SINKRONISASI ESTRUS
Conception Rate merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam usaha pembibitan dan melakukan suatu penyeragaman kelahiran pada ternak sapi. Sinkronisasi ini adalah satu upaya untuk menyeragamkan terjadinya estrus pada ternak sapi sehingga dalam satu kelompok induk, proses bersalinnya dapat diatur pada rentang waktu tertentu.
Sinkronisasi estrus dilakukan untuk menghemat waktu dan mempermudah pelaksanaan deteksi berahi, penggunaan hormon reproduksi merupakan kunci pelaksanaan sinkronisasi berahi.
Hormon
Progesteron, Prostaglandin (PGF2α), Gonadotropin releasing hormone (GnRH), follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) merupakan beberapa hormone yang berpengaruh terhadap proses berahi. Hormone-hormon ini digunakan secara terpisah atau bersama-sama
Progesteron adalah hormon yang digunakan untuk mempertahankan kehamilan. Progesteron secara alami berada dalam bentuk (progesteron) atau sintetik (progestin). Saat terjadi pelepasan sel telur (ovulasi) akan terbentuk corpus hemorrhagicum, yang dengan cepat (dalam waktu 4 sampai 7 hari) berkembang menjadi korpus luteum (CL). CL akan menghasilkan progesteron di dalam aliran darah dan setelah CL matang, konsentrasi progesteron meningkat. Konsentrasi progesteron tetap meningkat selama kehamilan dan akan menentukan kehamilan. Jika dia tidak bunting, maka dalam waktu 15 sampai 18 hari dari siklus estrus normal, prostaglandin disintesis dan dilepaskan untuk regresi korpus luteum.
Prostaglandin (PGF2α), disekresi dari rahim betina saat tidak terjadi kebuntingan. Prostaglandin menyebabkan CL luruh dan akan menyebabkan konsentrasi progesteron menurun dengan cepat.
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dikeluarkan dari hipotalamus dan mempengaruhi hipofisis anterior. Saat konsentrasi progesteron meningkat, konsentrasi GnRH menurun. Jika CL meluruh, konsentrasi progesteron akan berkurang dalam aliran darah dan akan menyebabkan peningkatan konsentrasi GnRH. Kenaikan ini akan memungkinkan terjadinya peningkatan sekresi folikel stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang ada pada ovarium (indung telur) akan meningkatkan jumlah telur. Biasa digunakan dalam transfer embrio untuk terjadinya superovulasi
Luteinizing Hormone (LH) diinjeksikan untuk meningkatkan jumlah folikel yang dihasilkan.
Potensi keuntungan Sinkronisasi estrus
1. masa perkawinan dapat dipersingkat antara 60-45 hari
2. pengembangan pembibitan lebih mudah
3. menghasilkan persalinan yang seragam dan mempermudah penyapihan ternak
4. dapat meningkatkan mutu genetik melalui inseminasi buatan atau kawin alam
5. mengurangi waktu dan tenaga untuk pengamatan berahi
Persyaratan untuk Sukses
1. perencanaan program yang baik
2. induk yang memiliki catatan reproduksi yang baik dan memiliki catatan pemberian nutrisi yang prima
3. semen untuk inseminasi yang baik dan ditunjang oleh inseminator yang handal
4. bila menggunakan pejantan, diperlukan pejantang yang sehat, agresif dan subur
5. diperlukan situasi lingkungan yang terkontrol
6. tingkat kebuntingan selanjutnya dapat lebih rendah bila kondisi ternak dan atau lingkungannya menjadi tidak terkontrol/tidak sesuai
Produk dan Dosis Rekomendasi
PROSTAGLANDIN
Lutalyse 5 ml, intra muskular
Estrumate 2 ml, intra muskular
IN-SYNC 5 ml, intra muskular
PROGESTIN
CIDR Intra vagina
MGA 0,6 mg/ekor/hari, per oral
GnRH
Cytrolrein 2 ml intra muscular atau intra vena
Factrel 2 ml intra muscular
Fertagyl 2 ml intra muscular atau intra vena
Di Balai Embrio Transfer, prosedur yang digunakan adalah :
1. Ternak yang diketahui mempunyai corpus luteum (CL), dilakukan penyuntikan PGF2a satu kali. Berahi biasanya timbul 48 sampai 96 jam setelah penyuntikan.
2. Apabila tanpa memperhatikan ada tidaknya CL, penyuntikan PGF2a dilakukan dua kali selang waktu 11-12 hari.
Sumber Pustaka
Timotius W. Wilson, Cooperative Extension Service The University of Georgia College of Agricultural and Environmental Sciences University of Georgia College Pertanian dan Ilmu Lingkungan Estrous Synchronization for Beef Cattle Sinkronisasi estrus untuk Sapi Potong
Dr Rick Rasby., Gene Deutcher - Beef Specialist, University of Nebraska.
Iptek Net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar