31 Agustus, 2010
SEPTEMBER CERIA
SEPTEMBER CERIA
bercerita pada nilai" yang membuncah
bergumul dengan berkah
bulan itu sudah tiba
bulan yang menggembirakan
bulan yang menceriakan
karena ada momen cantik
karena ada hikmah tergurat
berada didalamnya semoga bahagia
berada ditengah"nya semoga menyenangkan
mengarungi hari"nya semoga menceriakan
September Ceria ...... aku padamu
22 Agustus, 2010
Meracuni Utopia
Meracuni Utopia
Melalui selorong semu engkau dikungkung
Pikiranmu dibelenggu jiwamu dipasung
Otakmu yang membeku semakin terbatu
Hatimu yang merekah mendadak melegam
Momentum itu meraja dilayar kenangan
Masa saat dirimu terbuai rayu cita yang menggembira
Membawa utopia menuju tempat yang ternyata nirwana bualan
Tapi kesadaran itu ternyata terlambat dan sesal selalu tiba terakhir
Menatap kegelapan diri yang melesukan
Dirimu tak mampu bergerak dan bergerak
Jemari terborgol kaku dalam kekalutan
Kaki tak tergerakkan serasa terbenam beton
Hanya satu yang masih mampu dibersihkan
Hanya satu yang masih dapat mungkin
Kalbumu adalah jiwa yang haus
Kalbumu adalah hati yang bening
Kalbumu adalah awalan
Kalbumu adalah mulanya
Mengerakkan kreatifitas kehidupan
Mewarnai atmosfer dengan corak dan harmoni mencerahkan
Kalbumu ... hati kecilmu ... kemurnian hakikimu ...
Melalui selorong semu engkau dikungkung
Pikiranmu dibelenggu jiwamu dipasung
Otakmu yang membeku semakin terbatu
Hatimu yang merekah mendadak melegam
Momentum itu meraja dilayar kenangan
Masa saat dirimu terbuai rayu cita yang menggembira
Membawa utopia menuju tempat yang ternyata nirwana bualan
Tapi kesadaran itu ternyata terlambat dan sesal selalu tiba terakhir
Menatap kegelapan diri yang melesukan
Dirimu tak mampu bergerak dan bergerak
Jemari terborgol kaku dalam kekalutan
Kaki tak tergerakkan serasa terbenam beton
Hanya satu yang masih mampu dibersihkan
Hanya satu yang masih dapat mungkin
Kalbumu adalah jiwa yang haus
Kalbumu adalah hati yang bening
Kalbumu adalah awalan
Kalbumu adalah mulanya
Mengerakkan kreatifitas kehidupan
Mewarnai atmosfer dengan corak dan harmoni mencerahkan
Kalbumu ... hati kecilmu ... kemurnian hakikimu ...
Label:
isi hati,
kalbu,
lentera jiwa,
racun,
utopia
17 Agustus, 2010
17 Agustus
17 Agustus
selalu menjadi hari keramat bangsa ini
selalu menjadi hari upacara bangsa ini
slalu menjadi hari karnaval bangsa ini
selalu menjadi hari penuh sukacita bagi lomba anak-anak, remaja sampai orang tua
selalu menjadi hari libur nasional
65 tahun
adalah jumlah tahun yang mengidentifikasikan bagaimana negara ini
adalah angka yang terus bertambah
adalah nilai kedewasaan bangsa ini
adalah nilai yang luar biasa
sesaat aku tertegun setelah menyelesaikan tirakat tengah malam ini
kumelayang pada masa dimana Rengas Dengklok menjadi lokasi bergejolak, penuh pertimbangan, penuh interupsi dan penuh lalulalang pemikiran-pemikiran tentang bangsa
seorang Soekarno yang terintimidasi oleh pemuda, didampingi Bung Hatta yang menyabarkan
seorang Fatmawati menjahit perca dua warna
kebulatan tekat yang terjadi dini hari itu, membawa sebuah gurat sejarah bangsa ini
saat ini
hampir kebanyakan anak bangsa lupa betapa masa penjajahan lebih dari 350 tahun penuh pertumpahan darah dan air mata
hampir lupa membangun, kita terlalu sibuk mencari jati diri, katanya
jati diri macam apa yang dicari???
sementara pembangunan berketimpangan
sementara rapor korupsi kita memberi gelar mentereng sebagai negara dengan kasus korupsi terbanyak
hutang negara ini ribuan triliun
pemerataan pembangunan masih pincang
karena setiap tahun ruas jalan yang sama selalu diperbaiki
kemacetan ibukota, membuat banyak pemikiran sempit terjadi, pindahkan ibukota negara !!
sementara kasus gelandangan dan pengemis masih menjadi tren; cafe dan resto bermunculan dimana" dan semua orang tiada yang tidak makan, terkadang makanan cenderung dihambur-hamburkan, tidak habis
dunia pertanian hanya slogan agrarisnya
sektor peternakan hanya berisi daging yang naik turun tak tentu
perikanan hanya saling tangkap di perairan
sementara tataniaga selalu menjadi pilihan terburuk untuk diperbaiki
negeri yang katanya sudah menjadi "Negara Para Bedebah"
ku memandang merah putih
menyelip dalam dada, betapa semakin rentanya Indonesia
menggugah jiwa, harus kubangun Indonesia
aku masih bisa !!!
selalu menjadi hari keramat bangsa ini
selalu menjadi hari upacara bangsa ini
slalu menjadi hari karnaval bangsa ini
selalu menjadi hari penuh sukacita bagi lomba anak-anak, remaja sampai orang tua
selalu menjadi hari libur nasional
65 tahun
adalah jumlah tahun yang mengidentifikasikan bagaimana negara ini
adalah angka yang terus bertambah
adalah nilai kedewasaan bangsa ini
adalah nilai yang luar biasa
sesaat aku tertegun setelah menyelesaikan tirakat tengah malam ini
kumelayang pada masa dimana Rengas Dengklok menjadi lokasi bergejolak, penuh pertimbangan, penuh interupsi dan penuh lalulalang pemikiran-pemikiran tentang bangsa
seorang Soekarno yang terintimidasi oleh pemuda, didampingi Bung Hatta yang menyabarkan
seorang Fatmawati menjahit perca dua warna
kebulatan tekat yang terjadi dini hari itu, membawa sebuah gurat sejarah bangsa ini
saat ini
hampir kebanyakan anak bangsa lupa betapa masa penjajahan lebih dari 350 tahun penuh pertumpahan darah dan air mata
hampir lupa membangun, kita terlalu sibuk mencari jati diri, katanya
jati diri macam apa yang dicari???
sementara pembangunan berketimpangan
sementara rapor korupsi kita memberi gelar mentereng sebagai negara dengan kasus korupsi terbanyak
hutang negara ini ribuan triliun
pemerataan pembangunan masih pincang
karena setiap tahun ruas jalan yang sama selalu diperbaiki
kemacetan ibukota, membuat banyak pemikiran sempit terjadi, pindahkan ibukota negara !!
sementara kasus gelandangan dan pengemis masih menjadi tren; cafe dan resto bermunculan dimana" dan semua orang tiada yang tidak makan, terkadang makanan cenderung dihambur-hamburkan, tidak habis
dunia pertanian hanya slogan agrarisnya
sektor peternakan hanya berisi daging yang naik turun tak tentu
perikanan hanya saling tangkap di perairan
sementara tataniaga selalu menjadi pilihan terburuk untuk diperbaiki
negeri yang katanya sudah menjadi "Negara Para Bedebah"
ku memandang merah putih
menyelip dalam dada, betapa semakin rentanya Indonesia
menggugah jiwa, harus kubangun Indonesia
aku masih bisa !!!
Label:
17 agustus 1945,
65 tahun,
bedebah,
fatmawati,
hatta,
kemacetan,
korupsi,
rengas dengklok,
soekarno
16 Agustus, 2010
Acetonaemia (Ketosis) Pada Ternak Laktasi
Nicky Stone, Ballarat
Updated: July 2007 AG0210 ISSN 1329-8062 © State of Victoria, Department of Primary Industries
A very distinct problem for dairy cows is the disease of ketosis (or acetonaemia). The occurrence of this disease in dairy cows is related to an increased demand for glucose by the animal. Ketosis also occurs in other animals and the problem is known by various names, eg, regnancy toxaemia in ewes.
Kejadian ketosis terjadi pada ternak sapi laktasi atau sapi dengan kondisi nutrisi buruk. Tanda-tanda penyakit dapat dilihat sebelum melahirkan anak sapi, tetapi paling sering terjadi di bulan pertama setelah melahirkan anak sapi dan kadang-kadang di bulan kedua. Dalam ternak berkelompok, ketosis terjadi secara sporadis hanya pada ternak yang terjangkit, atau endemik dengan banyak sapi yang terjangkit.
Penyebab Ketosis
Penyakit ini merupakan perpanjangan dari proses metabolisme normal yang terjadi pada ternak sapi laktasi. Ketosis adalah masalah kekurangan glukosa (atau gula) dalam darah dan jaringan tubuh. Glukosa dihasilkan oleh sapi dari karbohidrat yang merupakan komponen utama padang gembala dan tambahan lain yang terdapat pada pakan. Pada masa bunting tua, glukosa digunakan untuk fungsi ideal tubuh dan perkembangan pedet. Saat masa laktasi, glukosa berperan dalam pembentukan lactose (gula susu) dan lemak susu. Penggunaan glukosa yang tinggi akan menyebabkan kondisi gula dalam darah akan menurun. Lima puluh gram glukosa diperlukan untuk pembentukan setiap liter susu dengan 4,8% laktosa dan 30 gram untuk setiap liter susu dengan 4% kandungan lemak. Ternak sapi (ruminants dan lainnya) tidak dapat diberi pakan glukosa, dalam bentuk karbohidrat yang akan diurai dalam rumen menjadi glukosa. Jika jumlah karbohidrat dalam pakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam susu sapi, maka akan hati akan membentuk glukosa dari bahan lain - lemak cadangan. Sayangnya peningkatan produksi oleh hati akan menimbulkan hasil lain yang disebut dengan badan Ketone. Kemudian bersama dengan kurangnya level gula darah, menyebabkan tanda-tanda penyakit.
Ketosis utama, seperti yang dijelaskan, terjadi ketika produksi tinggi
sapi tidak hanya dapat makan karbohidrat cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau di mana pakan yang dberikan memiliki kandungan karbohidrat yang kurang. Ketosis sekunder dapat juga terjadi jika penyebab penyakit yang membuncah di pencernaan atau
metabolisme dari karbohidrat oleh sapi. Hal ini dapat terjadi meskipun jumlah karbohidrat dimakan terlihat cukup untuk fungsi tubuh normal. Penyakit utama yang terjadi selain ketosis adalah kelainan dari keempat perut, radang selaput, radang kelenjar dada, metritis, milk fever dan kurangnya nafsu makan sapi dalam waktu yang cukup panjang.
Tanda-tanda
1.kurang nafsu makan
2.produksi susu turun
3.sering menggoyangkan kaki/kepala
4.nafas ternak berbau
5.pemulihan akan sangat lama dan bila kembali sehat, tidak akan seperti sedia kala
Akibat yang ditimbulkan
1.kebutaan
2.tulang keropos
3.gerakan aneh pada lidah
4.perubahan pada kulit
5.melakukan hentakan-hentakan untuk sesuatu yang tidak jelas
Diagnosa penyakit
•tanda terserang ketosis baru dapat diketahui pada saat ternak akan mendekati puncak produksi
•tetapi pengamatan pada gangguan sekunder dapat digunakan, seperti : radang kelenjar dada
Perawatan
•tujuan awal perawatan adalah pengembalian kekurangan glukosa dalam tubuh.
•Pemberian suplemen glukosa melalui intra vena
•Pemberian Propylene glycol atau gliserin per oral selama dua empat hari.
•therapy hormonal dengan corticosteroids yang diimbangi dengan pemberian pakan berkarbohidrat tinggi
•pencegahan ketosis adalah hal yang sangat penting, melalui perbaikan pakan dan manajemen yang memadai
•pemberian makanan tambahan dengan kandungan karbohidrat tinggi sangat penting dengan pemberian bahan pakan berkualitas tinggi, seperti : silage, biji-bijian atau gandum.
•Kondisi tubuh sapi adalah saat melahirkan pedet harus mendapat asupan nutrisi yang baik. Begitu pula setelah melahirkan, sapi yang memiliki potensi untuk mencapai produksi maksimum, harus mendapat asupan pakan dengan kandungan energy yang tinggi. Melalui pemberian suplemen energi yang diperlukan
•Pemberian pakan kualitas baik setidaknya terus menerus diberikan sampai
puncak laktasi tercapai. Program pencegahan yang terbaik adlah pemberian Propylene glycol per oral segera setelah melahirkan anak sapi
Penulis asli ini adalah Dr George Miller, dan versi sebelumnya dimuat di September 1998.
Label:
ketosis,
manajemen,
pakan,
peternakan,
sapi,
sapi perah,
sapi potong
11 Agustus, 2010
EDUAGROEKOTOURISM
EDUAGROEKOTOURISM
Maksimalisasi Fungsi Experimental Farming Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman menjadi sebuah Inspiratif Farming
PENDAHULUAN
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman adalah salah satu fakultas di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman untuk menghasilkan sarjana yang mampu berkiprah di bidang peternakan. Mengembangkan bidang peternakan, baik budidaya, penelitian dan pengembangan, pengolahan pasca panen dan nilai-nilai edukasi tentang peternakan merupakan hal-hal yang dipelajari dan dilakukan di Fakultas Peternakan.
Sebagai sebuah fakultas eksakta yang juga menerapkan ilmu-ilmu praktikan, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman memiliki sebuah Experimental Farming sebagai sebuah fasilitas pendidikan lapangan untuk memberi gambaran nyata tentang operasional sebuah usaha peternakan. Experimental Farming Fakultas Peternakan Unsoed memiliki usaha pemeliharaan ternak sapi perah, ternak sapi potong, ternak domba, ternak kambing, ternak ayam potong, instalasi biogas, sapi berfistula, kandang unggas close house (tidak berfungsi), kebun rumput, kamar susu dan fasilitas penunjang sebuah farm.
Dunia pertanian saat ini telah mulai memiliki paradigma spesial tentang pengelolaan sebuah usaha. Kemajuan teknologi bidang peternakan telah membawa kemajuan dalam bidang genetik, budidaya, penanganan pasca panen, nilai-nilai sosial, teknologi mekanisasi, nilai-nilai pemasaran dan penelitian – pengembangan. Paradigma spesial yang saat ini mulai mengembrio dan pada beberapa usaha peternakan sudah mulai terimplementasi adalah sebuah kegiatan usaha Peternakan Terpadu (Integrated Farming System).
POLA PERTANIAN TERPADU
Pola Pertanian Terpadu merupakan salah satu konsep cerdik dalam menciptakan dunia pertanian yang akan menghasilkan bahan pangan yang berkualitas (food safety attributes –aman dikonsumsi, nutritional attributes –bernilai nutrisi tinggi dan eco labelling attributes –ramah lingkungan), memiliki nilai produktifitas mantap dan kontinuitas penyediaan bahan makanan. Konsep pertanian terpadu dapat mengatasi permasalahan di sektor pertanian, yaitu : Permodalan; Tekhnologi; Pasar (fluktuasi harga); Sarana dan Prasarana; Efisiensi dan Produktifitas masih rendah; serta Kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi.
Pola pertanian terpadu sendiri merupakan suatu pola yang mengintegrasikan beberapa unit usaha dibidang pertanian yang dikelola secara terpadu, berorientasi ekologis sehingga diperoleh peningkatan nilai ekonomi, tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi. Melalui pertanian terpadu, akan dapat dihasilkan produk-produk pertanian (dan peternakan) dari sinergitas antar unit dengan mengedepankan kelestarian lingkungan yang selanjutnya akan menghasilkan peningkatan secara ekonomis karena penambahan nilai daya dan guna melalui efisiensi dan efektifitas tinggi serta nilai produktifitas usaha yang baik.
Pertanian terpadu juga akan menghasilkan keluaran yang memiliki karakter khas dan memiliki nilai saing serta mampu memberi nilai-nilai inovasi yang lahir secara kontinyu dari sebuah penelitian dan pengembangan yang terkondisi baik. Nilai lain yang dapat dikembangkan adalah nilai-nilai edukasi yang dapat berlanjut menjadi model baru sebuah usaha pertanian/peternakan, yaitu Inspiratif Farming
Experimental Farming Fapet Unsoed, Inspiratif Farming potensial yang tersembunyi
Gambaran Umum
Lokasi Experimental Farming Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman berada terintegrasi dengan kampus-kampus eksakta (berturut-turut ke Utara adalah Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Pertanian dan Program Bahasa, lingkungan sebelah Barat adalah Fakultas Pasca Sarjana, GOR Susilo Soedarman dan sekitarnya adalah kompleks perumahan dan GOR Satria yang menjadi pusat aktifitas fisik, Sunday market dan kuliner masyarakat Purwokerto
Selama ini digunakan sebagai lokasi praktikum, lokasi penelitian, lokasi belajar usaha, lokasi pemeliharaan ternak perah, potong dan unggas serta penanganan pasca panen ternak perah
Pengelolaan Eksperimental Farming masih belum tersentuh paradigma inspiratif farming (masih berupa pengelolaan konvensional yang belum menampilkan suatu model integrasi usaha peternakan dan nilai-nilai estetika)
Sangat memungkinkan menjadi inkubator bisnis bagi mahasiswa dan pemerhati bidang peternakan
Perlu sentuhan khas dan peningkatan nilai-nilai edukasi dan karakter spesial sehingga mampu menjadi Inspiratif Farming
Visi dan Misi
Visi :
Experimental Farming yang merupakan model peternakan terpadu dan memiliki peran bagi nilai-nilai edukasi, penelitian dan pengembangan keilmuan, pengabdian pada masyarakat serta kewirausahaan dalam sebuah kerangka Inspiratif Farming
Misi :
Nilai Edukasi
Memberi gambaran nyata tentang operasional budidaya peternakan ternak ruminasia besar (sapi perah dan sapi potong), ruminansia kecil (kambing dan domba), unggas (ayam dan itik) dan aneka ternak (kelinci, burung merpati) bagi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Memberi gambaran nyata tentang penanganan kesehatan ternak dan biosekuriti
Memberi gambaran nyata tentang pengolahan hasil ternak
Memberi gambaran nyata tentang perhitungan ekonomis usaha peternakan
Memberi gambaran nyata tentang pengelolaan hasil samping organik usaha peternakan
Memberi gambaran nyata tentang penataan estetika lokasi peternakan
Memberi gambaran nyata tentang sebuah Peternakan Terpadu
Nilai Penelitian dan Pengembangan Keilmuan
Menjadi lokasi penelitian bagi pengembangan peternakan ternak ruminasia besar (sapi perah dan sapi potong), ruminansia kecil (kambing dan domba), unggas (ayam dan itik) dan aneka ternak (kelinci, burung merpati) bagi dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Menjadi lokasi ujicoba lapangan terhadap hasil penelitian di laboratorium
Nilai Pengabdian Pada Masyarakat
Menjadi lokasi bagi masyarakat yang memiliki usaha, minat dan kegemaran beternak untuk mengembangkan usaha yang dilakukan
Menjadi lokasi percontohan bagi masyarakat dan pengguna hasil penelitian dan pengembangan peternakan yang sudah dilakukan sehingga memberi keyakinan bagi masyarakat yang memiliki usaha atau sebagai konsumen produk peternakan
Penyedia sumber bibit ternak, rujukan penanganan kesehatan masyarakat veteriner, lokasi sharing usaha peternakan dan lokasi pelatihan peternakan bagi masyarakat yang tertarik dalam mengembangkan peternakan
Nilai Kewirausahaan
Menjadi lokasi peternakan terpadu yang dapat memberi pelajaran bagi pengembangan kewirausahaan peternakan
Menjadi lokasi peternakan terpadu yang mampu memberi nilai ekonomi, disamping nilai edukasi, penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui pengelolaan Experimental Farming yang profesional
Menjadi lokasi pengembangan kemampuan mahasiswa melalui unit-unit kegiatan, diskusi kelompok dan organisasi intra mahasiswa (BEM dan Senat Mahasiswa)
Inspiratif Farming
Sebuah lokasi peternakan yang terintegrasi dengan penataan menarik, kelengkapan jenis ternak yang diusahakan, penanganan pasca panen, pengelolaan hasil samping peternakan terpadu, kejelasan dan kelengkapan informasi, sumber solusi peternakan terpadu, memberi nilai refreshing, sumber produk peternakan dan bibit ternak, sumber referensi peternakan, sumber tenaga pengelola peternakan, penggunaan peralatan mekanisasi, penggunaan teknologi tinggi (interner, multimedia) dan merangsang inspirasi bidang peternakan terpadu
Tahapan Kegiatan Menuju Inspiratif Farming
Potensi Experimental Farming :
• Experimental Farming Fapet Unsoed adalah sebuah usaha peternakan satu-satunya di kawasan kota Purwokerto yang dapat menjadi salah satu “point of interest” yang berkarakter
• Dukungan Civitas Academika Fakultas Peternakan Unsoed dan juga Universitas Jenderal Soedirman serta Pemerintah Daerah yang terdiri atas para pakar bidang genetik – reproduksi – produksi – ekonomi – hubungan sosial – spiritual – birokrasi – kelembagaan pemerintahan merupakan satu model integrasi yang sangat potensial
• Usaha budidaya ternak perah, ternak potong, ruminansia besar dan kecil, unggas potong dan petelur, aneka ternak, kebun buah, tanaman pangan dan hortikultura, lokasi penelitian dan lokasi penanganan pasca panen adalah item-item penting yang dapat dilakukan
• Lokasi yang strategis dan merupakan pusat susu segar “fresh from the oven” dapat dimanfaatkan menjadi sebuah “Pojok Nongkrong” bagi mahasiswa dan umum melalui penataan, pengolahan produk peternakan (susu menjadi susu pasteurisasi, susu UHT, yoghurt, keju, kompos), media informasi dan teknologi tinggi (hotspot)
• Lokasi lahan yang sudah berisi bangunan kandang, gudang, kamar susu, mess, lokasi penelitian, sumber air, lahan rumput, instalasi biogas dan akses jalan yang strategis
Pertimbangan Maksimalisasi Experimental Farming :
Pemetaan terhadap potensi, kondisi dan asset Experimental Farming
Penyusunan dan sinkronisasi aktifitas yang dilakukan di Experimental Farming (edukasi, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat, kewirausahaan) sebagai kemungkinan pengembangan potensi
Perimbangan dan koordinasi antara sisi kewirausahaan dan sisi pendidikan-penelitian-pengembangan di Experimental Farming
Meningkatkan dan mengatur keterlibatan mahasiswa sebagai subjek ajar yang menerima ilmu profesional di Experimental Farming
Pencatatan – pembahasan – pengambilan kesimpulan – sosialisasi pelaksanaan aktifitas Experimental Farming kepada seluruh Civitas Academika dan stake holder yang terlibat
Suasana Experimental Farming dapat ditawarkan sebagai sebuah wacana wisata keluarga maupun ilmiah yang inspiratif, bernilai edukasi, ekonomi, sosiologis, refreshing dan tentunya bernilai hasil-hasil penelitian
Hasil penelitian ilmiah, pelaksanaan kegiatan kewirausahaan di Experimental Farming dapat disosialisasikan sebagai jurnal ilmiah, ilmu terapan atau pelatihan. Ilmu inipun dapat bernilai ekonomis bila ada pelaku agribisnis yang tertarik menerapkannya
Experimental Farming nantinya dapat menjadi rujukan bagi bahan perkuliahan serta dapat dikerjasamakan dengan fakultas lain, universitas lain ataupun pihak ketiga
Lahirnya buku-buku peternakan untuk merangsang budaya menulis dikalangan Civitas Academika Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Tahapan Pelaksanaan :
Pemantapan struktur pengelola dan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan kegiatan di Experimental Farming
Penataan lokasi sesuai jenis ternak – pola usaha yang akan dilakukan – koleksi ternak komersial dan ternak penelitian (misalnya sapi berfistula) – pengaturan ternak dan kandang untuk usaha komersial dan penelitian – lokasi koleksi hijauan pakan ternak – lokasi penerimaan tamu – lokasi pengolahan pasca panen – lokasi edukasi-wisata-kuliner bagi para pengunjung – lokasi konsultasi serta sebagai Miniatur Farm bagi para mahasiswa, sehingga mereka mendapat pengalaman aktifitas pada farm komersial (misalnya keteraturan, kerapihan, bio security)
Integrasi yang jelas antara masing-masing komponen dalam Peternakan Terpadu, misalnya : penyediaan pakan penguat dan pakan berserat (penggunaan pakan alternatif), penanganan alas kandang broiler yang dicampur dengan kompos atau slurry biogas dan tanah dijadikan sebagai media tanam, pemanfaatan pupuk organik cair, pengembangan kebun buah dan tanaman hortikultura organik
Pengelolaan dengan tingkat transparansi tinggi, penuh komitmen, dedikasi dan keberlanjutan serta terus membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak lain
Jenis-jenis Kegiatan Teknis :
1. Usaha ternak sapi perah
2. Usaha ternak sapi potong
3. Usaha ternak kambing/domba
4. Usaha ternak unggas pedaging
5. Usaha ternak unggas petelur
6. Aneka ternak (kelinci, burung merpati)
7. Koleksi ternak
8. Ternak-ternak penelitian
9. Biogas dan composting atau pupuk cair
10. Pakan, alternatif pakan, bank hijauan pakan ternak
11. Penanganan reproduksi
12. Pemerahan secara manual dan mekanis
13. Close house ternak ayam
14. Perpustakaan
15. Laboratorium mini (pemeriksaan kesehatan, pengukuran kualitas air susu)
16. Lokasi penanganan pasca panen (susu segar, caramel, yoghurt, susu pasteurisasi, permen, kerupuk susu, tahu susu, susu UHT, dendeng, abon, fresh meat, nugget, sosis) lengkap dengan kafe atau kedai yang dilengkapi hot spot
17. Lokasi konsultasi dan kegiatan pelatihan
18. Taman
19. Penanganan yang intens terhadap lokasi Experimental Farming (kebersihan, kerapihan)
Kunci :
1. Memiliki dan menghayati misi dan visi
2. Kerjasama yang erat
3. Perbedaan adalah jalan menuju kemajuan
4. Professional
5. Saya/anda tidak lebih pintar dari kita semua
6. Keterbukaan
7. Menuju kesejahteraan dan kemuliaan
PENUTUP
Experimental Farming yang menjadi lokasi kegiatan lapangan implementasi ilmu peternakan merupakan cermin nyata kemajuan fakultas dalam mengaplikasikan nilai-nilai keilmuan dan dikombinasikan pada sebuah integrasi antar berbagai cabang ilmu peternakan menjadi sebuah kesepaduan yang harmonis dalam bentuk usaha peternakan yang terpadu dan mampu menjadi inspirasi bagi pemerhati agribisnis. Menilik potensi besar Fakultas Peternakan Universias Jenderal Soedirman, mewujudkannya adalah sesuatu yang sangat mungkin.
Maksimalisasi Fungsi Experimental Farming Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman menjadi sebuah Inspiratif Farming
PENDAHULUAN
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman adalah salah satu fakultas di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman untuk menghasilkan sarjana yang mampu berkiprah di bidang peternakan. Mengembangkan bidang peternakan, baik budidaya, penelitian dan pengembangan, pengolahan pasca panen dan nilai-nilai edukasi tentang peternakan merupakan hal-hal yang dipelajari dan dilakukan di Fakultas Peternakan.
Sebagai sebuah fakultas eksakta yang juga menerapkan ilmu-ilmu praktikan, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman memiliki sebuah Experimental Farming sebagai sebuah fasilitas pendidikan lapangan untuk memberi gambaran nyata tentang operasional sebuah usaha peternakan. Experimental Farming Fakultas Peternakan Unsoed memiliki usaha pemeliharaan ternak sapi perah, ternak sapi potong, ternak domba, ternak kambing, ternak ayam potong, instalasi biogas, sapi berfistula, kandang unggas close house (tidak berfungsi), kebun rumput, kamar susu dan fasilitas penunjang sebuah farm.
Dunia pertanian saat ini telah mulai memiliki paradigma spesial tentang pengelolaan sebuah usaha. Kemajuan teknologi bidang peternakan telah membawa kemajuan dalam bidang genetik, budidaya, penanganan pasca panen, nilai-nilai sosial, teknologi mekanisasi, nilai-nilai pemasaran dan penelitian – pengembangan. Paradigma spesial yang saat ini mulai mengembrio dan pada beberapa usaha peternakan sudah mulai terimplementasi adalah sebuah kegiatan usaha Peternakan Terpadu (Integrated Farming System).
POLA PERTANIAN TERPADU
Pola Pertanian Terpadu merupakan salah satu konsep cerdik dalam menciptakan dunia pertanian yang akan menghasilkan bahan pangan yang berkualitas (food safety attributes –aman dikonsumsi, nutritional attributes –bernilai nutrisi tinggi dan eco labelling attributes –ramah lingkungan), memiliki nilai produktifitas mantap dan kontinuitas penyediaan bahan makanan. Konsep pertanian terpadu dapat mengatasi permasalahan di sektor pertanian, yaitu : Permodalan; Tekhnologi; Pasar (fluktuasi harga); Sarana dan Prasarana; Efisiensi dan Produktifitas masih rendah; serta Kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi.
Pola pertanian terpadu sendiri merupakan suatu pola yang mengintegrasikan beberapa unit usaha dibidang pertanian yang dikelola secara terpadu, berorientasi ekologis sehingga diperoleh peningkatan nilai ekonomi, tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi. Melalui pertanian terpadu, akan dapat dihasilkan produk-produk pertanian (dan peternakan) dari sinergitas antar unit dengan mengedepankan kelestarian lingkungan yang selanjutnya akan menghasilkan peningkatan secara ekonomis karena penambahan nilai daya dan guna melalui efisiensi dan efektifitas tinggi serta nilai produktifitas usaha yang baik.
Pertanian terpadu juga akan menghasilkan keluaran yang memiliki karakter khas dan memiliki nilai saing serta mampu memberi nilai-nilai inovasi yang lahir secara kontinyu dari sebuah penelitian dan pengembangan yang terkondisi baik. Nilai lain yang dapat dikembangkan adalah nilai-nilai edukasi yang dapat berlanjut menjadi model baru sebuah usaha pertanian/peternakan, yaitu Inspiratif Farming
Experimental Farming Fapet Unsoed, Inspiratif Farming potensial yang tersembunyi
Gambaran Umum
Lokasi Experimental Farming Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman berada terintegrasi dengan kampus-kampus eksakta (berturut-turut ke Utara adalah Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Pertanian dan Program Bahasa, lingkungan sebelah Barat adalah Fakultas Pasca Sarjana, GOR Susilo Soedarman dan sekitarnya adalah kompleks perumahan dan GOR Satria yang menjadi pusat aktifitas fisik, Sunday market dan kuliner masyarakat Purwokerto
Selama ini digunakan sebagai lokasi praktikum, lokasi penelitian, lokasi belajar usaha, lokasi pemeliharaan ternak perah, potong dan unggas serta penanganan pasca panen ternak perah
Pengelolaan Eksperimental Farming masih belum tersentuh paradigma inspiratif farming (masih berupa pengelolaan konvensional yang belum menampilkan suatu model integrasi usaha peternakan dan nilai-nilai estetika)
Sangat memungkinkan menjadi inkubator bisnis bagi mahasiswa dan pemerhati bidang peternakan
Perlu sentuhan khas dan peningkatan nilai-nilai edukasi dan karakter spesial sehingga mampu menjadi Inspiratif Farming
Visi dan Misi
Visi :
Experimental Farming yang merupakan model peternakan terpadu dan memiliki peran bagi nilai-nilai edukasi, penelitian dan pengembangan keilmuan, pengabdian pada masyarakat serta kewirausahaan dalam sebuah kerangka Inspiratif Farming
Misi :
Nilai Edukasi
Memberi gambaran nyata tentang operasional budidaya peternakan ternak ruminasia besar (sapi perah dan sapi potong), ruminansia kecil (kambing dan domba), unggas (ayam dan itik) dan aneka ternak (kelinci, burung merpati) bagi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Memberi gambaran nyata tentang penanganan kesehatan ternak dan biosekuriti
Memberi gambaran nyata tentang pengolahan hasil ternak
Memberi gambaran nyata tentang perhitungan ekonomis usaha peternakan
Memberi gambaran nyata tentang pengelolaan hasil samping organik usaha peternakan
Memberi gambaran nyata tentang penataan estetika lokasi peternakan
Memberi gambaran nyata tentang sebuah Peternakan Terpadu
Nilai Penelitian dan Pengembangan Keilmuan
Menjadi lokasi penelitian bagi pengembangan peternakan ternak ruminasia besar (sapi perah dan sapi potong), ruminansia kecil (kambing dan domba), unggas (ayam dan itik) dan aneka ternak (kelinci, burung merpati) bagi dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Menjadi lokasi ujicoba lapangan terhadap hasil penelitian di laboratorium
Nilai Pengabdian Pada Masyarakat
Menjadi lokasi bagi masyarakat yang memiliki usaha, minat dan kegemaran beternak untuk mengembangkan usaha yang dilakukan
Menjadi lokasi percontohan bagi masyarakat dan pengguna hasil penelitian dan pengembangan peternakan yang sudah dilakukan sehingga memberi keyakinan bagi masyarakat yang memiliki usaha atau sebagai konsumen produk peternakan
Penyedia sumber bibit ternak, rujukan penanganan kesehatan masyarakat veteriner, lokasi sharing usaha peternakan dan lokasi pelatihan peternakan bagi masyarakat yang tertarik dalam mengembangkan peternakan
Nilai Kewirausahaan
Menjadi lokasi peternakan terpadu yang dapat memberi pelajaran bagi pengembangan kewirausahaan peternakan
Menjadi lokasi peternakan terpadu yang mampu memberi nilai ekonomi, disamping nilai edukasi, penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui pengelolaan Experimental Farming yang profesional
Menjadi lokasi pengembangan kemampuan mahasiswa melalui unit-unit kegiatan, diskusi kelompok dan organisasi intra mahasiswa (BEM dan Senat Mahasiswa)
Inspiratif Farming
Sebuah lokasi peternakan yang terintegrasi dengan penataan menarik, kelengkapan jenis ternak yang diusahakan, penanganan pasca panen, pengelolaan hasil samping peternakan terpadu, kejelasan dan kelengkapan informasi, sumber solusi peternakan terpadu, memberi nilai refreshing, sumber produk peternakan dan bibit ternak, sumber referensi peternakan, sumber tenaga pengelola peternakan, penggunaan peralatan mekanisasi, penggunaan teknologi tinggi (interner, multimedia) dan merangsang inspirasi bidang peternakan terpadu
Tahapan Kegiatan Menuju Inspiratif Farming
Potensi Experimental Farming :
• Experimental Farming Fapet Unsoed adalah sebuah usaha peternakan satu-satunya di kawasan kota Purwokerto yang dapat menjadi salah satu “point of interest” yang berkarakter
• Dukungan Civitas Academika Fakultas Peternakan Unsoed dan juga Universitas Jenderal Soedirman serta Pemerintah Daerah yang terdiri atas para pakar bidang genetik – reproduksi – produksi – ekonomi – hubungan sosial – spiritual – birokrasi – kelembagaan pemerintahan merupakan satu model integrasi yang sangat potensial
• Usaha budidaya ternak perah, ternak potong, ruminansia besar dan kecil, unggas potong dan petelur, aneka ternak, kebun buah, tanaman pangan dan hortikultura, lokasi penelitian dan lokasi penanganan pasca panen adalah item-item penting yang dapat dilakukan
• Lokasi yang strategis dan merupakan pusat susu segar “fresh from the oven” dapat dimanfaatkan menjadi sebuah “Pojok Nongkrong” bagi mahasiswa dan umum melalui penataan, pengolahan produk peternakan (susu menjadi susu pasteurisasi, susu UHT, yoghurt, keju, kompos), media informasi dan teknologi tinggi (hotspot)
• Lokasi lahan yang sudah berisi bangunan kandang, gudang, kamar susu, mess, lokasi penelitian, sumber air, lahan rumput, instalasi biogas dan akses jalan yang strategis
Pertimbangan Maksimalisasi Experimental Farming :
Pemetaan terhadap potensi, kondisi dan asset Experimental Farming
Penyusunan dan sinkronisasi aktifitas yang dilakukan di Experimental Farming (edukasi, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat, kewirausahaan) sebagai kemungkinan pengembangan potensi
Perimbangan dan koordinasi antara sisi kewirausahaan dan sisi pendidikan-penelitian-pengembangan di Experimental Farming
Meningkatkan dan mengatur keterlibatan mahasiswa sebagai subjek ajar yang menerima ilmu profesional di Experimental Farming
Pencatatan – pembahasan – pengambilan kesimpulan – sosialisasi pelaksanaan aktifitas Experimental Farming kepada seluruh Civitas Academika dan stake holder yang terlibat
Suasana Experimental Farming dapat ditawarkan sebagai sebuah wacana wisata keluarga maupun ilmiah yang inspiratif, bernilai edukasi, ekonomi, sosiologis, refreshing dan tentunya bernilai hasil-hasil penelitian
Hasil penelitian ilmiah, pelaksanaan kegiatan kewirausahaan di Experimental Farming dapat disosialisasikan sebagai jurnal ilmiah, ilmu terapan atau pelatihan. Ilmu inipun dapat bernilai ekonomis bila ada pelaku agribisnis yang tertarik menerapkannya
Experimental Farming nantinya dapat menjadi rujukan bagi bahan perkuliahan serta dapat dikerjasamakan dengan fakultas lain, universitas lain ataupun pihak ketiga
Lahirnya buku-buku peternakan untuk merangsang budaya menulis dikalangan Civitas Academika Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Tahapan Pelaksanaan :
Pemantapan struktur pengelola dan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan kegiatan di Experimental Farming
Penataan lokasi sesuai jenis ternak – pola usaha yang akan dilakukan – koleksi ternak komersial dan ternak penelitian (misalnya sapi berfistula) – pengaturan ternak dan kandang untuk usaha komersial dan penelitian – lokasi koleksi hijauan pakan ternak – lokasi penerimaan tamu – lokasi pengolahan pasca panen – lokasi edukasi-wisata-kuliner bagi para pengunjung – lokasi konsultasi serta sebagai Miniatur Farm bagi para mahasiswa, sehingga mereka mendapat pengalaman aktifitas pada farm komersial (misalnya keteraturan, kerapihan, bio security)
Integrasi yang jelas antara masing-masing komponen dalam Peternakan Terpadu, misalnya : penyediaan pakan penguat dan pakan berserat (penggunaan pakan alternatif), penanganan alas kandang broiler yang dicampur dengan kompos atau slurry biogas dan tanah dijadikan sebagai media tanam, pemanfaatan pupuk organik cair, pengembangan kebun buah dan tanaman hortikultura organik
Pengelolaan dengan tingkat transparansi tinggi, penuh komitmen, dedikasi dan keberlanjutan serta terus membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak lain
Jenis-jenis Kegiatan Teknis :
1. Usaha ternak sapi perah
2. Usaha ternak sapi potong
3. Usaha ternak kambing/domba
4. Usaha ternak unggas pedaging
5. Usaha ternak unggas petelur
6. Aneka ternak (kelinci, burung merpati)
7. Koleksi ternak
8. Ternak-ternak penelitian
9. Biogas dan composting atau pupuk cair
10. Pakan, alternatif pakan, bank hijauan pakan ternak
11. Penanganan reproduksi
12. Pemerahan secara manual dan mekanis
13. Close house ternak ayam
14. Perpustakaan
15. Laboratorium mini (pemeriksaan kesehatan, pengukuran kualitas air susu)
16. Lokasi penanganan pasca panen (susu segar, caramel, yoghurt, susu pasteurisasi, permen, kerupuk susu, tahu susu, susu UHT, dendeng, abon, fresh meat, nugget, sosis) lengkap dengan kafe atau kedai yang dilengkapi hot spot
17. Lokasi konsultasi dan kegiatan pelatihan
18. Taman
19. Penanganan yang intens terhadap lokasi Experimental Farming (kebersihan, kerapihan)
Kunci :
1. Memiliki dan menghayati misi dan visi
2. Kerjasama yang erat
3. Perbedaan adalah jalan menuju kemajuan
4. Professional
5. Saya/anda tidak lebih pintar dari kita semua
6. Keterbukaan
7. Menuju kesejahteraan dan kemuliaan
PENUTUP
Experimental Farming yang menjadi lokasi kegiatan lapangan implementasi ilmu peternakan merupakan cermin nyata kemajuan fakultas dalam mengaplikasikan nilai-nilai keilmuan dan dikombinasikan pada sebuah integrasi antar berbagai cabang ilmu peternakan menjadi sebuah kesepaduan yang harmonis dalam bentuk usaha peternakan yang terpadu dan mampu menjadi inspirasi bagi pemerhati agribisnis. Menilik potensi besar Fakultas Peternakan Universias Jenderal Soedirman, mewujudkannya adalah sesuatu yang sangat mungkin.
10 Agustus, 2010
KEGIATAN EKSTRAKULIKULER
KEGIATAN EKSTRAKULIKULER
(melakukan sebuah perubahan ... bukan mengulang sebuah kebiasaan)
Memasuki kampus yang dulu pernah aku jejaki selama 5,7 tahun, menatap deratan bangunan permanen yang menjadi sekretariat unit kegiatan mahasiswa yang jauh dari kondisiku waktu itu yang berdinding triplek. Perbedaan dengan saat ini, keriuh rendahan mahasiswa berlalu lalang sangat jauh berbeda, saat itu mahasiswa datang silih berganti ke Sekretariat Unit untuk saling mem’back up’ kegiatan atau sekedar mengetahui informasi aktifitas atau berkaitan dengan tugas perkuliahan atau saling bertukar perlengkapan praktikum atau rapat untuk membahas sebuah event atau sekedar berkumpul, mengobrol kesana kemari sambil memainkan gitar bolong yang dimakan usia. Sementara, pemandangan yang kusaksikan tadi ... sebuah fenomena kesunyian dalam kemegahan kompleks menara gading, sebuah paradigma berfikir yang menurutku sangat ’cupet’, sebuah rasa sayang atas kelengkapan fasilitas teknologi dan sarana yang tidak termanfaatkan dengan baik.
Saat aku tanya, ”apa kegiatan kalian saat ini?” .. kebanyakan dari mereka hanya terdiam, meringis atau tersenyum terpaksa ... NYARIS TANPA KEGIATAN. Unit kegiatan berdiri hanya menjaga sebuah identitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) belaka, mereka hanya takut nama UKM A hilang, mereka takut nama UKM B bubar, mereka takut nama UKM C diberangus, ditambah saat mereka membuka file album foto dan demi memandang satu persatu alumni yang saat itu menggawangi UKM, mereka takut pada Anggota Luar Biasa (alumni) apabila UKM ini hilang dari daftar nama UKM dilingkungan Fapet Unsoed. Saat ini kebanyakan UKM hanya melakukan penerimaan anggota baru, pelantikan, rapat kerja program kegiatan, laporan pertanggungjawaban, pemilihan anggota baru dan terus berulang.
Entah siapa bilang keladi dari keterpurukan kegiatan mahasiswa, yang jelas ada sebuah distorsi yang tercipta dari kekurangaktifan mahasiswa pada unit kegiatan. Bila hal ini terus berlarut, akan menjadi sangat ironis dan menjadi hal yang sangat membahayakan kehidupan kemahasiswaan dan institusi bernama pendidikan tinggi. Mengapa tidak, ditengah budaya yang semakin digital, teknologi yang makin maju, transformasi informasi yang semakin cepat dan tingkat konsumsi protein yang semakin tinggi, kehidupan mahasiswa yang hanya memikirkan kegiatan perkuliahan dan ketidak akomodasian kampus akan kegiatan ekstra kulikuler kemahasiswaan, akan membuat mahasiswa berfikir dan memutar otaknya untuk mencari sensasi baru dalam variasi kehidupannya. Melakukan aktifitas diluar kampus boleh jadi menjadi pilihan, beroleh raga, berteater, bermusik, berkegiatan ekstrem, narkoba, seks bebas, mengikuti aliran kiri, menjadi pengusaha jaringan, tindakan kriminal dan seabreg kegiatan lain (termasuk memasuki kancah politik praktis) boleh jadi akan menjadi salah satu atau salah dua pilihan bagi mereka yang ’bete’ dengan kegiatan kampus.
Seharusnya hal ini menjadi bahan pemikiran dan menjadi salah satu program yang perlu dilaksanakan oleh birokrat kampus agar melaksanakan kembali kegiatan kemahasiswaan dengan aktifitas yang terarah, menyenangkan, terprogram dan berkesinambungan sehingga pola berfikir mahasiswa akan semakin terpacu dinamis dan melahirkan inspirasi yang mengakomodir ’keliaran’ berfikir mereka menjadi produk keluaran yang mantap. Sebagai salah satu produk UKM, kepedulian yang ada dalam diri saya sangat besar karena pengaruh keaktifan dalam UKM sangat membantu di Universitas Kehidupan ini, beberapa rekan alumni yang dulunya merupakan aktifis UKM sudah menuai hasilnya menjadi Area Marketing Manager, Direktur, Farm Manager, Konsultan, Penulis, Motivator, Wartawan, Mentor, Guru, Agamawan, Dosen, Peternak, Pemegang jabatan penting sebuah departemen, Pimpinan BUMN, Event Organizer dan mereka semua masih berjuang untuk meraih kesuksesan demi kesuksesan berikutnya.
Masukan :
1. Rekoordinasi
Unit kegiatan mahasiswa merupakan kumpulan mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan kegemaran yang sama terhadap satu aktifitas tertentu dan mereka melembagakan diri serta terdaftar sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang diakui oleh Birokrat Kampus Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman melalui Surat Keputusan Dekan Fapet Unsoed. Seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa dikoordinir secara kelembagaan oleh Senat Mahasiswa (sekarang : Badan Eksekutif Mahasiswa). Sema (baca : BEM) diawasi oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (sekarang : Dewan Mahasiswa). Masing-masing UKM didampingi oleh seorang dosen pembina yang bertugas mengarahkan aktifitas dan mengadvokasi UKM, sementara BEM dan Dema berada dibawah bimbingan Pembantu Dekan III.
PD III dapat memulainya dengan melakukan kordinasi dan konsolidasi pada dosen-dosen pembina UKM. Selanjutnya dengan BEM dan Dema serta seluruh ketua UKM ditambah ketua HMPS dilakukan koordinasi dan konsolidasi ketat untuk menentukan ketegasan terhadap UKM bersangkutan. UKM yang tidak mampu memberikan gambaran tentang program kerja, dilikuidasi atau dimerger saja dengan UKM yang sangat aktif, kalau perlu UKM dibagi saja menjadi tiga besar : Penelitian, Minat/Kegemaran serta Pengabdian Masyarakat&Kerohanian. Pihak PD III kalau perlu mendikte sementara seluruh kegiatan UKM yang ada dan memantau sambil melakukan bimbingan terhadap kegiatan mereka. Setelah mereka mulai dinamis, dapat dilepas untuk berjalan mandiri
2. Stimulasi
Seluruh UKM dirangsang untuk melakukan kegiatan bersama setiap bulan melalui program kolaburasi
misalnya :
Kegiatan Bersih Halaman Kampus
Steering Committee : Pembantu Dekan III
Pembina UKM
BEM dan Dema
Steering commitee menentukan lokasi pembersihan, target pembersihannya dan seluruh detail kegiatan
Pelaksana : Unit Kegiatan Mahasiswa
Sasaran : halaman depan kampus agar lebih asri dan dilakukan juga penanaman pohon pelindung
Pendanaan : Dana Pembinaan Kemahasiswaan
Hasil yang akan diperoleh :
a. Capra Pala akan mampu melakukan misi dan visinya untuk melakukan konservasi
b. Husbandry akan mendapatkan angle untuk berita/majalah/ koran/mading
c. Unit Kerohanian mendapatkan bahan spiritual tentang arti pentingnya menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan
d. Unit Pengabdian Masyarakat dan Unit Penelitian – Pengembangan Peternakan (UP3) dapat mengaplikasikan teknologi tepat guna untuk pengabdian pada masyarakat
Bila program ini berjalan, maka pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dapat dilaksanakan melalui cara ini, Program Bersama
Program Bersama lainnya yang sangat strategis adalah LUSTRUM Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman di tahun 2011 mendatang
3. Pembentukan Brand Image
Sebagai sebuah kegiatan yang terstruktur dan berkesinambungan, Unit Kegiatan Mahasiswa juga harus melakukan penerapan pola” marketing dengan mengkedepankan brand image UKM. UKM dituntut melakukan tindakan” yang mendorong anggotanya secara khusus untuk membawa nama baik UKM dan Civitas Academika, misalnya dengan menjaga kerapihan sekretariat, kerapihan dokumen, kerapihan personal dan kedisiplinan pengurus UKM. Citra yang baik dan tulus ini akan menjadikan UKM tersebut memiliki daya saing yang manstaf dan dapat berkiprah dalam memajukan kreativitas mahasiswa
Koordinasi dengan seluruh civitas academika boleh jadi merupakan hal yang patut dilaksanakan. Kerapihan sekretariat, kelancaran program aktifitas, pendampingan terus menerus dan memacu adrenalin beraktifitas adalah sebuah keharusan dan menjadi identitas nyata mahasiswa yang benar” siap menjadi sarjana yang sujana. Membuat bank kesalahan dan brangkas solusi adalah sebuah ide jitu sehingga kita semuanya dapat selalu terus melakukan perubahan-perubahan yang mengarah menuju kebaikan, bukan kebiasaan” yang dianggap baik oleh diri sendiri
(melakukan sebuah perubahan ... bukan mengulang sebuah kebiasaan)
Memasuki kampus yang dulu pernah aku jejaki selama 5,7 tahun, menatap deratan bangunan permanen yang menjadi sekretariat unit kegiatan mahasiswa yang jauh dari kondisiku waktu itu yang berdinding triplek. Perbedaan dengan saat ini, keriuh rendahan mahasiswa berlalu lalang sangat jauh berbeda, saat itu mahasiswa datang silih berganti ke Sekretariat Unit untuk saling mem’back up’ kegiatan atau sekedar mengetahui informasi aktifitas atau berkaitan dengan tugas perkuliahan atau saling bertukar perlengkapan praktikum atau rapat untuk membahas sebuah event atau sekedar berkumpul, mengobrol kesana kemari sambil memainkan gitar bolong yang dimakan usia. Sementara, pemandangan yang kusaksikan tadi ... sebuah fenomena kesunyian dalam kemegahan kompleks menara gading, sebuah paradigma berfikir yang menurutku sangat ’cupet’, sebuah rasa sayang atas kelengkapan fasilitas teknologi dan sarana yang tidak termanfaatkan dengan baik.
Saat aku tanya, ”apa kegiatan kalian saat ini?” .. kebanyakan dari mereka hanya terdiam, meringis atau tersenyum terpaksa ... NYARIS TANPA KEGIATAN. Unit kegiatan berdiri hanya menjaga sebuah identitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) belaka, mereka hanya takut nama UKM A hilang, mereka takut nama UKM B bubar, mereka takut nama UKM C diberangus, ditambah saat mereka membuka file album foto dan demi memandang satu persatu alumni yang saat itu menggawangi UKM, mereka takut pada Anggota Luar Biasa (alumni) apabila UKM ini hilang dari daftar nama UKM dilingkungan Fapet Unsoed. Saat ini kebanyakan UKM hanya melakukan penerimaan anggota baru, pelantikan, rapat kerja program kegiatan, laporan pertanggungjawaban, pemilihan anggota baru dan terus berulang.
Entah siapa bilang keladi dari keterpurukan kegiatan mahasiswa, yang jelas ada sebuah distorsi yang tercipta dari kekurangaktifan mahasiswa pada unit kegiatan. Bila hal ini terus berlarut, akan menjadi sangat ironis dan menjadi hal yang sangat membahayakan kehidupan kemahasiswaan dan institusi bernama pendidikan tinggi. Mengapa tidak, ditengah budaya yang semakin digital, teknologi yang makin maju, transformasi informasi yang semakin cepat dan tingkat konsumsi protein yang semakin tinggi, kehidupan mahasiswa yang hanya memikirkan kegiatan perkuliahan dan ketidak akomodasian kampus akan kegiatan ekstra kulikuler kemahasiswaan, akan membuat mahasiswa berfikir dan memutar otaknya untuk mencari sensasi baru dalam variasi kehidupannya. Melakukan aktifitas diluar kampus boleh jadi menjadi pilihan, beroleh raga, berteater, bermusik, berkegiatan ekstrem, narkoba, seks bebas, mengikuti aliran kiri, menjadi pengusaha jaringan, tindakan kriminal dan seabreg kegiatan lain (termasuk memasuki kancah politik praktis) boleh jadi akan menjadi salah satu atau salah dua pilihan bagi mereka yang ’bete’ dengan kegiatan kampus.
Seharusnya hal ini menjadi bahan pemikiran dan menjadi salah satu program yang perlu dilaksanakan oleh birokrat kampus agar melaksanakan kembali kegiatan kemahasiswaan dengan aktifitas yang terarah, menyenangkan, terprogram dan berkesinambungan sehingga pola berfikir mahasiswa akan semakin terpacu dinamis dan melahirkan inspirasi yang mengakomodir ’keliaran’ berfikir mereka menjadi produk keluaran yang mantap. Sebagai salah satu produk UKM, kepedulian yang ada dalam diri saya sangat besar karena pengaruh keaktifan dalam UKM sangat membantu di Universitas Kehidupan ini, beberapa rekan alumni yang dulunya merupakan aktifis UKM sudah menuai hasilnya menjadi Area Marketing Manager, Direktur, Farm Manager, Konsultan, Penulis, Motivator, Wartawan, Mentor, Guru, Agamawan, Dosen, Peternak, Pemegang jabatan penting sebuah departemen, Pimpinan BUMN, Event Organizer dan mereka semua masih berjuang untuk meraih kesuksesan demi kesuksesan berikutnya.
Masukan :
1. Rekoordinasi
Unit kegiatan mahasiswa merupakan kumpulan mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan kegemaran yang sama terhadap satu aktifitas tertentu dan mereka melembagakan diri serta terdaftar sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang diakui oleh Birokrat Kampus Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman melalui Surat Keputusan Dekan Fapet Unsoed. Seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa dikoordinir secara kelembagaan oleh Senat Mahasiswa (sekarang : Badan Eksekutif Mahasiswa). Sema (baca : BEM) diawasi oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (sekarang : Dewan Mahasiswa). Masing-masing UKM didampingi oleh seorang dosen pembina yang bertugas mengarahkan aktifitas dan mengadvokasi UKM, sementara BEM dan Dema berada dibawah bimbingan Pembantu Dekan III.
PD III dapat memulainya dengan melakukan kordinasi dan konsolidasi pada dosen-dosen pembina UKM. Selanjutnya dengan BEM dan Dema serta seluruh ketua UKM ditambah ketua HMPS dilakukan koordinasi dan konsolidasi ketat untuk menentukan ketegasan terhadap UKM bersangkutan. UKM yang tidak mampu memberikan gambaran tentang program kerja, dilikuidasi atau dimerger saja dengan UKM yang sangat aktif, kalau perlu UKM dibagi saja menjadi tiga besar : Penelitian, Minat/Kegemaran serta Pengabdian Masyarakat&Kerohanian. Pihak PD III kalau perlu mendikte sementara seluruh kegiatan UKM yang ada dan memantau sambil melakukan bimbingan terhadap kegiatan mereka. Setelah mereka mulai dinamis, dapat dilepas untuk berjalan mandiri
2. Stimulasi
Seluruh UKM dirangsang untuk melakukan kegiatan bersama setiap bulan melalui program kolaburasi
misalnya :
Kegiatan Bersih Halaman Kampus
Steering Committee : Pembantu Dekan III
Pembina UKM
BEM dan Dema
Steering commitee menentukan lokasi pembersihan, target pembersihannya dan seluruh detail kegiatan
Pelaksana : Unit Kegiatan Mahasiswa
Sasaran : halaman depan kampus agar lebih asri dan dilakukan juga penanaman pohon pelindung
Pendanaan : Dana Pembinaan Kemahasiswaan
Hasil yang akan diperoleh :
a. Capra Pala akan mampu melakukan misi dan visinya untuk melakukan konservasi
b. Husbandry akan mendapatkan angle untuk berita/majalah/ koran/mading
c. Unit Kerohanian mendapatkan bahan spiritual tentang arti pentingnya menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan
d. Unit Pengabdian Masyarakat dan Unit Penelitian – Pengembangan Peternakan (UP3) dapat mengaplikasikan teknologi tepat guna untuk pengabdian pada masyarakat
Bila program ini berjalan, maka pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dapat dilaksanakan melalui cara ini, Program Bersama
Program Bersama lainnya yang sangat strategis adalah LUSTRUM Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman di tahun 2011 mendatang
3. Pembentukan Brand Image
Sebagai sebuah kegiatan yang terstruktur dan berkesinambungan, Unit Kegiatan Mahasiswa juga harus melakukan penerapan pola” marketing dengan mengkedepankan brand image UKM. UKM dituntut melakukan tindakan” yang mendorong anggotanya secara khusus untuk membawa nama baik UKM dan Civitas Academika, misalnya dengan menjaga kerapihan sekretariat, kerapihan dokumen, kerapihan personal dan kedisiplinan pengurus UKM. Citra yang baik dan tulus ini akan menjadikan UKM tersebut memiliki daya saing yang manstaf dan dapat berkiprah dalam memajukan kreativitas mahasiswa
Koordinasi dengan seluruh civitas academika boleh jadi merupakan hal yang patut dilaksanakan. Kerapihan sekretariat, kelancaran program aktifitas, pendampingan terus menerus dan memacu adrenalin beraktifitas adalah sebuah keharusan dan menjadi identitas nyata mahasiswa yang benar” siap menjadi sarjana yang sujana. Membuat bank kesalahan dan brangkas solusi adalah sebuah ide jitu sehingga kita semuanya dapat selalu terus melakukan perubahan-perubahan yang mengarah menuju kebaikan, bukan kebiasaan” yang dianggap baik oleh diri sendiri
MARHABAN YAA RAMADHAN
MARHABAN YAA RAMADHAN
Ramadhan itu datang lagi
Ramadhan yang sudah tahun ke 1431
Ramadhan yang sama seperti ramadhan sebelumnya
Ramadhan yang berulang sebagai salah satu bulan dalam tahun hijriah
Bagi sebagian kita, kaum muslimin ..... Ramadhan boleh berarti sebuah anugrah
Bagi sebagian kita, kaum muslimin .... Ramadhan boleh berarti biasa-biasa saja
tuuuuh
Bagi sebagian kita, kaum muslimin .... Ramadhan boleh berarti menyusahkan
Tenang saja, karena Ramadhan itu khusus diberikan untuk yang beriman
Tenang saja, karena Ramadhan itu spesial untuk yang merasa diwajibkan berpuasa
Tenang saja, karena Ramadhan itu memberi kesempatan bagi yang ingin menjadi muttaqien
Ramadhan ....
Bulan penuh rahmat, ampunan dan pembebasan
Bulan penuh hikmah dan berkah
Bulan penuh kegembiraan
Bulan penuh nilai
11 bulan kita jarang Shubuh tepat waktu
11 bulan kita jarang makan dini hari
11 bulan kita jarang tadarrus
11 bulan kita jarang pulang sore
Saatnya ....
Satu bulan ini kita sholat Shubuh tepat waktu dan berjamaah
Satu bulan ini kita berpuasa
Satu bulan ini kita mendalami seluruh firmanNya
Satu bulan ini kita berkumpul dengan orang-orang terdekat dan tercinta dengan penuh
kasih
Semoga ...
Kelak kita diakui sebagai umat yang beriman
Kelak kita melakukan syariat puasa seperti manusia-manusia sebelum kita
Kelak kita berusaha keras menjadi manusia yang bertaqwa
Karena ....
Berkah Ramadhan kita raih
Hikmah Ramadhan kita dapat
Nilai-nilai suci Ramadhan menjadi atmosfer
Selamat
Datang yaa Ramadhan .... terimakasih yaa Allah, Kau temukan lagi kami dengan
Ramadhan mubbarakMu ... jadikan kami manusia yang mampu berfikir dan
memanfaatkan RamadhanMu, karena .... kami selalu ingin diwisuda Allah SWT
sebagai manusia bertaqwa
02 Agustus, 2010
INTEGRATED CITY SYSTEM
INTEGRATED CITY SYSTEM
Saat ini wacana pemindahan ibukota mulai terus menerus didengungkan dan menjadi dianggap sebagai sebuah cara untuk mengatasi permasalahan kota besar. Sebuah team yang menamakan dirinya Team Visi 2033 menggelontorkan pemindahan ibukota Jakarta karena beban yang sangat berat sudah dipanggul oleh kota yang dulunya bernama Batavia ini. Sensus penduduk oleh BPS sudah mengeluarkan angka sebanyak 9.500.000 jiwa penduduk Jakarta, padahal prakiraan penduduk ibukota ini pada tahun 2014 hanya sebesar 10.000.000 jiwa, artinya hanya setengah juta jiwa lagi maka penduduk Jakarta sudah mencapai target, andaikan itu sebuah target sales, tentunya sangat menggembirakan. Bisa dibayangkan jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2014 nanti ... penuh sesak, hiruk pikuk dan semakin kisruh (semoga saja tidak).
Menurut cerita, pada bulan Juli 1957, Presiden I Republik Indonesia meletakkan batu pertama pembangunan kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah serta mewacanakan Palangkaraya sebagai calon Ibukota Negara Republik Indonesia. Kota dengan luas mencapai 2.678,51 km2 lebih ini didesign dengan model seperti sarang laba-laba dengan konsep blok sehingga semakin menjauh dari pusat kota yang merupakan bundaran dengan delapan simpang (menyiratkan jumlah pulau besar di Indonesia). Banyak yang mewacanakan pemindahan ibukota negara ke kota ini, karena sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis, Jakarta dinilai memiliki beban yang sangat besar dan sulit menyamankan aktifitas warga kota.
Beberapa masalah kota besar (terutama Jakarta), antara lain :
a. Kemacetan
Sudah pasti kemacetan ini menjadi ‘biang kerok’ di kota besar. Pertambahan jalan raya yang hanya 0,1% sangat jauh dibandingkan dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Dalam Tempo Interaktif (2010), Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Udar Pristono menyampaikan pertumbuhan kendaraan baik roda dua atau empat di ibukota mencapai 1.172 unit per harinya. Sebanyak 186 unit kendaraan roda dua dan 986 unit kendaraan roda dua terdaftar di Dinas Perhubungan Jakarta tiap harinya, sangat spektakuler dan membuat beban kota besar menjadi sangat beratnya. Setiap pameran mobil, jumlah mobil yang terjual sangat banyak, karena seluruh ATPM pasti akan berusaha mencetak angka penjualan yang terus bertambah. Kebijakan mengatasi kemacetan sudah berkali-kali dilakukan, mulai dengan pemberlakuan “three in one”, pembuatan jalur khusus bus trans kota (misalnya jalur busway untuk bus Trans Jakarta) sampai rencana pemberlakuan ganjil – genap pada angka belakang plat nomor kendaraan bermotor dan perjalanan melalui air sungai serta pembangunan kereta monorail telah digelontorkan, tetapi tetap saja kemacetan semakin lama semakin parah.
b. Prasarana Pemukiman
Sebagai sebuah kebutuhan primer, perumahan merupakan kebutuhan utama yang penting bagi masyarakat sebuah kota. Jumlah yang sangat besar untuk sebuah kota, misalnya Jakarta yang luas sekitar 661,52 km2 pastinya akan sangat sulit mengatur hunian untuk warganya.
c. Insrastruktur Penunjang
Sebuah kota tentunya dituntut untuk menyediakan kebutuhan lain, misalnya infrastruktur. Air bersih merupakan kebutuhan primer yang hanya bisa disediakan oleh alam, air yang sama sekali tidak bisa diciptakan manusia merupakan barang penting yang harus terus dijaga melalui kelihaian dalam melakukan model konservasi alam, model penjernihan air serta penjagaan kondisi air tanah agar tetap terjaga keseimbangannya. Tentunya jalan merupakan infrastruktur yang masih sulit dipenuhi, juga air bersih, udara bersih juga menjadi persoalan. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur menuntut penggunaan ruang kota sehingga akan menurunkan ruang terbuka dan paru-paru kota sebagai penyaring udara.
d. Urbanisasi
Sebuah fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota. Fenomena kedahsyaratan urbanisasi dapat kita saksikan saat hari raya atau liburan sekolah, kota besar seperti jakarta menjadi sebuah kota yang lenggang, lalulintas di tengah kota sangat lancar dan terbuka lebar sehingga aturan three in one menjadi tidak berlaku
Menilik kondisi yang terjadi, Integrated City System boleh jadi dapat dilaksanakan, minimal sebelum terjadi perpindahan ibukota negara yang terwacanakan dan hanya akan membuang waktu dan tentu saja biaya apabila hal itu dilaksanakan. Secara materiil (lokasi baru, kemungkinan pembangunan kota baru –meski akan menambah berat beban hutang negara) bukan menjadi persoalan krusial, justru hal-hal yang non materiil menjadi nilai penting yang harus diperhatikan dan diselesaikan terlebih dahulu sebelum dilakukan perpindahan ibukota negara (kalau jadi).
Integrated City System adalah sebuah model pengaturan kota dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki sebuah kota serta pengaturan sistem kota sehingga semakin memberi kenyamanan bagi pelaksanaan aktifitas pemerintahan dan bisnis sebuah kota.
Penanganan jaringan jalan
Pembagian antara aktifitas sebuah kota adalah :
a. Aktifitas Pemerintahan
b. Aktifitas Perkantoran
c. Aktifitas Bisnis
d. Aktifitas Rehat/Refreshing
Pada sebuah Integrated City Sistem, aktifitas pemerintahan, perkantoran, bisnis dan rehat/refreshing dihubungkan oleh sebuah jalur lalulintas yang lancar dan hidup. Pengaturan lalulintas yang penting untuk dilakukan pada sebuah kota yang sangat padat (teruk) seperti Jakarta harus dilakukan secara terintegrasi dan penuh kedisplinan. Sistem yang perlu dikedepankan adalah penggunaan moda angkutan umum yang lebih banyak daripada moda angkutan pribadi. Setidaknya dalam kawasan yang dijadikan sebagai sebuah Pusat Pemerintahan, Pusat Perkantoran, Pusat Bisnis dan Pusat Rehat/Refreshing secara terpadu, dihubungkan oleh moda transportasi umum dengan persyaratan :
1. Selalu tersedia, moda angkutan umum ini terus berkeliling dan behenti pada lokasi-lokasi tersebut dan antara halte, pusat kegiatan tersebut disediakan jalur pejalan kaki yang luas, memiliki pertukaran udara yang baik, penerangan yang baik serta terlindung dari sengatan matahari dan air hujan. Moda transportasi ini nantinya akan bermuara pada pusat feeder moda tranportasi yang akan membawa masyarakat pada lokasi penitipan kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang akan membawa mereka kembali kerumah atau kelokasi lain. Jalur pribadi yang dibuka lebih sedikit daripada jalur angkutan umum akan membuat masyarakat berduyun-duyun menggunakan moda angkutan umum
2. Nyaman dan aman, moda angkutan umum yang digunakan harus nyaman dan juga aman. Moda angkutan umum yang tidak nyaman (penuh sesak dan panas) membuat moda transportasi umum bukan menjadi pilihan bijaksana. Keamanan dalam angkutan umum juga merupakan hal yang dirindukan oleh pengguna angkutan umum.
3. Lokasi Parkir Kendaraan Pribadi, lokasi tempat awal moda angkutan umum diberangkatkan perlu disediakan lokasi parkir untuk kendaraan pribadi. Setiap pengguna angkutan umum yang menggunakan kendaran pribadi dari rumah, berhak atas lokasi parkir yang baik dan aman.
4. Waktu pelaksanaan aktifitas moda angkutan umum ditetapkan setiap jam kerja sampai jam pulang secara terus menerus, misalnya dari pukul 06.00 – 21.00 WIB
5. Disiapkan 3 jalur utama moda angkutan umum, yaitu :
a. Jalur pendek, melayani jarak dekat (banyak berhenti), misalnya jalur Blok – M s/d Senayan, Senayan s/d Bundaran HI, Bundaran HI s/d Harmoni. Jalur ini berisi banyak bus dan sering berhenti, sehingga untuk penumpang yang ingin melambung ke lokasi yang lebih jauh, boleh menggunakan jalur menengah. Jalur ini juga akan menjadi feeder bagi perkantoran yang berada di lokasi dalam, misalnya jalur Sarinah s/d Tanah Abang
b. Jalur menengah, melayani jarak menengah, misalnya jalur Blok M s/d Bundaran HI, Bundaran HI s/d Harmoni. Jalur ini hanya berhenti dari jalur awal kejalur berikutnya sehingga memiliki jalur jalan tersendiri dengan kondisi kendaraan yang lebih besar. Untuk penumpang dengan jarak tempuh jauh, dapat menggunakan Jalur Jauh
c. Jalur Jauh, merupakan jalur yang melambung dari titik awal ke titik terjauh, misalnya Blok M s/d Harmoni. Bus dijalur ini lebih besar lagi dan memuat banyak penumpang. Jalur jauh ini dapat digunakan oleh pejabat negara untuk melintas dan khusus hanya untuk kepentingan negara semata.
d. Untuk moda kendaraan umum, seperti taksi dan mobil angkutan barang, berhak berada pada jalur manapun, dengan catatan memberi nilai efektifitas (bila perlu, sistem angkutan barang wajib hanya dilakukan pada malam hari), juga kekhususan untuk kendaraan yang sangat khusus -darurat (ambulance, kereta jenazan, pemadam kebakaran)
Penegakan Hukum dan Aturan
Kondisi tata ruang kota yang mungkin sudah terlanjur kacau terkadang menjadi kambing hitam dan tiada pejabat tata ruang yang ingin disalahkan. Tetapi memperbaiki kondisi ini patut dilakukan dan wajib menjadi perhatian. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penegakan aturan secara konsisten dan ketat melakukan disiplin. Pada beberapa lokasi, penegakan aturan sangat jelas terasa, misalanya di kota Singapura yang secara ketat memiliki aturan yang disiplin. Pemberian sanksi bagi pelanggar disiplin ini akan memberi dampak nyata melalui penegakan aturan yang akan membuat kondisi kota menjadi teratur dan tertib.
Juga termasuk penggunaan infrastruktur lainnya, misalnya penjagaan kebersihan lingkungan, kebersihan sungai, pemisahan sampah organik – non organik, kawasan bebas rokok, penanganan kaum ‘ gepeng’ dan penegakan aturan lalu lintas.
Penegakan aturan ini sangat penting dan perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Hal Lain
Sistem perkotaan terpadu juga akan mendorong model efektifitas kinerja bagi setiap sistem kekuasaan, perkantoran, perusahaan, distribusi barang, serta memberi kenyamanan berkendara serta sangat memungkinkan untuk mengurangi terjadinya polusi, kemacetan dan ketidaknyamanan. Seperti disampaikan oleh Pakar Tata Ruang Kota, Bapak Yayan T, bahwa hal yang penting adalah manajemen perkotaan. Melalui penegakan aturan, pemberian fasilitas transportasi yang lancar serta fasilitas pedestrian (pejalan kaki) yang nyaman, bukan tidak mungkin, kendaraan bermotor pribadi akan lebih hemat karena tidak sering digunakan, penghematan Bahan Bakar Minyak dan kemungkinan pembangunan yang berkesinambungan
Perataan Pembangunan Desa
Arus urbanisasi terjadi karena kota menjadi magnet yang sangat kuat, karena kota adalah sumber uang/kekayaan/kekuasaan/ karir/kemewahan/prestige/kemajuan jaman, sehingga untuk mengatur arus urbanisasi, perlu dilakukan suatu perlakuan yang integral antara pemerintahan pusat dengan daerah. Hampir seluruh tenaga kerja di daerah, bergerak ke kota besar untuk mendapatkan kemuliaan kehidupan. Sebaiknya melalui sebuah plaform yang manstaf dari seluruh stake holder pemerintahan dan sebuah jejaring komunikasi yang baik, akan terbentuk sebuah mainstream pembangunan wilayah. Misalnya Jakarta yang sudah menjadi Integrated City System, merangsang Bekasi untuk melakukan hal yang sama (Bekasi akan menjadi buffer bagi masyarakat Bekasi, karawang, dan sekitarnya), merangsang Depok, Bogor sampai Cirebon. Bandung merangsang Sumedang – Garut – Ciamis sampai Cilacap. Semarang merangsang Tegal, Kudus, Brebes, Purwokerto, Solo sampai Cepu dan seterusnya. Demikian pula dengan pulau-pulau lain. Melalui stimulus pembangunan kota terpadu, maka tingkat urbanisasi menyebar dam masing-masing wilayah akan maju sesuai dengan karakter masing-masing, bukankah karakter yang unik, akan memberi nilai yang lain daripada yang lain?
Alangkah luarbiasanya bila kota terpadu ini bisa mewujudkan sebuah keteraturan, ketertiban, kedisiplinan dan kemajuan.
Saat ini wacana pemindahan ibukota mulai terus menerus didengungkan dan menjadi dianggap sebagai sebuah cara untuk mengatasi permasalahan kota besar. Sebuah team yang menamakan dirinya Team Visi 2033 menggelontorkan pemindahan ibukota Jakarta karena beban yang sangat berat sudah dipanggul oleh kota yang dulunya bernama Batavia ini. Sensus penduduk oleh BPS sudah mengeluarkan angka sebanyak 9.500.000 jiwa penduduk Jakarta, padahal prakiraan penduduk ibukota ini pada tahun 2014 hanya sebesar 10.000.000 jiwa, artinya hanya setengah juta jiwa lagi maka penduduk Jakarta sudah mencapai target, andaikan itu sebuah target sales, tentunya sangat menggembirakan. Bisa dibayangkan jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2014 nanti ... penuh sesak, hiruk pikuk dan semakin kisruh (semoga saja tidak).
Menurut cerita, pada bulan Juli 1957, Presiden I Republik Indonesia meletakkan batu pertama pembangunan kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah serta mewacanakan Palangkaraya sebagai calon Ibukota Negara Republik Indonesia. Kota dengan luas mencapai 2.678,51 km2 lebih ini didesign dengan model seperti sarang laba-laba dengan konsep blok sehingga semakin menjauh dari pusat kota yang merupakan bundaran dengan delapan simpang (menyiratkan jumlah pulau besar di Indonesia). Banyak yang mewacanakan pemindahan ibukota negara ke kota ini, karena sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis, Jakarta dinilai memiliki beban yang sangat besar dan sulit menyamankan aktifitas warga kota.
Beberapa masalah kota besar (terutama Jakarta), antara lain :
a. Kemacetan
Sudah pasti kemacetan ini menjadi ‘biang kerok’ di kota besar. Pertambahan jalan raya yang hanya 0,1% sangat jauh dibandingkan dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Dalam Tempo Interaktif (2010), Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Udar Pristono menyampaikan pertumbuhan kendaraan baik roda dua atau empat di ibukota mencapai 1.172 unit per harinya. Sebanyak 186 unit kendaraan roda dua dan 986 unit kendaraan roda dua terdaftar di Dinas Perhubungan Jakarta tiap harinya, sangat spektakuler dan membuat beban kota besar menjadi sangat beratnya. Setiap pameran mobil, jumlah mobil yang terjual sangat banyak, karena seluruh ATPM pasti akan berusaha mencetak angka penjualan yang terus bertambah. Kebijakan mengatasi kemacetan sudah berkali-kali dilakukan, mulai dengan pemberlakuan “three in one”, pembuatan jalur khusus bus trans kota (misalnya jalur busway untuk bus Trans Jakarta) sampai rencana pemberlakuan ganjil – genap pada angka belakang plat nomor kendaraan bermotor dan perjalanan melalui air sungai serta pembangunan kereta monorail telah digelontorkan, tetapi tetap saja kemacetan semakin lama semakin parah.
b. Prasarana Pemukiman
Sebagai sebuah kebutuhan primer, perumahan merupakan kebutuhan utama yang penting bagi masyarakat sebuah kota. Jumlah yang sangat besar untuk sebuah kota, misalnya Jakarta yang luas sekitar 661,52 km2 pastinya akan sangat sulit mengatur hunian untuk warganya.
c. Insrastruktur Penunjang
Sebuah kota tentunya dituntut untuk menyediakan kebutuhan lain, misalnya infrastruktur. Air bersih merupakan kebutuhan primer yang hanya bisa disediakan oleh alam, air yang sama sekali tidak bisa diciptakan manusia merupakan barang penting yang harus terus dijaga melalui kelihaian dalam melakukan model konservasi alam, model penjernihan air serta penjagaan kondisi air tanah agar tetap terjaga keseimbangannya. Tentunya jalan merupakan infrastruktur yang masih sulit dipenuhi, juga air bersih, udara bersih juga menjadi persoalan. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur menuntut penggunaan ruang kota sehingga akan menurunkan ruang terbuka dan paru-paru kota sebagai penyaring udara.
d. Urbanisasi
Sebuah fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota. Fenomena kedahsyaratan urbanisasi dapat kita saksikan saat hari raya atau liburan sekolah, kota besar seperti jakarta menjadi sebuah kota yang lenggang, lalulintas di tengah kota sangat lancar dan terbuka lebar sehingga aturan three in one menjadi tidak berlaku
Menilik kondisi yang terjadi, Integrated City System boleh jadi dapat dilaksanakan, minimal sebelum terjadi perpindahan ibukota negara yang terwacanakan dan hanya akan membuang waktu dan tentu saja biaya apabila hal itu dilaksanakan. Secara materiil (lokasi baru, kemungkinan pembangunan kota baru –meski akan menambah berat beban hutang negara) bukan menjadi persoalan krusial, justru hal-hal yang non materiil menjadi nilai penting yang harus diperhatikan dan diselesaikan terlebih dahulu sebelum dilakukan perpindahan ibukota negara (kalau jadi).
Integrated City System adalah sebuah model pengaturan kota dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki sebuah kota serta pengaturan sistem kota sehingga semakin memberi kenyamanan bagi pelaksanaan aktifitas pemerintahan dan bisnis sebuah kota.
Penanganan jaringan jalan
Pembagian antara aktifitas sebuah kota adalah :
a. Aktifitas Pemerintahan
b. Aktifitas Perkantoran
c. Aktifitas Bisnis
d. Aktifitas Rehat/Refreshing
Pada sebuah Integrated City Sistem, aktifitas pemerintahan, perkantoran, bisnis dan rehat/refreshing dihubungkan oleh sebuah jalur lalulintas yang lancar dan hidup. Pengaturan lalulintas yang penting untuk dilakukan pada sebuah kota yang sangat padat (teruk) seperti Jakarta harus dilakukan secara terintegrasi dan penuh kedisplinan. Sistem yang perlu dikedepankan adalah penggunaan moda angkutan umum yang lebih banyak daripada moda angkutan pribadi. Setidaknya dalam kawasan yang dijadikan sebagai sebuah Pusat Pemerintahan, Pusat Perkantoran, Pusat Bisnis dan Pusat Rehat/Refreshing secara terpadu, dihubungkan oleh moda transportasi umum dengan persyaratan :
1. Selalu tersedia, moda angkutan umum ini terus berkeliling dan behenti pada lokasi-lokasi tersebut dan antara halte, pusat kegiatan tersebut disediakan jalur pejalan kaki yang luas, memiliki pertukaran udara yang baik, penerangan yang baik serta terlindung dari sengatan matahari dan air hujan. Moda transportasi ini nantinya akan bermuara pada pusat feeder moda tranportasi yang akan membawa masyarakat pada lokasi penitipan kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang akan membawa mereka kembali kerumah atau kelokasi lain. Jalur pribadi yang dibuka lebih sedikit daripada jalur angkutan umum akan membuat masyarakat berduyun-duyun menggunakan moda angkutan umum
2. Nyaman dan aman, moda angkutan umum yang digunakan harus nyaman dan juga aman. Moda angkutan umum yang tidak nyaman (penuh sesak dan panas) membuat moda transportasi umum bukan menjadi pilihan bijaksana. Keamanan dalam angkutan umum juga merupakan hal yang dirindukan oleh pengguna angkutan umum.
3. Lokasi Parkir Kendaraan Pribadi, lokasi tempat awal moda angkutan umum diberangkatkan perlu disediakan lokasi parkir untuk kendaraan pribadi. Setiap pengguna angkutan umum yang menggunakan kendaran pribadi dari rumah, berhak atas lokasi parkir yang baik dan aman.
4. Waktu pelaksanaan aktifitas moda angkutan umum ditetapkan setiap jam kerja sampai jam pulang secara terus menerus, misalnya dari pukul 06.00 – 21.00 WIB
5. Disiapkan 3 jalur utama moda angkutan umum, yaitu :
a. Jalur pendek, melayani jarak dekat (banyak berhenti), misalnya jalur Blok – M s/d Senayan, Senayan s/d Bundaran HI, Bundaran HI s/d Harmoni. Jalur ini berisi banyak bus dan sering berhenti, sehingga untuk penumpang yang ingin melambung ke lokasi yang lebih jauh, boleh menggunakan jalur menengah. Jalur ini juga akan menjadi feeder bagi perkantoran yang berada di lokasi dalam, misalnya jalur Sarinah s/d Tanah Abang
b. Jalur menengah, melayani jarak menengah, misalnya jalur Blok M s/d Bundaran HI, Bundaran HI s/d Harmoni. Jalur ini hanya berhenti dari jalur awal kejalur berikutnya sehingga memiliki jalur jalan tersendiri dengan kondisi kendaraan yang lebih besar. Untuk penumpang dengan jarak tempuh jauh, dapat menggunakan Jalur Jauh
c. Jalur Jauh, merupakan jalur yang melambung dari titik awal ke titik terjauh, misalnya Blok M s/d Harmoni. Bus dijalur ini lebih besar lagi dan memuat banyak penumpang. Jalur jauh ini dapat digunakan oleh pejabat negara untuk melintas dan khusus hanya untuk kepentingan negara semata.
d. Untuk moda kendaraan umum, seperti taksi dan mobil angkutan barang, berhak berada pada jalur manapun, dengan catatan memberi nilai efektifitas (bila perlu, sistem angkutan barang wajib hanya dilakukan pada malam hari), juga kekhususan untuk kendaraan yang sangat khusus -darurat (ambulance, kereta jenazan, pemadam kebakaran)
Penegakan Hukum dan Aturan
Kondisi tata ruang kota yang mungkin sudah terlanjur kacau terkadang menjadi kambing hitam dan tiada pejabat tata ruang yang ingin disalahkan. Tetapi memperbaiki kondisi ini patut dilakukan dan wajib menjadi perhatian. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penegakan aturan secara konsisten dan ketat melakukan disiplin. Pada beberapa lokasi, penegakan aturan sangat jelas terasa, misalanya di kota Singapura yang secara ketat memiliki aturan yang disiplin. Pemberian sanksi bagi pelanggar disiplin ini akan memberi dampak nyata melalui penegakan aturan yang akan membuat kondisi kota menjadi teratur dan tertib.
Juga termasuk penggunaan infrastruktur lainnya, misalnya penjagaan kebersihan lingkungan, kebersihan sungai, pemisahan sampah organik – non organik, kawasan bebas rokok, penanganan kaum ‘ gepeng’ dan penegakan aturan lalu lintas.
Penegakan aturan ini sangat penting dan perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Hal Lain
Sistem perkotaan terpadu juga akan mendorong model efektifitas kinerja bagi setiap sistem kekuasaan, perkantoran, perusahaan, distribusi barang, serta memberi kenyamanan berkendara serta sangat memungkinkan untuk mengurangi terjadinya polusi, kemacetan dan ketidaknyamanan. Seperti disampaikan oleh Pakar Tata Ruang Kota, Bapak Yayan T, bahwa hal yang penting adalah manajemen perkotaan. Melalui penegakan aturan, pemberian fasilitas transportasi yang lancar serta fasilitas pedestrian (pejalan kaki) yang nyaman, bukan tidak mungkin, kendaraan bermotor pribadi akan lebih hemat karena tidak sering digunakan, penghematan Bahan Bakar Minyak dan kemungkinan pembangunan yang berkesinambungan
Perataan Pembangunan Desa
Arus urbanisasi terjadi karena kota menjadi magnet yang sangat kuat, karena kota adalah sumber uang/kekayaan/kekuasaan/ karir/kemewahan/prestige/kemajuan jaman, sehingga untuk mengatur arus urbanisasi, perlu dilakukan suatu perlakuan yang integral antara pemerintahan pusat dengan daerah. Hampir seluruh tenaga kerja di daerah, bergerak ke kota besar untuk mendapatkan kemuliaan kehidupan. Sebaiknya melalui sebuah plaform yang manstaf dari seluruh stake holder pemerintahan dan sebuah jejaring komunikasi yang baik, akan terbentuk sebuah mainstream pembangunan wilayah. Misalnya Jakarta yang sudah menjadi Integrated City System, merangsang Bekasi untuk melakukan hal yang sama (Bekasi akan menjadi buffer bagi masyarakat Bekasi, karawang, dan sekitarnya), merangsang Depok, Bogor sampai Cirebon. Bandung merangsang Sumedang – Garut – Ciamis sampai Cilacap. Semarang merangsang Tegal, Kudus, Brebes, Purwokerto, Solo sampai Cepu dan seterusnya. Demikian pula dengan pulau-pulau lain. Melalui stimulus pembangunan kota terpadu, maka tingkat urbanisasi menyebar dam masing-masing wilayah akan maju sesuai dengan karakter masing-masing, bukankah karakter yang unik, akan memberi nilai yang lain daripada yang lain?
Alangkah luarbiasanya bila kota terpadu ini bisa mewujudkan sebuah keteraturan, ketertiban, kedisiplinan dan kemajuan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
- ekabees
- keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...