10 Juni, 2010

MEREFERENSIKAN AKHLAK

MEREFERENSIKAN AKHLAK


Beberapa waktu terakhir ini, kita disuguhkan pada berita”yang membuat miris, membuat hati bergidig, membuat senyum kecil sempat tersungging, membuat kadar berahi bertambah, membuat elusan dada bertambah dalam dan berujung pada satu kata : PRIHATIN
Pemilihan Kepada Daerah di beberapa propinsi dan kabupaten, sejak mula pendaftaran bakal calon sampai akhir kegiatan pemilu pada beberapa tempat berlangsung ricuh dan sangat luar biasa anarkis. Tengok saja bagaimana sekelompok masyarakat Indonesia yang konon dikenal cinta damai, beramai-ramai mendatangi kantor bupati dan menghancurkan, merusak, menjarah serta membakar mobil-mobil, merusak kantor KPUD, menghancurkan kotak dan surat suara. Kerugian materi dengan nilai yang sangat besar, padahal bila itu digunakan untuk pembangunan masyarakat, tentunya akan sangat bermanfaat dan memberi keceriaan yang lebih luas. Kerugian psikologis, betapa jerinya masyarakat dengan anarkisme yang sedemikian dan betapa sekelompok oknum masyarakat yang menjadi jumawa dan menganggap bahwa anarki adalah jawaban paling pas untuk menyelesaikan masalah. Kerugian waktu, betapa pembangunan yang telah terjadi dengan dana, tenaga dan waktu menjadi musnah dan harus kembali diulang untuk kembali menormalkan tatanan kehidupan seperti dulu.
Video mesum dengan aktor seperti artis yang merupakan public figur membuat sisi yang unik, satu sisi gelora berahi berguncang, tetapi sisi yang lain ternyata lebih dahsyat. Masyarakat mungkin menjadi terpancing untuk melakukan perbuatan serupa atau artis yang ‘dianggap’ sebagai pelaku itu akan dikucilkan dan dipinggirkan melalui program infotainment yang lebih banyak “membunuh karakter” daripada mengangkat sisi positif.
Kasus genk motor yang merenggut nyawa korban selain perampasan sepeda motor korban, korupsi yang masih merajalela, penculikan anak-anak serta banyak kejadian lain yang berawal pada ketidakmuliaan hati dan berakhir pada ketidakmuliaan kehidupan.

Mereferensikan Akhlak

Semua hal diatas sebenarnya berawal pada akhlak dalam diri manusia. Akhlak akan menjadi pengendali ritme kehidupan manusia dan menjadi atmosfer serta akan menjadi penunjuk arah. Akhlak yang baik, tentunya sebuah kehidupan yang baik, atmosfer yang segar dan arah yang benar. Mereferensikan akhlak mulia bagi kehidupan keseharian adalah akan membawa kita pada jaminan pelaksanaan nilai-nilai hati yang selaras dengan gerak seluruh organ tubuh serta akan menjadi ‘virus’ kebaikan yang menular bagi seluruh komunitas disekitarnya.
Layaknya sebuah pemaparan ilmiah dengan referensi pustaka dari beberapa buku, jurnal, paparan, makalah dan media versi cetak lainnya maka kehidupan juga harus memiliki referensi yang berasal dari akhlah yang baik, setidaknya selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.
Referensi akhlak inipun dapat kita sebarkan pada kolega lainnya sehingga bersama-sama kita melakukan kehidupan dengan referensi akhlah yang tertata dan berkiblat pada kebaikan.

Memulai dari keluarga

Orang tua yang baik, boleh dibilang adalah orang tua yang mampu membahagiakan anak, mencukupi kebutuhannya, memberi tempat tinggal, melengkapi sandang pangan dan tentunya dan terpenting adalah memberi pendidikan yang baik. Memberi pendidikan, baik itu pendidikan agama, pendidikan umum maupun pendidikan tentang pergaulan merupakan tugas pokok orang tua. Saat sang anak mengetahui seluruh hal yang berkenaan dengan akhlak melalui orang tuanya (yang tentunya juga memberi contoh terbaik), maka akhlak itu akan menyatu dan menjadi sebuah tuntunan yang mengakar bagi kehidupan mereka. Keberlanjutan mengaplikasi akhlak inilah yang terpenting untuk memulai kehidupan dengan referensi akhlak


Lingkungan


Setelah berasal dari keluarga, maka selanjutnya dilakukan pemantapan melalui penciptaan lingkungan yang terus mendukung dan kondusif. Lingkungan inilah yang akan memberi varisi bentuk pelaksanaan akhlak menjadi lebih baik. Kebersamaan dalam lingkungan ini akan melahirkan saling kontrol dan saling mengisi akhlak agar semakin mantap

Menjadikan akhlak sebagai referensi boleh jadi akan menghasilkan sebuah harubiru kehidupan yang selalu lebih baik, lebih mengesankan dan membuat hati semakin sejuk

Keep on istiqomah untuk berkehidupan yang penuh martabat

Purwokerto, 10062010

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA