01 Juni, 2010

PERSUSUAN INDONESIA

Persusuan Indonesia

Persusuan nasional seharusnya sudah memasuki usia dewasa, baik dari segi produksi maupun teknologi. Peternak rakyat saat ini harus dipaksa pasrah dengan penerimaan harga jual susu dalam negeri yang semakin murah, sementara biaya pokok produksi usaha ternak semakin meningkat, biaya pakan ternak semakin melambung diiringi biaya obat-obatan untuk mendukung kesehatan dan metabolisme ternak serta ditambah serbuan susu impor yang jauh lebih murah dengan memajukan sebuah fenomena bernama Pasar Bebas.

Peremajaan ternak sudah sangat berat dilakukan, harga beli ternak sapi perah dibandingkan akhir tahun 2007 meningkat lebih dari 100% diawal tahun 2008, lalu bertahan sepanjang tahun untuk kemudian menuju masa suram ditahun 2009 ini. Di Boyolali – Jawa Tengah saat ini untuk mendapatkan Sapi Dara kualitas baik, cukup dengan merogoh dana Rp. 7.250.000, terpaut lumayan dibandingkan harga tahun lalu yang mencapai Rp. 9.000.000. Harga ini dipicu semakin melemahnya nilai tawar peternak terhadap pengumpul susu atau KUD. Harga air susu kualitas baik yang pada tahun 2008 sempat menyentuh angka Rp. 3.100/liter dibeli oleh pengumpul susu atau KUD dari peternak, saat ini menukik menuju angka Rp. 2.800/liter dan ada kemungkinan harga akan turun kembali mendekati angka Rp. 2.500/liter. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai akhir bulan Juli 2009 karena PEMILU dan masuknya tahun ajaran baru, kecuali bila ada stimulus yang nyata dari Pemerintah yang bekerjasama dengan swasta/lembaga koperasi.

Kondisi ini akhirnya membuat peternak masuk kedalam kotak dan kubu masing-masing dan mencoba untuk dapat ‘survive’ ditengah ancaman era pasar bebas. Kondisi kebebasan pasar juga menggurita di dalam negeri. Industry Pengolahan Susu dengan pongahnya mulai merambah ke akar rumput, unit-unit penampungan air susu (cooling unit) disebar diseantero wilayah untuk menjaring air susu dari peternak rakyat tanpa ada koordinasi dengan pihak lembaga yang memayungi peternak rakyat. Akhirnya, peternak dengan sukacita karena iming-iming harga lebih tinggi berduyun-duyun masuk kedalam genggaman sebuah usaha yang menyalahi etika perdangan/bisnis persusuan. Tentunya kondisi mental oknum-oknum yang terlibat didalamnya cukup besar sehingga kondisi persusuan Indonesia menjadi semakin parah. Saat harga susu impor memiliki harga lebih rendah, maka IPS perlahan-lahan mulai mengurangi pemasukan air susu dari peternak lokal, dengan dalih kualitas dan kuota air susu. Akibatnya, peternak lokal kembali mengalami masa sulit dengan mendung yang semakin pekat memayungi, gairah beternak sapi perah yang sempat timbul pada dua warsa lalu kembali menurun drastis.

Bermuara pada upaya peningkatkan konsumsi protein perkapita dan pendapatan peternak rakyat, saatnya dilakukan upaya nyata, terarah dan terprogram oleh semua pihak untuk meningkatkan produktivitas ternak serta evaluasi menyeluruh sehingga monitoring produktivitas dapat terukur, kuantitatif maupun kualitatif.

SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia (peternak, Pemerintah, akademisi, perusahaan peternakan dan Koperasi Susu) berperan dalam pelaksanaan manajemen usaha ternak yang menentukan keberhasilan usaha.

1. Peningkatan kualitas peternak sebagai ujung tombak usaha melalui pelatihan, transfer teknologi dan informasi. Pembiayaan kegiatan ini dapat diambil dari Pos Dana APBN/APBD, Pemerintah Daerah, Koperasi, Industri Pengolah Susu atau peternak itu sendiri. Pembiayaan tersebut menjadi sangat murah bila muatan-muatan yang diterima dapat diserap, dicerna dan diterapkan oleh peternak, dibarengi pendampingan dan arahan secara simultan yang berimbas pada peningkatan produktivitas ternak.

2. Pengurus Koperasi Susu seyogyanya memiliki kemampuan dan keterampilan mumpuni untuk disampaikan kepada anggota melalui pendidikan dan latihan langsung dilapangan sehingga budidaya ternak dapat efektif dan efisien. Pelatihan dan pendidikan bagi Staf Teknis Koperasi mutlak dilakukan selain studi komparasi dan transfer informasi.

3. Direktorat Jenderal Peternakan/Dinas Peternakan berperan lewat penyuluhan, pembinaan dan pendampingan kepada peternak. Petugas Penyuluh Lapangan diberi pendidikan dan latihan teknis peternakan maupun informasi kebijakan pemerintah. Pihak pemerintah juga harus bertanggungjawab atas perjalanan tata niaga air susu yang stabil dan ideal sehingga keberpihakan harga air susu segar kepada peternak menjadi lebih besar dan peternak dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas usaha ternak.

4. Perguruan Tinggi dan Sekolah Menegah Kejuruan yang berhubungan dengan dunia peternakan, akan terus mencetak Sarjana, Ahli Madya atau tenaga terlatih untuk mengaplikasikan dan mengembangkan teori yang mereka terima di bangku pendidikan. Kurikulum yang sempurna, pola pengajaran yang baik dan informasi terbaru dunia peternakan tidak diragukan lagi akan menghasilkan tenaga-tenaga intelektual terdidik dan terlatih dalam mengembangkan persusuan Indonesia, baik sebagai wirausahawan atau tenaga karir.

MANAJERIAL, TEKNIS OPERASIONAL dan KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bukan rahasia lagi bila perkembangan yang lamban peternakan rakyat salah satunya berasal dari aspek manajerial, teknis operasional dan kebijakan pemerintah. Kegiatan budidaya yang baik dibarengi kebijakan Pemerintah yang kondusif tentunya akan memberi angin segar perkembangan peternakan sapi perah rakyat. Kebijakan pemerintah tidak boleh tumpang tindih untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi yang mengganggu perkembangan persusuan Indonesia.

Dinas Peternakan dan Balai-balai Penelitian (Balai Penelitian Ternak, Balai Veteriner, BPT-HMT) bertugas melakukan pembinaan, pengarahan serta transfer manajemen dan teknologi kepada peternak. Tengoklah kasus Brucellosis dan Anthrax yang mewabah di peternakan sapi perah beberapa warsa silam. Seandainya sebelum wabah terjadi dilakukan tindakan pencegahan yang cepat dan tepat, bukan tidak mungkin ratusan peternak akan terselamatkan ‘asap dapurnya’. Ribuan hasil penelitian para ahli dalam dan luar negeri tentang teknis budidaya sapi perah, harus dapat disosialisasi dan diaplikasi oleh peternak. Sangat sayang bila pengorbanan waktu, tenaga dan tentunya biaya penelitian dan penyusunan program itu hanya menjadi tumpukan kertas belaka, tidak teraplikasi dan tersosialisasi kepada peternak rakyat. Pendampingan secara sinergis akan mempercepat bertumbuhnya jiwa profesionalisme peternak.

Profesionalisme peternak akan memberi dampak nyata bagi kesinambungan segitiga produksi (Bibit–Pakan-Manajemen). Peternak akan mendapatkan bibit ternak berproduktivitas tinggi, mampu memberi pakan berkualitas dan memiliki manajemen usaha yang baik. Pihak Akademisi bidang Peternakan yang terus menetaskan para konseptor dan pelaksana teknis di lapangan merupakan asset berharga yang berpotensi membantu perkembangan persusuan Indonesia dengan cara memberi masukan berlandaskan teori-teori ilmiah yang aplikatif.

VISI DAN MISI

Pihak-pihak yang terkait dan berkompeten terhadap perkembangan dunia persusuan Indonesia harus segera berkumpul, menyatukan misi dan visi, mengesampingkan kepentingan masing-masing untuk melahirkan SATU KONSEP PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI PERAH INDONESIA.

Koleksi dan pemecahan permasalahan merupakan hal yang masih dilakukan secara parsial oleh masing-masing pihak. Permasalahan-permasalahan dilapangan melalui pemilahan objektif dan ilmiah akan melahirkan akar permasalahan yang dapat diselesaikan secara tuntas. Solusi-solusi jitu yang lahir melalui pemikiran banyak pihak dibarengi penyatuan persepsi, dikumpulkan sebagai bank data pemecahan masalah, sehingga saat timbul permasalahan sejenis dapat diambil tindakan yang cepat dan tepat.

Sistem baku yang luwes dalam mencari jati diri hakiki peternakan sapi perah Indonesia akan dapat dihasilkan dan akan terus bergulir semakin besar dalam menghasilkan Persusuan Indonesia yang mandiri dan berhasil. Evaluasi program akan menghasilkan masukan dan referensi penyempurnaan konsep yang mengkerucut pada satu keluaran pola baku persusuan Indonesia.

Badai pasti berlalu, kegelisahan dan kebuntuan usaha akan berganti dengan kecemerlangan dan kegembiraan

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA