AI berawal dari ketidakdisiplinan.
Sebagian lahan rumput dijadikan sebagai taman mininya rumput hijauan pakan ternak sehingga mahasiswa yang belajar agrostologi dapat mengetahui secara detail .. mana itu Alfalfa, Brachiaria decumbens, Stylo Grass, Signal Grass dan jenis” hijauan pakan ternak lainnya.
Setidaknya harus ada seorang manajer di Ex-Farm yang membawahi aktifitas opersional disana … melakukan perawatan aktifa dan menjadi Public Relation bagi tamu yang hadir disana.







Pemasaran
Produk dunia peternakan utamanya adalah Daging – Telur – Susu. Produk ikutannya adalah hasil olahan daging, telur dan susu – kompos – sarana rekreasi – pelatihan. Saya kebetulan datang saat akhir pekan dan mampir sebentar ke GOR Satria. Masya Allah … manusia menyemut disana, persis seperti Parkir Timur Senanyan – Jakarta atau GOR Manahan di Solo. Pikiran diotak saya membisikkan, “pasar potensial thu, kalau mereka dapat digiring ke Ex-Farm”. Mereka dapat berbelanja air susu segar, yoghurt, caramel, permen susu, kerupuk susu, tahu susu, susu UHT, daging segar dan sehat, telur, kompos atau dapat dibangun kafe untuk pengunjung yang ingin rehat sejenak diEx-Farm sambil bersantai bersama keluarga. Bukan tidak mungkin Ex-Farm menjadi rujukan bagi tingkat pendidikan kanak” atau dasar untuk mengenalkan diri pada dunia peternakan. Pelajar sekolah menengah juga dapat berekreasi dan tertarik untuk melanjutkan pendidikan di dunia peternakan. Maket Ex-Farm tentunya akan mempermudah pengenalan farm. Saya juga bertemu dengan salah seorang dosen yang ikut mengelola farm. Ternyata beliaupun sangat prihatin dan memiliki keinginan kuat untuk menjadikan Ex-Farm menjadi lebih baik. Ditengah harga susu yang sangat murah, Ex-Farm mampu menjual air susu matang tanpa rasa Rp. 5.000/liter. “Dijual Rp. 6.000/liter saja bisa laku koq”, lanjut rekan dosen muda itu.







Penataan
Kandang haruskan kotor dan jorok? … tentu saja tidak. Justru kandang harus bersih, sehat dan indah. Slogan DISIPLIN – TERTIB – BERSIH yang ada di Ex-Farm adalah sebuah bentuk peninggalan masa lampau yang dipasang sebatas ‘nguri-uri” pendahulu, eman banget. Kaos operator tergantung disetiap sudut kandang, brooder yang telah digunakan saat pemeliharaan awal ternak dibiarkan berserakan dipinggir kandang, peralatan kandang yang tidak terpakai bergeletakan, lokasi depan fermentasi jerami semrawut, rumput diberikan tanpa dichopper sehingga berserakan dilantai kandang sapi, kandang domba yang kumuh, penanganan limbah kotoran ternak dan buangan biogas yang berceceran kemana-mana serta lokasi Ex-Farm yang dibiarkan seperti kebon/lebuh/alas … sangat disayangkan. Andaikan ada sentuhan kedisiplinan – ketertiban – kebersihan di Ex-Farm .. alangkah indahnya … taman kecil di beberapa sudut Ex-Farm akan mencerminkan sebuah kenyamanan hidup yang luar biasa. Mahasiswa yang terkondisi dengan lingkungan yang bersih, saat mereka lulus dan melanjutkan kiprah didunia peternakan akan menularkan ‘virus’ kebersihan pada lingkungannya. Ada lagi yang dapat ditawarkan oleh Ex-Farm … INSPIRASI







Laboratorium yang ada di Fakultas Peternakan Unsoed adalah gudang ilmu yang dapat berpartisipasi aktif di Ex-Farm …. Luar biasa bila hal ini dapat diwujudkan .. kebanggan yang membuncah beriringan dengan senyum dan kebesaran hati







Harapan – mimpi – keinginan yang besar akan menjadi kenyataan yang besar karena dilakukan dengan kebesaran jiwa – hati – tindakan (ekabees)

08 April, 2009

Hukum Pygmalion

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya. Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif.
Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik. Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah lapangan yang lain tidak sebecek ini". Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya". Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain. Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk menggambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif. Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya kita dapat berhasil, karena upaya merupakan separuh keberhasilan.
Dampak pola berpikir positif itu disebut Dampak Pygmalion.
Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif. Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal. Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita tidak berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak menggunjingkan desas desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain. Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk", atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma arang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan bersyukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita".
Warna hidup memang tergantung dari warna kacamata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan. Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.
Seperti Pygmalion, begitulah. MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only............how nice!!!!

Soichiro Honda

Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi... Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda – Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS
Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat
memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam
kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap
kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak
baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu
dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan
diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang
pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih?
Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh
bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh
Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel. Kuliah Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian,
kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hokum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga.

Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri
otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat
kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang
dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari
keluarga miskin.

Lima Resep keberhasilan Honda :
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.

Sumber : Majalah Sukses, Vol V/20 Juli-20 Agustus 2002/Th.1, hal 24-25.

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA