Mahasiswa dianggap sebagai ‘agent of change’ … pelaksana perubahan dan pembaharuan setiap sisi kehidupan dan setelah menyelesaikan tahapan pendidikan menjadi sosok yang luar biasa dalam membawa kehidupannya mengiring perubahan kondusif dunia.
Proses pengkayaan diri yang dialami setiap mahasiswa dalam menjalani kehidupan di ‘Menara Gading’ … kadang tanpa terasa membawa para mahasiswa dalam banyak fenomena. Pewarnaan mahasiswa dengan seluruh kegiatan kuliah – kegiatan intra dan extra kampus memberi corak yang sangat berwarna dan beragam … dan tanpa disadari pengkayaan ini akan membawa mahasiswa menjadi sosok dengan jati diri yang beragam
Pola pengkayaan mahasiswa di kampus sebenarnya menjadi tanggungjawab civitas academika .. tetapi terkadang system yang berlaku di kampus ‘hanya’ mengurusi mahasiswa pada dataran keilmuan semata … kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan diluar perkuliahan seakan terkesampingkan … seakan hanya menjadi pewarnaan yang tidak penting … tidak perlu … tidak boleh ada, ironis sekali dengan pelaksanaan konsep sebenarnya yang seharusnya ada di kampus …
Pelaksanaan dalam pola pengasuhan mahasiswa dikampus saat ini hanya bertumpu pada kegiatan perkuliahan semata … mahasiswa hanya dicekoki dengan kegiatan perkuliahan … absensi … praktikum … laporan … lalu ujian … akhirnya kerja praktek .. KKN .. seminar .. penelitian .. pendadaran … THAT’S ALL !!
Tergetnya …. Lulus cepat … IPK tinggi … hanya itu??? … ya, ternyata hanya itu saja …
Ukuran ini yang hanya dijadikan parameter kualitas sebuah kampus … kacian ya??
Padahal kampus juga harus bertanggungjawab dalam membangun sebuah nilai yang diperlukan mahasiswa dalam masuk ke dunia kehidupan nyata … KARAKTER
Pembangunan karakter .. nilai inilah yang sebenarnya harus diterapkan kepada mahasiswa Indonesia … karena dengan menjadi manusia berkarakter maka ia dapat menciptakan suatu suasana yang kondusif … nilai-nilai yang mumpuni serta menjadi sosok panutan lingkungan dan mampu menciptakan suasana dan atmosfer kehidupan yang menyenangkan …
Salah satu yang dapat dijadikan sebagai sarana pembangunan karakter selain nilai-nilai ilmiah adalah kegiatan intra dan extra kampus … hal inilah yang terkadang terkesampingkan, dianggap bahwa mahasiswa yang mengikuti kegiatan kampus dianggap macam-macam .. neko-neko … tidak memikirkan nilai perkuliahan … tidak memikirkan nilai keilmiahan … menganggap bahwa hidup di kampus hanya untuk kuliah
Mahasiswa yang ikut dalam kegiatan intra atau extra kampus terkadang terjebak pada suatu atmosfer yang mereka anggap membawa mereka dalam suasana kebebasan yang benar-benar bebas … sebagian mahasiswa tersebut memanfaatkan bahwa keaktifan mereka dalam organisasi intra dan ekstra kampus boleh besikap bebas – urakan – tidak terkontrol – merasa sebagai ‘penguasa’ … kebablasan tanpa arah
Kadang terjadi pertentangan yang sangat nyata antara pihak pengelola akademik dengan pembimbing aktfitas kemahasiswaaan …
Bila kita mampu berfikir jernih, adanya kolaburasi yang seimbang antara aktifitas kuliah dengan aktifitas kegiatan kemahasiswaan akan menghasilkan dan memberi muatan yang sangat positif bagi mahasiswa dan akan mampu memberi karakter yang seharusnya menjadi ciri khas seorang sarjana yang sujana
Pihak Akademik seakan tidak perduli dengan aktifitas mahasiswa … demikian pula kegiatan mahasiswa yang kadang tidak mengindahkan dunia perkualiahan yang semestinya menjadi dasar kehidupan mahasiswa
Jebakan-jebakan yang ‘menaifkan’ mahasiswa tidak disikapi dengan bijak … alhasil, mahasiswa DO – waktu penyesaian kuliah yang lama – frustasi akan kehidupan mahasiswa menjadi pemandangan yang semakin wajar dan dianggap tidak penting … ironis
Sudah saatnya dilakukan sebuah penyeimbangan kehidupan mahasiswa antara dunia perkuliahan dan pengkayaan diri mahasiswa melalui kegiatan intra dan extra kampus untuk memantapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata kelak … pembentukan karakter bukan hanya milik dan tugas mahasiswa semata dan ia harus mencari sendiri … tetapi juga menjadi suatu tantangan bagi civitas academika
Pencarian jati diri mahasiswa, akan menghasilkan penemuan jati diri … lanjutannya adalah mempertahankan jati diri untuk terus dikembangkan dan dikembangkan menjadi sebuah karakter kuat yang akan memberi sosok terbaik
1 komentar:
thanks Mas Eka atas artikel ini, very inspiring... ^_^
Posting Komentar