22 Januari, 2013

22 Januari

"Mas, jangan. Kita khan belum menikah. Mas tega melakukan ini?", kalimat itu masih tengiang ditelingaku saat Cindy mendorong tubuhku dikamar itu "tenang sayang, aku akan bertanggungjawab. Tiga tahun kita bersama, pastilah aku akan selalu bersamamu sampa akhir", aku mulai keluarkan jurus-jurus merayu Ucapan sendu kembali terlontar, "tapi Mas, apakah Mas bisa meyakini diriku bahwa kita akan selalu bersama?". Hmm tampaknya dia mulai luluh, lampu dikepalaku semakin terang benderang Kudekati dia dan kubisikkan di telinganya, "sayang, tidakkah kau yakin dengan ketulusan cintaku, aku telah berjanji padamu, aku sudah datang kerumah orangtuamu dan menyakinkan mereka". 22 Januari kita berjanji Coba saling mengerti apa didalam hati 22 Januari tidak sendiri Aku berteman iblis yang baik hati ******* Tiga tahun tiga bulan silam, aku selalu naik metromini jurusan PondokLabu - Blok M, aku yang naik dari depan RS Fatmawati selalu punya metromini favorit, Metromini dengan tulisan scotchlight kuning "Virgo", pas benar dengan zodiakku. Interiornyapun cukup rame dengan hiasan-hiasan manstaf. Yang paling aku suka adalah hiburannya, supir Metromini itu selalu memutar lagu-lagu Iwan Fals, salah satu musisi yang aku suka. ....... dan selalu di halte Pasar Mede sesosok wajah manis pada waktu yang sama naik dan duduk tepat diseberang pintu depan. Awalnya sih biasa saja (kayak lagu), aku duduk didekat pintu, dia diseberang kananku, kami biasa saja dan tanpa tegur sapa, paling hanya senyum kecil. Sampai pada suatu pagi yang dingin dan basah karena hujan semalaman, aku duduk ditempat favorit di Metromini "Virgo", dia naik di Pasar Mede. Saat dia naik, tiba-tiba SiVirgo nge-gas agak kaget, kontan dia kehilangan keseimbangan dan terhuyung kearahku, reflek aku pegang tangannya agar tidak jatuh, kutuntun dia duduk disebelahku. "maaf Mas, saya tadi kaget", katanya agak terbata-bata "sorry ya neng, tadi ngegasnya kaget", setengah berteriak sopir Metomini itu sambil terus mengemudikan si Virgonya Sambil kuulurkan segelas air dalam kemasan, "gak apa Mbak, minum dulu". Seperti ragu dia terima minuman itu, aku seperti bisa membaca pikirannya. "tenang Mbak, itu air minum biasa koq, gak seperti kata koran kriminal he..he", setengah bercanda kataku. Lalu diminumnya air itu, "makasih Mas", ujarnya mulai tenang. Lalu kami bercerita dan ngobrol tentang diri masing-masing. Selama tiga bulan kemudian kami selalu duduk bersebelahan dan sering janjian setelah pulang kantor, sampai akhirnya pada suatu malam dibawah temaram lampu di Taman Blok M ku ajukan proposal cinta dan dia mengangguk tanda setuju, malam itu kuakhiri dengan kecupan Embut dikeningnya dan sebuah pelukan di bahu. Jalan berdampingan Tak pernah ada tujuan Membelah malam Mendung yang selalu datang Ku dekap erat Ku pandang senyummu Dengan sorot mata Yang keduanya buta ***** Kebersamaan selama tiga tahun tanpa terasa kulalui bersamanya, Sabtu malam menjadi hari-hari wajib merenda kasih bersamanya, aku sudah kenal keluarganya, demikian juga dengannya, sudah kenal keluargaku. Aku masih belum dapat menikah, aku terikat peraturan perusahaan untuk tidak menikah selama jangka waktu tertentu, dan baru berakhir tahun depan. Itu artinya aku harus menjalin kasih selama empat tahun sebelum menikah. Kami cukup bersabar dan selali menjaga kasih sampai tiba saatnya nanti, menyenangkan dan sangat menyenangkan. Lalu kubisikan sebaris kata-kata Putus asa....sebentar lagi hujan **** "Cindy, aku cinta kamu", kusentuh bahunya. "Mas, aku yakin akan cinta kita, tapi apakah harus kita lakukan sekarang?", dia mendongak dan memandangku, masih dengan sendu. "insya Allah sayang, satu tahun lagi akan sangat singkat, yuk", kuraih tangannya dan kubimbing dia menuju ranjang. "baiklah Mas, kubuka dulu ya sayang", sahutnya sambil membuka kardus dan mengambil dua buah mug putih, satu bertuliskan "PAPA" dan satunya bertuliskan "MAMA" "oke manis, aku kopi hitam ya sayang, buatkan", sahutku sambil tersenyum dan duduk di sofa TV itu. Diluar hujan masih turun dua buku teori kau pinjamkan aku Tebal tidak berdebu kubaca slalu empat lembar fotomu dalam lemari kayu kupandang dan kujaga sampai kita jemu

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
keberadaan saya didunia ... bagi saya adalah keberkahan yang sangat besar .. anugerah tiada tara .. dunia peternakan menjadi salah satu tempat terindah yang saat ini saya selami ... sedikit yang saya dapat berikan saat ini ... sedikit yang dapat saya abdikan saat ini ...

COWMANIA

COWMANIA