Untuk kedua kalinya, kunjungan kali ini lebih memiliki satu passion yang luar biasa. Luar biasa pertama, adalah proses keberangkatan yang didahului sebuah pertemuan dahsyat di Restoran Al Jazeerah, sebuah restoran Timur Tengah di Jl. Raden Saleh – Cikini – Jakarta Pusat. Betapa tidak, tanggal 5 Januari 2012 itu sudah disiapkan sebuah perancangan keberangkatan pada pagi esok hari dengan Sriwijaya Air, tetapi sebuah telephone pada sekitar pukul 11.15 WIB di seputaran Bangak, merubah jadual dan membuat semuanya menjadi penuh hikmah – berkah dan ujian akan istiqomah – amanah – prioritas dan keberkahan.
Janji dengan dokter pada pukul 16.00 WIB d Prodia untuk general check up merupakan hal penting yang tentunya tidak serta merta mudah diabaikan, sementara telephone untuk segera ke Jakarta sore itu karena Menteri Negara BUMN, Bapak Dahlan Iskan menyediakan waktu pada pukul 19.00 WIB untuk bertemu juga merupakan satu hal yang tidak kalah pentingnya. Akhirnya schedule untuk berangkat ke Jakarta setelah general check up menjadi pilihan dan ditekadkan untuk dapat terealisasi.
Keberadaan informasi pada ticket Lion Air yang menunjukkan waktu pukul 17.40 WIB (yang berarti akan tiba di Jakarta minimal pukul 18.40 WIB) ditambah perjalanan ke lokasi di tengah waktu pulang kantor membuat peluang untuk dapat hadir di pertemuan menjadi sangat kecil sekali.
Akhirnya memang ketibaan di bandara Adi Soemarmo sebelum pukul 17.10 WIB dapat tertunaikan, dan Allah SWT saat itu memberikan sebuah ujian untuk mengambil langkah strategis dan mengambil keputusan, LION Air delayed !! minimal satu jam.
Akhirnya, akting pun terjadi dengan satu tujuan, dapat ikut Garuda Indonesia Airways yang berangkat pukul 18.30 WIB, biasanya Garuda cenderung sangat tepat waktu. Setengah jam kemudian, dengan menambah dana Rp 24.000 akhirnya diperolehlah ticket GIA dan tepat pukul 18.30 WIB terbang ke Cengkareng, sementara Lion Air yang seharusnya berangkat pukul 18.40 WIB malah belum landing, alhamdulillah.
Setiba diSoetta, kabar ujian datang, Slipi macet sangat karena ada angin yang merubuhkan pohon – baliho sehingga menghalangi lalu lintas. Dengan taxi gelap (setelah menunggu taxi resmi ternyata antre sedemikian banyak) perjalanan ke Al Jazeerah memakan waktu sekitar 2,5 jam ... dan, alhamdulillah –pertemuan belum lama dilangsungkan, karena Bapak Menteri menberikan pengarahan pada pihak PT Percetakan Negara dan hal itu cukup memakan waktu.
Saat disampaikan potensi Pulau Buru dengan kondisi persawahan yang luar biasa dan potensi lain yang dapat dikembangkan, Pak Menteri menanyakan kemungkinan mengembangkan peternakan sapi potong. Angka 100.000 ekor tersampaikan dan langsung disambut dengan permintaan untuk membuat program bisnis bagi 100.000 kor ternak tersebut. Pertemuan yang membahas tentang beberapa hal srategis tersebut diakhir dengan foto bersama dan ‘toss’ bagi pengabdian berarti untuk Nusantara.
Tanggal 6 pagi dilakukan pertemuan dengan beberapa tokoh Kewirausahaan Sosial dan membahas tentang beberapa hal strategis untuk pengembangan kewirausahaan, termasuk pengembangan Pulau Buru.
Selesai acara dan acara-acara lain hari itu, perjalanan malam menjadi program berikutnya ... perjalanan menuju Ambon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar