Meracuni Utopia
Melalui selorong semu engkau dikungkung
Pikiranmu dibelenggu jiwamu dipasung
Otakmu yang membeku semakin terbatu
Hatimu yang merekah mendadak melegam
Momentum itu meraja dilayar kenangan
Masa saat dirimu terbuai rayu cita yang menggembira
Membawa utopia menuju tempat yang ternyata nirwana bualan
Tapi kesadaran itu ternyata terlambat dan sesal selalu tiba terakhir
Menatap kegelapan diri yang melesukan
Dirimu tak mampu bergerak dan bergerak
Jemari terborgol kaku dalam kekalutan
Kaki tak tergerakkan serasa terbenam beton
Hanya satu yang masih mampu dibersihkan
Hanya satu yang masih dapat mungkin
Kalbumu adalah jiwa yang haus
Kalbumu adalah hati yang bening
Kalbumu adalah awalan
Kalbumu adalah mulanya
Mengerakkan kreatifitas kehidupan
Mewarnai atmosfer dengan corak dan harmoni mencerahkan
Kalbumu ... hati kecilmu ... kemurnian hakikimu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar